Bola.com, Pamekasan - Madura United menggila di pertandingan kandang terakhir di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Menjamu Perseru Serui, Sabtu (10/12/2016), di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Madura United menggulung tamunya 7-1.
Pelatih Madura United, Gomes de Oliveira, menyatakan kemenangan ini berkat dukungan serta kesamaan tekad semua elemen di tim ini, mulai manajemen, pelatih, pemain, dan suporter.
"Seperti yang saya bilang sebelumnya, pemain akan melakukan yang terbaik untuk tetap jadi kebanggaan warga Madura," katanya.
Kemenangan ini juga dianggap sebagai bukti Madura United adalah tim yang berkualitas dan produktif. Gomes menyatakan sebagai tim yang mengusung permainan menyerang, tujuh gol yang disarangkan timnya adalah bukti sahih timnya adalah salah satu kontestan yang sangat produktif.
"Luar biasa pemain, suporter yang memberikan dukungan penuh sepanjang musim. Terima kasih untuk pemain, suporter, dan warga Madura yang membuat tim ini seperti sekarang," kata Gomes.
Baca Juga
Dengan hasil ini, Madura United mencetak rekor kemenangan terbesar di sepanjang TSC. Bisa jadi, hasil positif ini juga menjadi sebuah rekor fantastis yang tidak akan dipecahkan oleh tim lain hingga TSC 2016 berakhir.
Namun, Gomes meminta anak buahnya tidak terlalu euforia dengan kemenangan dengan margin sebesar ini, karena masih ada satu pertandingan sisa yang harus mereka menangi, yakni melawan Barito Putera di pekan terakhir, alias pekan ke-34.
Pencetak hattrick di laga ini, Dane Milovanovic, mengakui hasil ini berkat kerja keras seluruh pemain. Sebab, sebelum pertandingan ia tidak pernah mengira bakal menciptakan tiga gol.
"Terima kasih untuk semua, manajemen, suporter Madura United yang tak kenal lelah memberikan dukungannya. Saya senang berada di tim ini, kami banyak melewati hari-hari menyenangkan, baik saat bermain di Bangkalan maupun Pamekasan," ungkapnya.
Sementara itu, pelatih Perseru Serui, Hanafi, mengungkapkan kekalahan telak timnya kali ini akibat jadwal pertandingan yang terlalu padat.
"Baru main, sudah langsung berangkat ke lokasi pertandingan lain. Pemain tidak punya waktu yang cukup untuk beristirahat sehingga mereka sangat kelelahan," keluhnya.
Ke depan, Hanafi berharap operator kompetisi bisa menyusun jadwal yang lebih baik karena dengan susunan jadwal seperti ini, sangat berisiko bagi semua tim. "Banyak opsi yang bisa dilakukan operator agar tidak seperti ini. Saya yakin mereka lebih paham soal itu," kata pelatih Perseru itu.