Diplot Jadi Striker Dadakan Arema, Hamka Hamzah Makin Subur

oleh Iwan Setiawan diperbarui 26 Nov 2016, 14:00 WIB

Bola.com, Malang - Keputusan mendorong Hamka Hamzah menjadi striker saat Arema Cronus menang dengan susah payah 2-1 atas PS TNI pada pekan ke-30 Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, menjadi cerita menarik.

Meski bukan pertama kalinya, keputusan Milomir Seslija menempatkan Hamka menjadi faktor teknis yang menjadi pembeda di pertandingan ini. Hasilnya, pemain kelahiran Makassar 32 tahun silam itu berhasil mencetak gol kemenangan pada menit ke-86 lewat tandukan memanfaatkan tendangan sudut.

Padahal, sebelum dia menjadi striker, Arema kesulitan membobol gawang PS TNI di saat skor imbang 1-1 pada babak pertama. "Saya memang membuat Hamka jadi striker untuk membantu serangan karena dia punya naluri untuk mencetak gol," kata Milo.

Advertisement

Kini, Hamka total sudah mencetak delapan gol di TSC 2016, sangat subur untuk ukuran pemain belakang. Menariknya, Hamka mengaku lebih nyaman bermain sebagai stopper ketimbang menjadi striker.

Meski, ia tak memungkiri naluri pemain yang mengawali karier sebagai pemain depan ini kerap muncul saat tim membutuhkan kemenangan.

"Terkadang memang muncul naluri untuk membawa tim menang, namun harus tetap ada tanggung jawab sebagai pemain belakang untuk menghalau lawan," katanya.

Saat masih dalam usia emas, Hamka tergolong bek yang paling rajin membantu serangan. Tak jarang dia membawa bola dari belakang sampai ke pertahanan lawan.

"Dari dulu saya main sebagai pemain belakang kok," kata Hamka sambil bercanda.

Melihat dari catatan kariernya, Hamka memang pemain belakang yang cukup rajin mencetak gol. Tidak hanya saat main di Indonesia, tapi ketika membela PKNS Selangor selama satu musim, dia menyumbangkan lima gol.

"Dulu di Persija saya cetak 12 gol semusim (dalam semua ajang). Jumlah gol itu yang paling banyak," kata pemain yang bergabung dengan Arema awal musim ini.