Bola.com, Jakarta - Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menjadi sebuah fenomena dalam dunia balap MotoGP/500cc. Raihan tujuh kali gelar juara dunia di kelas tertinggi menjadikannya sebagai seorang legenda sekaligus ikon ajang balap motor kelas premier tersebut.
Bukti kehebatan Rossi di lintasan tak hanya bisa dilihat dari cara membalapnya yang tak kenal rasa takut, tapi juga tampak dari raihan poin yang selalu mencapai 300 pada tiap musim.
Baca Juga
Bahkan, The Doctor pernah meraih lebih dari 320 poin dalam satu musim. Selama berkarier di ajang MotoGP/500cc, sudah enam kali Valentino Rossi menyelesaikan musim dengan raihan lebih dari 320 poin.
Perjalanan Rossi meraih poin tinggi di MotoGP tak selalu berjalan mulus. The Doctor sempat mengalami keadaan naik turun dalam satu musim, bahkan gagal menjadi juara dunia meski telah mengantongi 325 poin pada MotoGP 2015.
Lalu, kapan saja Rossi berhasil meraih lebih dari 300 poin? Berikut ini rangkuman Bola.com dari berbagai sumber:
MotoGP 2008 (373 poin)
Selama 17 tahun berkarier di ajang MotoGP hingga tahun ini, raihan poin tertinggi Valentino Rossi adalah 373. Poin tersebut didapat The Doctor dari 18 seri balapan pada musim 2008.
Pada MotoGP 2008 tersebut Rossi memang sangat perkasa. Total, dia naik podium sebanyak 16 kali. The Doctor hanya dua kali gagal naik podium yakni pada MotoGP Qatar dan MotoGP Assen. Saat itu Rossi hanya mampu finis kelima dan ke-11.
MotoGP 2008 juga menjadi gelar juara dunia pertama bagi Valentino Rossi di kelas 800cc dan raihan keenam di sepanjang kariernya. Pada musim 2008, pebalap asal Italia tersebut bersaing ketat dengan rider Ducati, Casey Stoner, dalam perebutan gelar juara dunia.
1
MotoGP 2005 (367 poin)
MotoGP 2005 menjadi musim pembuktian Valentino Rossi sebagai salah satu rider kelas atas. Pada musim ini The Doctor meraih gelar juara dunia MotoGP kelima secara beruntun setelah memenangi 11 seri dan meraup 367 poin.
Rossi sangat dominan saat itu. Selain memenangi 11 dari 17 seri yang digelar, dia juga hampir selalu naik podium. Hanya sekali The Doctor gagal naik podium, tepatnya pada MotoGP Jepang (gagal merampungkan balapan).
Tak hanya meraih lebih dari 300 poin, Rossi juga meninggalkan jauh pesaingnya. Marco Melandri yang saat itu menjadi runner up, hanya meraup 220 poin atau defisit 147 poin dari Valentino Rossi.
2
MotoGP 2003 (357 poin)
Pada MotoGP 2003 Rossi benar-benar mendominasi jalannya musim balap. Dia total meraih 357 poin dari 16 seri balapan sepanjang musim itu.
The Doctor tercatat selalu menyelesaikan balapan di posisi tiga besar dan tak sekalipun terlempar dari podium. Perinciannya, Rossi sembilan kali naik podium utama, lima kali di posisi kedua, dan hanya dua kali menempati posisi ketiga.
Maka tak heran Rossi bisa meraih 357 poin dan menahbiskan diri menjadi juara dunia MotoGP selama tiga musim beruntun.
MotoGP 2003 juga menjadi momen perpisahan Rossi dengan Honda. The Doctor memilih untuk bergabung dengan Yamaha pada musim selanjutnya dengan kontrak bernilai lebih dari 12 juta dollar AS.
3
MotoGP 2002 (355 poin)
Tahun 2002 menjadi musim pertama kelas 500cc berganti nama menjadi MotoGP. Pada musim ini, Valentino Rossi tampil dominan dengan menyapu bersih tujuh seri beruntun yang mengantarnya menjadi juara dunia MotoGP untuk kali kedua secara beruntun.
Total Rossi mendapatkan 367 poin pada MotoGP 2002. Saat itu dia hanya sekali gagal finis pada MotoGP Brno (Republik Ceska). Rossi mengunci gelar juara dunia pada MotoGP Brasil di Rio de Janeiro saat musim tersebut masih menyisakan empat balapan.
4
MotoGP 2001 dan 2015 (325 poin)
Valentino Rossi pernah dua kali meraih poin yang sama dalam satu musim MotoGP. Raihan 325 poin pada MotoGP 2001 dan 2015 berujung berbeda untuk The Doctor.
Pada MotoGP 2001, Rossi yang masih berstatus rookie di kelas 500cc tampil luar biasa dan langsung menyabet gelar juara dunia. Dia mengalahkan kompatriotnya, Max Biaggi, dengan selisih 106 poin di papan klasemen saat itu.
Kondisi berbeda dirasakan [Valentino Rossi ]( 2659409 "Valentino Rossi ") ketika meraih 325 poin pada MotoGP 2015. Kali ini The Doctor gagal menjadi juara dunia karena kalah lima poin dari rekan satu timnya, Jorge Lorenzo.