Bola.com, London - Manajer Arsenal, Arsene Wenger, menyebut timnya tampil buruk saat kalah 0-2 dari Southampton pada perempat final Piala Liga Inggris, Rabu (30/11/2016). Lini pertahanan menjadi sektor yang paling disorot oleh Wenger.
Baca Juga
"Saya sangat kecewa dengan hasil ini. Kami bermain amat mengecewakan, khususnya pada pada babak pertama. Kami tak cukup baik dalam bertahan sehingga memudahkan terciptanya gol dari lawan pada paruh pertama," ungkap Wenger.
"Permainan membaik pada babak kedua, namun saya merasa itu merupakan salah satu malam terpanjang di mana harus menunggu dua jam tanpa perolehan satu gol pun. Kami tak cukup menekan pada babak pertama dan lemah di beberapa sektor permainan," tambah Wenger.
Tampil di Stadion Emirates, skuat Meriam London tampil dengan pemain lapis kedua. Arsenal yang mayoritas diisi para pemain muda banyak membuang peluang.
Adapun Southampton yang tampil dengan tim terbaiknya tampil lebih efektif. Klub asuhan Claude Puel itu bahkan mampu mencetak dua gol pada babak pertama yang masing-masing diciptakan oleh Jordy Clasie pada menit ke-13 dan Ryan Bertrand menit ke-38.
Tertinggal dua gol, membuat Arsenal lebih meningkatkan serangan pada paruh kedua. Sayang, 11 peluang yang diciptakan The Gunners pada 45 menit kedua tak juga membuahkan hasil.
Menurut statistik ESPN, Arsenal sebenarnya lebih mendominasi dengan presentase penguasaan bola mencapai 63 persen dibanding The Saints yang hanya mencatatkan 37 persen. Selain itu Arsenal memiliki lima tembakan tepat sasaran dari 17 kesempatan.
"Kami harus membayar mahal hal itu. Kami tak cukup tajam pada babak pertama. Mereka bermain lebih baik dan tampil tajam dari kami. Jika Anda memberikan kesempatan lawan dari tim Premier League untuk mencetak dua gol terlebih dahulu maka laga akan berjalan lebih sulit selanjutnya," ujar Wenger.
Hasil tersebut membuat Arsenal gagal melangkah ke semifinal. Sementara itu, bagi Southampton, lolos ke semifinal Piala Liga Inggris musim 2016-2017 adalah pencapaian pertama kalinya sejak terakhir kali terjadi pada 1987.
Sumber: Mirror