Bola.com, Jakarta - Bendera finis yang dikibarkan pada balapan F1 GP Abu Dhabi di Sirkuit Yas Marina, Minggu (27/11/2016), menjadi tanda musim balap mobil paling prestisius telah usai. Ada 21 seri yang tersaji di ajang F1 2016. Adu kebut jet darat itu dimulai di Australia dan berakhir di Abu Dhabi.
Baca Juga
Sementara itu ajang MotoGP lebih dulu selesai. Ajang balap motor paling bergengsi itu sudah rampung pada 13 November 2016 di Valencia, Spanyol. Berbeda dengan F1, MotoGP hanya dilombakan sebanyak 18 seri.
Setelah musim balap usai, ada hal menarik yang bisa dicermati dari ajang F1 dan MotoGP. Masing-masing memiliki sisi menarik.
Seperti sudah diketahui, pebalap tim Mercedes Nico Rosberg akhirnya meraih gelar juara dunia F1, meski hanya menjadi runner up pada seri terakhir, di belakang rekan setimnya, Lewis Hamilton. Nico meraih gelar juara dunia pertamanya, setelah 10 tahun tampil di F1, dengan keunggulan lima poin dari Hamilton yang merupakan juara bertahan.
Sedangkan di ajang MotoGP, pebalap Honda Marc Marquez yang menjadi juara dunia. Pebalap berjuluk The Baby Alien itu meraih gelar juara dunia MotoGP ketiga setelah unggul atas duet Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.
Kalau dibandingkan dalam proses perebutan gelar juara dunia, ajang F1 terlihat lebih ketat dan mungkin bagi sebagian orang masih menarik. Nico Rosberg harus menunggu, berjuang hingga seri terakhir, dan hanya unggul tipis atas Hamilton.
Namun jangan lupa. Perebutan gelar tersebut dan terutama jalannya race weekend, sejak sesi latihan bebas, babak kualifikasi, hingga lomba, didominasi oleh dua pebalap saja, yaitu Nico dan Hamilton. Hanya duet pebalap Red Bull Racing, Max Verstappen dan Daniel Ricciardo, yang bisa mencuri kemenangan di GP Spanyol dan GP Malaysia dari 21 seri F1 2016. Sementara 19 seri lainnya dikuasai Nico (9) dan Hamilton (10).
Drama yang terjadi di lintasan relatif tak terlalu banyak. Dominasi Mercedes membuat siapa yang memenangi lomba lebih mudah ditebak. Kalau tidak Nico, ya Hamilton. Peluang pebalap lain untuk menang baru terbuka jika Nico atau Hamilton mengalami masalah, seperti yang terjadi di GP Spanyol kala mereka bertabrakan di lap pertama dan gagal finis. Membosankan? Bisa jadi.
MotoGP Lebih Seru
Proses yang berbeda terjadi di MotoGP ketika Marc Marquez sudah mendapat kepastian menjadi juara dunia saat balapan masih menyisakan tiga seri lagi. Rider asal Spanyol itu memastikan gelar juara dunia usai menang di MotoGP Jepang, sementara Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo terjatuh dan gagal meneruskan lomba.
Apakah ini artinya ajang MotoGP tak lagi seru, karena sang juara dunia sudah diketahui meski balapan masih ada tiga seri? Tidak juga.
Simak fakta ini. Ada sembilan pebalap yang berhasil naik podium utama dalam 18 seri MotoGP 2016. Mereka adalah Marquez (5), Jorge Lorenzo (4), Valentino Rossi (2), Cal Crutchlow (2), Dani Pedrosa (1), Jack Miller (1), Andrea Iannone (1), Andrea Dovizioso (1) dan Maverick Vinales (1).
Fakta itu sekaligus menjadi rekor, musim 2016 adalah ajang MotoGP dengan jumlah pebalap terbanyak yang merebut podium juara. Terlepas dari keberhasilan Marquez mengunci gelar saat lomba masih menyisakan tiga seri, sangat sulit untuk menebak siapa yang menjadi juara dalam sebuah lomba.
Tak dapat dipungkiri, saat ini nama Valentino Rossi masih menjadi jualan utama MotoGP. Namun mengingat usia Rossi yang kini sudah menginjak 37 tahun, paling lama The Doctor bertahan dua musim lagi.
Tanpa Rossi, ajang MotoGP mungkin akan kehilangan sosok yang selama ini menjadi magnet. Namun pengelola MotoGP agaknya sudah mencoba cara supaya balapan tetap bisa berjalan menarik, meski kelak tak ada motor bernomor 46 milik Rossi di trek.
Salah satunya adalah perubahan regulasi yang dilakukan, yaitu dengan penyeragaman Electronic Control Unit (ECU) di semua motor yang ditunggangi rider di MotoGP 2016. Setelah semua diharuskan memakai ECU Magnetti Marelli, tak ada lagi pebalap yang bisa mendominasi. Hasilnya itu tadi, ada sembilan rider bergantian mencicipi gelar juara seri.
Jika ukurannya tentang siapa juara di tiap seri, jelas MotoGP lebih seru dan menarik ketimbang F1 di musim 2016. Setuju?