Bola.com, Jakarta - Duet stoper Timnas Indonesia, Yanto Basna dan Fachrudin Aryanto dipastikan absen pada duel semifinal pertama Piala AFF 2016 melawan Vietnam pada Sabtu (3/12/2016). Keduanya terkena hukuman akumulasi kartu kuning.
Kedua stoper dihadiahi kartu kuning oleh wasit Mascut Tufaylieh pertandingan Indonesia kontra Singapura. Pada pertandingan sebelumnya kontra Filipina, Yanto atau Fachrudin juga diganjar kartu kuning.
Baca Juga
Timnas Indonesia memastikan diri lolos ke semifinal setelah menang dramatis 2-1 atas Singapura di Stadion Rizal Memorial, Manila, pada Jumat (25/11/2016). Tim Merah-Putih sempat ketinggalan 1-0 pada paruh pertama pertandingan lewat gol Khairul Amri.
Indonesia kemudian mengunci kemenangan lewat gol Andik Vermansah dan Stefano Lilipaly. Koleksi empat poin dari tiga pertandingan membuat Tim Garuda meraih posisi runner-up Grup A di bawah Thailand yang menjadi juara grup dengan poin sapu bersih.
Absennya Basna dan Fachrudin tak terlalu mengganggu keseimbangan permainan Tim Merah-Putih. Alfred Riedl punya pemain serep dengan jumlah yang cukup memadai.
Mereka bisa diberdayakan menambal kekosongan di jantung pertahanan Tim Garuda.
Sebagai catatan, performa lini belakang Timnas Indonesia tak bisa dibilang bagus di tiga laga penyisihan. Tim Merah-Putih kebobolan tujuh gol di tiga pertandingan.
Kritikan tajam dari banyak pengamat diarahkan pada duet Yanto Basna dengan Fachrudin Aryanto. Mereka dinilai kurang kompak dan komunikatif mengantur koordinasi pertahanan.
Memang keroposnya pertahanan Timnas Indonesia tidak murni salah mereka berdua. Dengan mengandalkan formasi 4-4-2, tim asuhan Alfred Riedl sering kalah jumlah pemain di sektor tengah. Situasi tersebut jelas membuat pertahanan timnas lebih gampang ditembus.
Siapa-siapa saja pemain yang diproyeksikan mengganti Yanto Basna dan Fachrudin Aryanto pada semifinal leg pertama Piala AFF 2016 melawan Vietnam?
Manahati Lestusen
Bersama Evan Dimas, sosok Manahati Lestusen jadi pemain Timnas Indonesia junior yang promosi cepat ke skuat senior pada Piala AFF 2014 silam. Pasca tampil trengginas bersama Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2013 serta Asian Games 2014, Manahati langsung naik kelas ke skuat Timnas Indonesia level senior.
Di Piala AFF 2014 ia langsung jadi pemain inti berduet dengan Raphael Maitimo, di jantung lini tengah Tim Garuda, yang saat itu bermain dengan patron 4-2-3-1.
Manahati yang lulusan program pelatnas jangka panjang SAD Uruguay, pemain serbabisa yang bisa turun di beberapa posisi. Ia bisa jadi seorang gelandang bertahan, bek tengah, fullback kanan, sama bagusnya.
Jika melihat buruknya kinerja pertahanan Timnas Indonesia di dua laga penyisihan Grup A, Manahati bisa diberdayakan untuk menambal poros belakang.
Sebagai stoper, Manahati dikenal sebagai bek yang cerewet. Ia bisa jadi solusi komunikasi yang macet di duel kontra Thailand dan Filipina.
Skill individunya sebagai bek mumpuni. Ia jago duel udara dan amat tangguh dalam duel satu lawan satu. Manahati juga disiplin, tidak mudah
terpancing meninggalkan area pertahanan.
Di sisi lain, Manahati juga bisa dimaksimalkan mengisi kekosongan posisi gelandang bertahan. Mengusung formasi 4-4-2 Tim Merah-Putih butuh sosok gelandang yang kuat bertahan, untuk mengantisipasi serangan-serangan balik Tim Negeri Singa.
Menariknya, Manahati diposisikan sebagai cadangan di posisi fullback kanan. Aksinya pada duel terakhir penyisihan Grup A kontra Singapura cukup ciamik. Ia masuk mengantikan Beny Wahyudi, yang jadi pelanggan pemain inti di posisi tersebut.
Hansamu Yama
2. Hansamu Yama
Hansamu Yama merupakan salah satu pemain andalan Timnas Indonesia U-19 saat memenangi gelar Piala AFF U-19 edisi 2013. Ia digadang-gadang sebagai bek tengah masa depan Tim Garuda.
Ilmu bermain bertahan didapat pemain asal Mojokerto ini saat mengikuti program pelatnas jangka panjang SAD Uruguay. Negara pengoleksi dua gelar Piala Dunia tersebut dikenal banyak melahirkan banyak bek top dunia.
Dengan postur tinggi badan menembus 180 cm, Hansamu amat tangguh dalam duel-duel udara. Walau berusia masih sangat muda, 21 tahun (kelahiran 16 Januari 1995), amat matang membaca arah permainan.
Kelebihan lain yang membuat Hansamu istimewa. Ia merupakan pemain multifungsi di sektor pertahanan. Bisa dimainkan sebagai bek tengah atau fullback kanan dan kiri.
Saat promosi ke skuat Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2015, rapornya sangat bagus. Ia jadi sosok pemimpin di poros belakang. Hansamu yang tidak gampang panik menghadapi tekanan bisa menciptakan kenyamanan bagi rekan-rekannya.
Ia bisa dibilang sebagai sosok ideal menggantikan posisi Yanto Basna serta Fachrudin Aryanto. Bahkan bisa jadi kehadirannya akan membuat lini pertahanan Timnas Indonesia lebih sulit untuk ditembus.
Gunawan Dwi Cahyo
3. Gunawan Dwi Cahyo
Sosok Gunawan Dwi Cahyo bak terlahir kembali di pentas Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo. Ia jadi palang pintu tangguh di klub Persija Jakarta, setelah beberapa tahun terakhir performanya merosot karena problem cedera kambuhan dan kebugaran.
Gunawan menjadi pusat perhatian saat membela Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2011. Berduet dengan Abdul Rahman, lini pertahanan Tim Garuda Muda amat sulit ditembus tim-tim pesaing.
Timnas Indonesia U-23 sukses menembus final sebelum digasak Malaysia lewat drama adu penalti. Selepas SEA Games 2011, karier stoper kelahiran 20 April 1989 merosot.
Ia sempat absen cukup lama selama setengah tahun gara-gara cedera lutut, pada tahun 2012. Sempat membela Mitra Kukar pada musim 2014-2015, Gunawan yang hanya jadi pemain spesialis cadangan, merapat ke Persija Jakarta.
Bersama Tim Macan Kemayoran di pentas TSC 2016 Gunawan membuktikan kualitasnya sebagai salah satu bek tangguh yang dimiliki Indonesia.
Di klub ibu kota, bek kelahiran 20 April 1989 mencuri perhatian lewat produktivitas mencetak gol. Gunawan kerap jadi kartu truf bagi Persija saat mendapatkan situasi bola-bola mati dari pojok lapangan atau area sekitar kotak penalti. Tangguh di dalam duel udara Gunawan kerap jadi pemain pemecah kebuntuan.
Gunawan bisa jadi penghadang tangguh bagi pemain-pemain jangkung Vietnam saat berada di area pertahanan Timnas Indonesia. Walau memang sang pemain punya sisi minus dari sisi kecepatan dan stabilitas stamina.