Bola.com, Yangon - Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menegaskan tidak akan menarik pulang timnas Malaysia yang saat ini berada di Myanmar dan menjalani Piala AFF 2016. Penegasan itu disampaikan Sekjen FAM, Datuk Hamidin Mohd. Amin.
Datuk Hamidin Mohd. Amin yang juga manajer timnas Malaysia, meminta kepada semua pihak agar sepak bola tidak dijadikan alat untuk mengungkapkan ketidaksetujuan terhadap perlakuan pemerintah Myanmar atas perlakuan yang menimpa kaum muslim Rohingya di negara berjulukan Tanah Emas itu.
"FAM tidak akan menarik diri dari Piala AFF. Sepak bola tidak berkaitan dengan agama, politik, golongan, dan sebagainya. Kalau hendak menarik diri, semestinya dilakukan sejak awal, bukan sekarang karena isu (soal Rohingya) sudah lama."
"Kami berada di Myanmar untuk menjalani penyisihan grup. Bila ada keberuntungan, kami bisa melaju ke semifinal dan final. Bagi saya, ini semestinya tidak jadi masalah," kata Datuk Hamidin Mohd. Amin.
"Mengapa FAM dan sepak bola dijadikan korban untuk masalah ini. Hal ini memengaruhi mental para pemain. Jangan jadikan sepak bola sebagai kambing hitam dalam masalah ini. Keputusan (mundur atau tidak) sepenuhnya ada di tangan Komite Eksekutif FAM," tegas Datuk Hamidin Mohd. Amin dikutip dari Utusan Online.
Baca Juga
Dalam pernyataannya, FAM yang diwakili sang sekjen juga mempersoalkan kaitannya dengan SEA Games 2017. AFF sebelumnya meminta pemerintah Malaysia konsisten, bila Malaysia memutuskan mundur dari Piala AFF, semestinya mereka juga tidak mengizinkan Myanmar ikut ambil bagian di SEA Games 2017 yang akan digelar di Negeri Jiran.
"Saya berharap agar menteri membuat keputusan sebaik mungkin dalam persoalan ini. Jika tidak, kami bisa dijatuhi sanksi FIFA," ujar Datuk Hamidin Mohd. Amin.
Di sisi lain, seperti disampaikan Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin, keputusan pemerintah Malaysia menarik tim Harimau Malaysia dari ajang Piala AFF atau tidak, diambil pada Jumat (25/11/2016) ini atau sehari sebelum timnas Malaysia menjalani laga terakhir penyisihan Grup B melawan Myanmar.
Khairy Jamaluddin pada Rabu (23/11/2016) memunculkan wacana penarikan timnas Malaysia dari Piala AFF sebagai aksi protes terhadap perlakuan yang menimpa kaum muslim Rohingya di Myanmar yang dinilai sudah mencederai nilai keagamaan dan kemanusiaan.