Bola.com, Manchester - Gelandang Manchester City, Yaya Toure, membantah dakwaan yang diterimanya terkait mengemudi dalam keadaan mabuk hingga melanggar batas kecepatan maksimum lalu lintas.
Baca Juga
"Dalam dua pekan terakhir, ada kebingungan mengapa saya didakwa mengemudi dalam keadaan mabuk. Seperti diketahui, saya seorang muslim dan tidak meminum alkohol," kata Toure.
"Saya selalu menolak untuk meminum alkohol. Siapapun yang mengenal saya dan mengikuti sepak bola pasti selalu melihat saya menolak meminum champagne dari rekan setim usai pertandingan karena komitmen saya untuk agama saya."
"Mengemudi dalam keadaan mabuk adalah kejahatan yang serius. Meskipun, saya tidak sengaja didakwa mengonsumsi alkohol, saya tetap menerima hal itu dengan baik. Saya meminta maaf atas situasi ini," ucap Toure.
Yaya Toure harus berurusan dengan pihak Kepolisian setelah ditilang pada 28 November 2016. Pemain asal Pantai Gading itu didakwa dengan tuduhan mengemudi dalam keadaan mabuk sehingga tak memperhatikan batas kecepatan yang ditetapkan.
Meski membantah mabuk-mabukan sambil menyetir, Toure tetap menerima sanksi yang diberikan. Yaya Toure mendapatkan sanksi denda sebesar 54 ribu poundsterling dan larangan mengemudi selama 18 bulan.
Nama Yaya Toure musim ini memang menjadi sorotan usai terdepak dari skuat inti Manchester City. Hal itu terjadi akibat perselisihan antara agen sang pemain dengan manajer Pep Guardiola.
Namun, Yaya Toure belakangan mulai kembali dimainkan setelah meminta maaf pada Guardiola. Eks penggawa Barcelona itu kini sudah tampil dalam lima pertandingan dan mencetak dua gol.
Sumber: ESPN