Bola.com, Kuala Terengganu - Kabar datang dari Rahmad Darmawan. Pelatih senior Indonesia ini dipastikan akan tetap jadi pelatih kepala klub Malaysia, Terengganu FC II (T-Team). Kepastian itu disampaikan COO T-Team, Mohd Syahrizan Mohd Zain.
Seperti dilansir dari Harian Metro, Kamis (1/12/2016), Rahmad Darmawan menerima tawaran kembali menduduki jabatan pelatih setelah bertemu manajemen klub berjulukan The Titans itu pada Senin (28/11/2016) di Kuala Terengganu.
"Kami setuju melanjutkan kontrak pelatih Rahmad Darmawan selama dua tahun lagi hingga 2018. Ia mendapat target meraih minimal satu trofi (prestasi) dari tiga piala yang dipertandingkan," kata Mohd Syahrizan Mohd Zain.
Selain Rahmad, ikut diperpanjang kontraknya adalah asisten pelatih Mohd Azhari Salim dan Satia Bagdja serta Kurnia Sandy (pelatih kiper), maupun pelatih fisik, Rasiman Siregar.
Baca Juga
Secara khusus, Satia Bagdja, Kurnia Sandy, dan Rasiman Siregar datang bersama dengan Rahmad Darmawan pada akhir musim 2015.
"Kami harap keputusan mempertahankan barisan tim pelatih itu mampu memberikan dampak lebih baik pada tim, apalagi The Titans akan beraksi dalam persaingan Malaysia Super League yang ketat," lanjut Mohd Syahrizan Mohd Zain.
Tawaran perpanjangan kontrak terhadap kuartet pelatih dan asisten pelatih Indonesia itu karena T-Team puas dengan kinerja mereka di musim 2016. Rahmad Darmawan dibantu para asisten pelatih, mampu membawa The Titans ke papan tengah klasemen akhir Malaysia Super League 2016. Sebagai catatan, T-Team merupakan tim promosi di Malaysia Super League 2016.
Namun, yang jadi catatan positif lain adalah keberhasilan Rahmad Darmawan mengantar Makan Konate dkk. hingga semifinal Piala Malaysia 2016. Padahal, mereka tidak dibebani target khusus di ajang itu.
Terkait pemain impor untuk musim 2017, Mohd Syahrizan Mohd Zain mengungkapkan T-Team tidak mau terburu-buru membuat keputusan lantaran pendaftaran pemain masih terbuka hingga 22 Januari 2017.
"Namun, beberapa pemain impor sudah ada di mes pemain untuk diseleksi, seperti dari Kamerun dan Uzbekistan. Nanti masih akan ada beberapa lagi yang akan datang untuk dinilai," kata Mohd Syahrizan Mohd Zain.