Bola.com, Jakarta - Berita duka menyelimuti dunia sepak bola internasional terkait musibah yang menimpa klub asal Brasil, Chapecoense. Pesawat yang membawa skuat Chapecoense itu terjatuh di wilayah Kolombia dan menewaskan 76 penumpang yang terdiri dari pemain, jurnalis, staf klub dan kru pesawat.
Baca Juga
Chapecoense dijadwalkan bertanding melawan Atletico Nacional pada pertandingan leg pertama final Copa Sudamericana. Pesawat LaMia 2933 yang membawa skuat Chapecoense dari Bolivia gagal mendarat di bandara Jose Maria Cordova setelah terjatuh di daerah Medellin.
Pesawat tersebut membawa total 81 penumpang dan hanya menyisakan lima penumpang yang selamat. Dua di antara penumpang selamat tersebut adalah pemain Chapecoense, yaitu Alan Ruschel dan Marcos Danilo.
Tragedi ini membuat Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) menghentikan seluruh aktivitas sepak bola hingga waktu yang belum ditentukan. Pihak Atletico Nacional telah meminta kepada CONMEBOL untuk memberikan status juara Copa Sudamericana kepada Chapecoense.
Kecelakaan pesawat di dunia sepak bola bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, klub besar seperti Manchester United dan Torino juga pernah kehilangan skuat karena tragedi serupa.
Berikut tragedi kecelakaan pesawat yang melibatkan tim sepak bola:
1. Tragedi Superga
Torino pernah menguasai Liga Italia Serie A pada periode 1940-an. Saat itu, klub asal kota Turin tersebut mendapat julukan Grande Torino karena mendominasi Liga Italia. Tidak hanya di level klub, skuat Torino juga dianggap sebagai tulang punggung dari timnas Italia pada periode tersebut.
Pada 4 Mei 1949, pesawat Avio Linee Italiane membawa skuat Torino kembali ke Italia usai menjalani laga persahabatan menghadapi Benfica di Lisbon. Namun sebelum mencapai tujuan, pesawat menabrak tebing Superga yang menewaskan seluruh penumpang pesawat.
Tragedi Superga membuat Italia mengalami trauma yang berat. Gli Azzurri enggan menggunakan pesawat terbang dan memilih jalur laut untuk berangkat ke Piala Dunia 1950 yang berlangsung di Brasil.
Timnas Zambia
2. Tragedi Timnas Zambia
Pada April 1993, timnas Zambia dijadwalkan menjalani laga kualifikasi Piala Dunia 1994 menghadapi Senegal di Dakar. Pesawat Buffalo dari Angkatan Udara Zambia bertugas mengantarkan anggota timnas ke kota tujuan pada 27 April 1993.
Namun di tengah perjalanan, terjadi kebakaran mesin yang menyebabkan pilot kehilangan kendali pesawat. Pesawat Buffalo tersebut terjatuh di Samudera Atlantik, 500 meter dari Libreville, Gabon, usai mengisi bahan bakar. Tragedi ini menewaskan 18 pemain Zambia. Total korban tewas dalam tragedi ini adalah 30 orang termasuk staf pelatih dan kru pesawat.
Pada Piala Afrika 2012 yang berlangsung di Gabon dan Guinea Khatulistiwa, Zambia secara mengejutkan mampu menjadi juara setelah mengalahkan Pantai Gading di laga puncak melalui adu penalti. Laga final berlangsung di kota Libreville, tempat dari tragedi kecelakaan pesawat yang pernah menimpa tim Zambia. Kesuksesan Zambia menjuarai Piala Afrika untuk kali pertama itu disertai rasa haru dan duka setelah para pemain mengingat tragedi pada tahun 1993 tersebut.
Tragedi Munchen
3. Tragedi Munchen
Pada 6 Februari 1958, pesawat British European Airways dengan nomor penerbangan 609 membawa 38 penumpang yang mayoritas berisikan pemain Manchester United dari Belgrade, Yugoslavia (sekarang Serbia). Kala itu Manchester United baru saja menjalani pertandingan menghadapi Red Star Belgrade di ajang Piala Eropa.
Pesawat yang dikemudikan James Thain tersebut harus transit di bandara Munchen untuk mengisi bahan bakar. Cuaca yang buruk membuat Thain harus mencoba hingga tiga kali sebelum akhirnya gagal melakukan lepas landas dengan sempurna, sehingga membuat pesawat kehilangan kendali dan terjatuh.
Manajer United kala itu, Matt Busby, selamat dari kecelakaan, namun ia kehilangan beberapa pemain terbaik yang diproyeksikan akan menjadi tulang punggung timnas Inggris. Tragedi ini menewaskan 23 orang yang terdiri dari pemain dan staf Manchester United, jurnalis dan suporter.
Sumber: Berbagai Sumber