Bola.com, Milan - Kesepakatan penjualan saham AC Milan ke investor asal China yang tergabung dalam Sino-Europe Sports harus tertunda. Peralihan saham Milan dari Fininvest ke Sino-Europe Sports akan kembali dibahas pada Maret 2017.
Baca Juga
Awalnya, Fininvest yang merupakan perusahaan milik Silvio Berlusconi telah sepakat menjual 99,93 persen saham AC Milan kepada Sino-Europe Sports. Proses penjualan saham tersebut direncanakan rampung pada 12 Desember 2016.
Sino-Europe Sports juga telah mendepostkan dana 100 juta euro (Rp 1,4 trilun) dari 740 juta euro (Rp 10,8 triliun) nilai saham AC Milan. Selain itu, Sino-Europe Sports juga menambahkan 100 juta euro lagi sebagai bukti keseriusan mengakuisisi saham Il Diavolo Rosso.
Akan tetapi, penjualan tersebut terpaksa harus ditunda. Sebab Sino-Europe Sports kesulitan mendapat persetujuan dari pemerintah China untuk membeli saham AC Milan.
"Fininvest dan Sino-Europe Sports telah mencapai kesepakatan untuk memperpanjang batas waktu penutupan atas penjualan saham yang dimiliki oleh Fininvest terhadap AC Milan hingga 3 Maret 2017," bunyi pernyataan resmi Fininvest.
"Kesepakatan untuk memperpanjang penjualan saham merupakan permintaan dari SES (Sino-Europe Sports), yang menegaskan jika metode operasi bisnis AC Milan sampai tanggal penutupan akan terus didasarkan pada prinsip pilihan bersama."
Meski terjadi penundaan, AC Milan masih bisa melakukan pembelian pemain baru pada bursa transfer Januari 2017. Dana yang akan digunakan untuk belanja pemain kemungkinan besar berasal dari deposit yang telah dikirimkan oleh Sino-Europe Sports.
Sumber: Football Italia