Bola.com, Solo - Timnas Indonesia berhasil melaju ke final Piala AFF 2016 setelah berbagi angka 2-2 di leg kedua semifinal kontra Vietnam. Dengan hasil ini, tim besutan Alfred Riedl unggul agregat 4-3 karena mereka menang 2-1 di leg pertama.
Namun, tidak mudah bagi Indonesia untuk memastikan langkah ke final. Tim Garuda harus menahan gempuran bergelombang Vietnam hampir sepanjang pertandingan. Hanya sesekali Tim Garuda melancarkan serangan balik.
Sempat unggul lebih dulu lewat gol Stefano Lilipaly memanfaatkan kesalahan pemain belakang Vietnam menghalau bola di mulut gawang di menit ke-54, Indonesia justru tertinggal di babak kedua melalui dua gol yang dicetak Vu Van Tanh di menit ke-83 dan gol di injury time lewat sepakan Vu Minh Tuan. Pertandingan pun harus dilanjutkan dengan perpanjangan waktu.
Baca Juga
Indonesia berhasil menyamakan skor menjadi 2-2 di menit ke-97 lewat titik putih yang dicetak Manahati Lestusen. Skor 2-2 ini bertahan hingga peluit panjang dibunyikan oleh wasit Fu Ming asal China.
Dilihat dari statistik, penguasaan bola Vietnam mencapai 75 persen berbanding 25 persen milik Indonesia. Ini menunjukkan Indonesia dipaksa bermain bertahan meski sejak menit ke-76 Vietnam bermain dengan 10 pemain, setelah kiper Tran Nguyen Manh diganjar kartu merah.
Di mata eks pelatih Timnas U-19 yang kini memoles Persegres Gresik United, Eduard Tjong, keberhasilan Indonesia tidak lepas dari penampilan apik Manahati Lestusen dan kiper Kurnia Meiga Hermansyah.
Pemain yang satu itu dianggap sebagai kunci sukses Indonesia mementahkan serang Vietnam. Kalau pun dua gol berhasil disarangkan Vietnam, ini tidak lebih dari kepiawaian Vietnam memanfaatkan peluang kecil yang mereka dapatkan.
Berikut rapor pemain Timnas Indonesia di laga Indonesia kontra Vietnam di leg kedua semifinal Piala AFF 2016 versi Eduard Tjong:
Kiper dan Belakang
Kiper dan Belakang
Kurnia Meiga Hermansyah
Secara keseluruhan Kiper milik Arema Cronus ini tampil bagus. Dua gol yang merobek gawangnya bukan kesalahannya, melainkan pemain tengah Timnas Indonesia yang tidak mengantisipasi datangnya pemain Vietnam dari lini kedua ketika terjadi tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Indonesia.
Kurnia Meiga banyak melakukan aksi penyelamatan dan selalu tepat mengambil keputusan. Ia juga tidak pernah salah mengambil posisi. Akibatnya, ia selalu bisa mengantisipasi datangnya bola.
Nilai: 6,5
Abduh Lestaluhu
Abduh Lestaluhu bermain bagus di laga ini. Ia disiplin posisi dan mampu menutup ruang pemain Vietnam. Lawan hampir tidak punya kesempatan melakukan umpan silang. Satu-satunya kesalahan Abduh hanya ketika pelanggaran yang dilakukan Hansamu Yama Pranata yang berakibat tendangan bebas bagi Vietnam, Abduh tidak ada di posnya.
Nilai: 6
Fachrudin Wahyudi Aryanto
Fachrudin tampil lugas di pertandingan ini. Ia tidak kenal kompromi dan kerja samanya dengan Hansamu Yama hampir sempurna.
Sayang, konsentrasinya menurun di menit-menit akhir. Ia lengah dan membiarkan pemain Vietnam, Vu Minh Tuan, berbalik badan. Kesalahan ini berujung gol kedua bagi Vietnam.
Namun bisa dimaklumi, bermain bertahan seperti itu sulit bagi siapa pun untuk bisa fokus sepanjang laga sementara serangan Vietnam tidak berhenti.
Nilai: 6
Hansamu Yama Pranata
Hansamu Yama Pranata bagus dalam menghalau serangan Vietnam. Ia menjadi tembok kukuh di pertahanan Timnas Indonesia. Berkali-kali Hansamu memenangi duel udara lawan pemain Vietnam. Ia juga mampu menutup celah akibat kesalahan pemain lain.
Namun, Hansamu seperti tidak tahu harus ke mana membuang bola. Ia kerap tergesa-gesa menghalau bola ke depan tanpa melihat posisi kawan. Akibatnya, bola jatuh ke kaki pemain Vietnam. Tekanan pun datang lagi dan memaksa timnas bekerja keras.
Nilai: 6
Beny Wahyudi
Beny tidak bermain maksimal di pertandingan ini. Wilayah yang menjadi kekuasaannya terus dieksploitasi lawan. Dari sisi kanan pertahanan Indonesia pula, Vietnam berhasil mengirim umpan-umpan ke jantung pertahanan Indonesia. Beny terlalu jauh saat menjaga lawan. Ada celah mengangah yang membuat para pemain Vietnam leluasa bergerak.
Nilai: 5,5
Gelandang
Gelandang
Rizky Rizaldi Pora
Rizky Pora tidak bermain sebagus biasanya. Ia tidak menunjukkan kinerja seperti empat laga sebelumnya. Kendati begitu, ia tetap menjadi satu-satunya pemain yang menghidupkan serangan balik yang dibangun Indonesia. Rizky juga tetap Rizky menunjukkan konsistensinya.
Rizky seharusnya bisa kembali memberikan kontribusi penting di babak tambahan. Sayang, Rizky tidak mau mengumpan ke pemain Indonesia lain. Seandainya ia menyodorkan bola itu ke pemain lain, mungkin ceritanya akan berbeda.
Nilai: 5,5
Stefano Lilipaly
Stefano Lilipaly tidak tampil optimal. Mobilitasnya tidak tampak di laga ini. Ia tidak banyak berperan, namun lagi-lagi kecerdikan dan kematangannya membuat Liliplaly tetap memberikan kontribusi bagi Timnas Indonesia dengan mencetak satu gol.
Lilipaly seharusnya bisa mencetak satu gol lagi saat lepas dari perangkap offside. Hanya, ia kurang tenang saat mengeksekusi peluang sehingga tendangannya melambung di atas mistar gawang Vietnam.
Nilai: 5,5
Bayu Pradana
Gelandang Mitra Kukar ini kembali tidak tampil maksimal. Ia sering terburu-buru saat bola dalam penguasaannya. Bayu juga kerap salah umpan sehingga bola jatuh di kaki lawan. Sebagai gelandang bertahan, ia tidak mampu memutus serangan lawan.
Namun, Bayu bagus dalam membantu pertahanan. Bersama Manahati Lestusen, ia beberapa kali mampu menutup ruang gerak dan ruang tembak pemain lawan.
Nilai: 5,5
Manahati Lestusen
Pemain PS TNI ini kembali menunjukkan kualitas. Manahati tampil sangat luar biasa. Dia rajin dan tidak kenal lelah dalam menutup serangan demi serangan yang dilancarkan Vietnam. Manahati juga memenangi banyak duel udara maupun bola bawah.
Pemain serbabisa ini memberikan rasa aman bagi pertahanan Indonesia. Nyaris sepanjang laga Manahati tidak membuat kesalahan.
Nilai: 7
Andik Vermansah
Grafik permainan Andik menurun. Pemain Selangor FA ini tidak bisa berbuat banyak. Andik sering terlalu lama menguasai bola meski punya kesempatan untuk mengumpan. Beberapa kali bola yang lepas dari kakinya justru membuat pertahanan Indonesia dalam bahaya.
Usahanya untuk melewati pemain lawan juga seringkali gagal. Andik tidak maksimal juga disebabkan oleh tekanan ketat yang dilakukan Vietnam sehingga ia tidak bisa leluasa bergerak.
Nilai: 5,5
Depan dan Cadangan
Depan dan Cadangan
Boaz Solossa
Boaz bermain di bawah performa terbaik. Ia memiliki sejumlah kesempatan emas untuk membobol gawang Vietnam. Namun upayanya kerap menemui kegagalan karena kalah duel dan kalah cepat dengan pemain Vietnam.
Satu-satunya kontribusi Boaz adalah umpannya ke mulut gawang Vietnam yang memaksa pemain belakang lawan melakukan blunder yang kemudian dimanfaatkan Lilipaly untuk mencetak gol pertama Indonesia.
Nilai: 5,5
Zulham Zamrun
Zulham tidak tampil maksimal. Sayap Persib ini tidak bisa menambah daya dobrak Timnas Indonesia meski lawan bermain dengan 10 pemain. Zulham justru kerap membuat kesalahan. Selain umpannya tidak akurat, Zulham juga tak mampu merepotkan pertahanan Vietnam.
Usahanya melewati pemain lawan justru kerap patah di kaki lawan. Tercatat ia hanya sekali melakukan tusukan ke daerah pertahanan lawan.
Nilai: 5
Dedi Kusnandar
Masuk menggantikan Bayu Pradana, Dedi Kusnandar gagal meminimalkan dominasi pemain tengah Vietnam. Dedi kerap kalah duel lawan pemain tengah Vietnam.
Nilai: 5
Ferdinand Sinaga
Ferdinand tampil apik di laga ini. Gol penalti yang dilesakkan Manahati Lestusen adalah hasil kreasinya. Ferdinand juga sangat ngotot. Ia membuat pemain bertahan Vietnam tidak tenang. Striker PSM ini patut diacungi jempol, terutama semangat dan daya juangnya yang tinggi.
Nilai: 6