Bola.com, Jakarta - Pertemuan antara Timnas Thailand dan Timnas Indonesia pada laga perdana Grup A Piala AFF 2016 di Philippine Sport Stadium, Sabtu (19/11/2016), tentu akan menjadi panggung bagi striker utama sekaligus kapten dari masing-masing tim. Teerasil Dangda dari Thailand dan Boaz Solossa dari Indonesia menjadi sosok sentral yang akan menentukan permainan tim.
Teerasil Dangda kini adalah pencetak gol terbanyak Timnas Thailand yang masih aktif bermain. Secara keseluruhan, pemain yang kini berusia 28 tahun ini merupakan pencetak gol ketiga terbanyak sepanjang masa di Timnas Thailand dengan 34 gol dari 79 pertandingan. Begitu berpengaruhnya sosok pemain yang pernah bermain di Eropa itu terhadap Timnas Thailand, sang pelatih Kiatisuk Senamuang pun mendaulatnya menjadi kapten di Piala AFF 2016.
Baca Juga
Teerasil menatap Piala AFF 2016, setelah absen pada edisi 2014, dengan penuh percaya diri. Dua gol yang dicetak pemain kelahiran Bangkok, 6 Juni 1988, ke gawang Australia dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 pada Selasa (15/11/2016), seakan menjadi sebuah peringatan kepada Indonesia, Filipina, dan Singapura, yang menjadi lawan Thailand di Grup A Piala AFF 2016. Bukan tidak mungkin ia akan kembali memperlihatkan ketajaman yang telah membuatnya menjadi top scorer Piala AFF 2012.
Gawang Timnas Indonesia pun sudah pernah dibobolnya. Peristiwa tersebut terjadi di leg pertama Semifinal Piala AFF 2008. Gol Teerasil Dangda saat itu menjadi satu-satunya gol ke gawang Markus Horison yang membuat publik pendukung Tim Garuda di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta tertunduk lesu melihat tim kesayangannya kalah di kandang sendiri.
Kini pemain Timnas Thailand bernomor punggung 10 itu harus menjadi perhatian khusus lini pertahanan Tim Garuda yang kemungkinan besar akan diisi oleh Rudolof Yanto Basna dan Fachrudin Aryanto di pusat pertahanan. Jika duo lini belakang Timnas Indonesia itu lengah, Teerasil Dangda tidak akan segan-segan memberikan hukuman kepada Tim Garuda seperti yang dilakukannya saat menghadapi Australia pada awal pekan ini.
Teerasil Dangda akan semakin leluasa bermain di lini depan Timnas Thailand jika didukung dua rekan setimnya di Muangthong United, Chanathip Songkrasin dan Tristan Do. Kedua pemain muda kini mulai menjadi andalan di lini tengah Tim Gajah Putih itu dan membuat pergerakan luar biasa yang membuat Teerasil Dangda lebih bebas bermain di lini depan.
Tengok saja gol pertama Teerasil Dangda ketika Thailand menahan Australia 2-2 pada kualifikasi Piala Dunia 2018. Sebuah umpan dilepaskan Chanathip dari tengah lapangan ke sisi kanan yang disambut oleh Tristan Do dengan umpan silang ke jantung pertahanan Australia dan berakhir dengan gol yang dicetak Teerasil. Sebuah skema serangan yang sangat baik dan memerlukan pengawalan ketat dari lini pertahanan Timnas Indonesia untuk bisa menghalaunya.
Boaz Solossa Tidak Kalah Kualitas
Jika Thailand memiliki Teerasil Dangda, Timnas Indonesia memiliki pemain dengan kualitas yang serupa di dalam diri Boaz Solossa. Kemampuan membawa bola dengan kecepatan tinggi di lini pertahanan lawan menjadi senjata utama Boaz sebelum melepaskan tembakan keras yang sulit untuk dihalau penjaga gawang tim lawan.
Tak berbeda dengan Teerasil, Boaz juga merupakan striker dan kapten Timnas Indonesia di Piala AFF 2016. Dalam perjalanannya bersiap untuk Piala AFF 2016 bersama Tim Garuda, Boaz Solossa sudah mencetak tiga gol dalam empat laga uji coba sejak September hingga November 2016. Dua gol diciptakannya ke gawang Timnas Malaysia pada 6 September 2016 dan satu gol berikutnya dicetak saat pertandingan kontra Vietnam di Hanoi pada 8 November 2016.
Jika dibandingkan dengan Teerasil yang sudah mencetak 34 gol, Boaz memang baru mencetak 11 gol untuk Timnas Indonesia selama 38 kali berseragam Tim Merah-Putih. Namun, tak hanya piawai mencetak gol ke gawang lawan, seperti yang diperlihatkannya dalam dua laga uji coba Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2016, kemampuan olah bola Boaz yang dibarengi kecepatan kaki yang luar biasa akan menjadi ancaman tersendiri bagi para pemain bertahan lawan.
Bisa dikatakan, sosok Boaz akan mendapatkan perhatian khusus dari tim lawan setelah Timnas Indonesia kehilangan Irfan Bachdim yang biasa menjadi tandemnya. Ketika Boaz menjadi pemain yang akan mendapatkan pengawalan khusus, terutama di laga pembuka Piala AFF 2016 kontra Thailand, tandem Boaz yang kemungkinan adalah Ferdinand Sinaga atau Lerby Eliandry harus mampu memanfaatkan peluang bebas untuk bisa mengambil keuntungan dari situasi tersebut.
Sekarang tinggal bagaimana Alfred Riedl memaksimalkan peranBoaz Solossa di lini serang Timnas Indonesia tanpa adanya Irfan Bachdim. Jika selama ini Boaz selalu menjadi ujung tombak dengan Irfan Bachdim sedikit berada di belakang, sedikit perubahan dengan memainkan Boaz ke sisi kiri dan memainkan Ferdinand Sinaga di ujung tombak pun bisa menjadi opsi.
Boaz memang tidak hanya berbahaya jika bermain sebagai striker, tetapi juga sebagai penyerang sayap seperti yang biasa diperlihatkannya ketika bermain bersama Persipura Jayapura. Bahkan prestasi Persipura Jayapura pun sangat bagus dengan Boaz Solossa sebagai pemain kunci yang kerap mencetak gol bagi tim berjulukan Mutiara Hitam itu. Namun, apa pun keputusan Riedl terkait formasi yang akan digunakannya saat menghadapi Thailand, Boaz Solossa bisa dipastikan akan menjadi tumpuan serangan tim asuhannya.