Dukungan Moral dari Keluarga - Pacar untuk Andik dan Timnas

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 25 Nov 2016, 11:00 WIB

Bola.com, Surabaya Saat Andik Vermansah tengah berjuang bersama Timnas Indonesia di Piala AFF 2016, dukungan moral dari keluarganya terus mengalir. Ayahnya, Saman, dan sang Ibu, Jumaiyah, tak henti-hentinya mendoakan sang anak dan timnas.

Saman dan Jumaiyah yang sekarang berada di Jember, Jawa Timur, mengaku selalu berdoa untuk kebaikan Andik di timnas. “Saya berdoa agar Andik diberi kesehatan, tidak cedera, tidak sakit, dan diberi kekuatan serta kemampuan menghadapi setiap pertandingan. Dan yang terpenting, Andik bisa memberikan kontribusi besar bagi sukses timnas,” terang Saman.

Doa untuk Andik itu mereka panjatkan setiap waktu, terutama selesai menunaikan salat lima waktu. Tak hanya kedua orang tua Andik, kedua kakak dan keluarga besarnya juga selalu mendoakan Andik. “Kakaknya, baik kandung maupun ipar, keponakan, dan saudara-saudaranya di Jember juga berdoa untuk Andik. Semoga dikabulkan sehingga asa Andik dan harapan masyarakat Indonesia untuk timnas terwujud,” kata Saman yang diamini Jumaiyah.

Advertisement


Dukungan yang sama disampaikan sang pacar, Dillah Kundi. Gadis asal Sidoarjo, Jawa Timur itu selalu meminta kepada sang khalik agar usaha Andik membawa timnas lolos dari fase grup diberi kelancaran. Maklum, sebagai kekasih Dillah mengaku sedih ketika melihat timnas yang dibela Andik meraih hasil mengecewakan di dua laga sebelumnya, kalah 2-4 dari Thailand, dan seri 2-2 dengan Filipina.

Dillah mengaku galau karena peluang timnas lolos ke babak berikutnya cukup tipis. Maklum, untuk lolos dari penyisihan, nasib timnas harus ditentukan dari hasil laga Thailand lawan Filipina. Namun ia tak mau hal ini memengaruhi semangat Andik untuk memenangi pertandingan terakhir kontra Singapura.

“Apa pun yang terjadi, Andik dan timnas harus berjuang keras untuk memenangkan pertandingan terakhir. Kalau memang tidak lolos, biar Tuhan yang menentukan. Yang penting sudah berupaya maksimal. Saya yakin, Andik maupun pemain timnas lainnya bisa memenangkan pertandingan lawan Singapura nanti,” katanya.

Saman, Jumaiyah dan Dillah pun mengaku, mereka tak hanya memberikan suntikan moral melalui doa yang mereka panjatkan, tapi juga lewat komunikasi langsung via jaringan telepon internasional. Maklum, sebelum berlaga Andik selalu menyempatkan diri meminta restu dan doa pada ayah, ibu serta pacarnya melalui telepon.

Andik hampir setiap hari menjalin komunikasi dan menceritakan aktivitasnya selama di timnas. Ia juga berkisah tentang kejadian demi kejadian. “Kami selalu berpesan agar tidak meninggalkan salat. Saya juga ingatkan Andik agar berdoa sebelum masuk lapangan,” sebut Jumaiyah. “Kalau pas telepon, saya kasih dia semangat, supaya bermain lebih bagus lagi,” tambah Dillah.

Tak lupa pula, mereka juga mengucapkan selamat ulang tahun bagi Andik yang merayakan hari lahirnya yang jatuh pada 23 November 2016 lalu. “Selamat Milad, semoga selalu diberi kesehatan, perlindungan keselamatan dan makin sukses kariernya,” ujar Dillah.

“Selamat ulang tahun ya nak, semoga Allah memberi keberkahan dalam karier. Menjadi pribadi yang baik dan terwujud semua impiannya, termasuk meloloskan Timnas Indonesia ke babak selanjutnya,” ujar Saman.