Bola.com, Kowloon - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, menjaga asa meraih gelar Hong Terbuka Super Series 2016. Unggulan kedua itu berhasil lolos ke final setelah mengalahkan wakil Korea Selatan, Choi Sol-gyu/Chae Yoo-jung, 19-21, 21-18, 21-18 pada babak semifinal di Hong Kong Coliseum, Kowloon, Sabtu (26/11/2016).
Praveen/Debby sekaligus melakukan revans atas kekalahan dari Choi/Chae pada perempat final China Terbuka Super Series Premier 2016, pekan silam. Kala itu, Praveen/Debby kalah dua gim langsung 15-21, 13-21. Mereka juga sukses melampaui target karena awalnya hanya membidik semifinal.
Baca Juga
Praveen/Debby sebenarnya memulai laga dengan baik dan unggul cepat 4-2. Namun, pasangan dari Korea segera menyamakan skor jadi 4-4 sebelum berbalik unggul 11-7 saat interval.
Selepas interval, Praveen/Debby berusaha bangkit. Setelah menyamakan kedudukan di angka 13-13, mereka sempat dua kali unggul tapi sang lawan selalu bisa mengejar.
Bahkan, pasangan Korea bisa merebut empat angka beruntun dan memimpin 19-15. Praveen Jordan/Debby Susanto masih memberikan perlawanan hingga hanya tertinggal satu poin di angka 19-20. Namun, perlawanan mereka berakhir setelah Choi/Chae merebut poin berikutnya.
Gim kedua berjalan lebih ketat. Selisih poin antara kedua pasangan tak pernah lebih dari satu sampai pasangan Korea unggul 9-7. Namun, Praveen/Debby kembali mengejar dan balik memimpin 11-9 saat interval.
Selepas interval, Praveen/Debby langsung tancap gas hingga unggul 17-12. Pasangan Korea sempat merebut empat angka beruntun dan memperkecil selisih menjadi tinggal satu poin di angka 17-16. Namun, Praveen/Debby mampu menjaga keunggulan untuk memaksakan rubber game.
Pada gim penentuan, Praveen/Debby kalah start dan tertinggal 1-4. Namun, mereka kembali memperlihatkan semangat pantang menyerah hingga mampu menyamakan skor jadi 4-4. Bahkan, Praveen/Debby balik memimpin 11-8. Momentum itu terus dipertahankan Praveen/Debby hingga akhirnya meraih kemenangan setelah bertarung selama 61 menit.
Kemenangan Praveen Jordan/Debby Susanto membuka peluang terjadinya All Indonesia Final di nomor ganda campuran. Indonesia masih memiliki Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang belum memainkan laga semifinal melawan pasangan tuan rumah Tang Chun Man/Tse Ying Suet.