Bola.com, Bangkalan - Kecelakaan pesawat yang menimpa rombongan klub Chapecoense yang bermain di liga Brasil pada Senin (28/11/2016) mengundang empati dua personel Madura United, Gomes de Oliveira dan Fabiano Beltrame. Sebagai sesama warga Brasil, tragedi ini membuat mereka bersedih.
Gomes de Oliveira, pelatih Madura United, bahkan sampai menitikkan air mata saat mendengar kabar pesawat LaMia Airlines dengan nomor penerbangan 2933 yang ditumpangi pemain, ofisial, dan jurnalis itu jatuh di di Antioquia, Kolombia.
"Saya pelaku bola seperti mereka. Jadi, saya bisa merasakan apa yang dirasakan keluarga yang ditinggalkan. Apalagi mereka dari negara asal saya. Saya ucapkan belasungkawa untuk tim Chapecoense dan keluarga yang ditinggalkan," kata Gomes.
Seperti diketahui, tim Chapecoense bertolak dari Brasil menuju Kolombia untuk berlaga di final Copa Sudamericana (turnamen antarklub di Amerika Selatan atau setara dengan Liga Eropa) melawan Atletico National di Kota Medelin, Kolombia.
Baca Juga
Nahas, pesawat yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan. Akibatnya, sebanyak 71 penumpang tewas dan enam orang dikabarkan selamat.
"Kecelakaan seperti itu bisa menimpa siapa saja. Tapi ketika tim sepak bola yang menjadi korbannya, kami merasa lebih terguncang karena kami juga sering melakukan perjalanan udara menuju satu daerah ke daerah lainnya untuk menjalani pertandingan," ungkap Gomes.
Hal sama diutarakan Fabiano Beltrame. Kapten Madura United itu menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban yang ditinggalkan. Ia berharap mereka diberi kekuatan dan ketabahan atas peristiwa tragis ini.
Sebagai pemain asal Brasil, Fabiano mengaku sedih karena kecelakaan ini menimpa tim asal negaranya. Ia mengaku hanya bisa terdiam ketika menerima kabar soal kecelakaan pesawat tersebut. Pikirannya kacau karena ia membayangkan jika tragedi itu menimpa dirinya.
"Kami juga sering bepergian dengan menumpang pesawat. Beberapa kali kami harus berada di udara untuk beberapa lama ketika bertanding ke Papua atau ke daerah lain. Jadi miris rasanya," ujar Fabiano Beltrame.