Bola.com, Dubai - Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto, terhenti pada babak semifinal BWF Super Series Finals 2016. Praveen/Debby kalah dari sang juara bertahan, Chris Adcock/Gabriel Adcock, dengan skor 19-21, 21-17, 9-21 di Hamdan Sports Complex, Dubai, UEA, Sabtu (17/12/2016).
Jordan/Debby tak mampu melampaui pencapaian edisi 2015. Tahun lalu, Praveen/Debby juga kandas di semifinal karena takluk dari lawan yang sama. Kala itu, Praveen/Debby menyerah 17-21, 20-22.
Baca Juga
Pada gim pertama, Praveen/Debby sebenarnya berpeluang menang. Mereka memimpin perolehan angka dari skor 2-1 sampai 15-12. Namun, Adcock/Adcock perlahan mengejar hingga akhirnya merebut gim pertama.
"Pada poin-poin akhir gim pertama, beberapa kali shuttlecock di atas kepala Jordan luput. Kami terlalu terburu-buru, kurang kontrol, dan tidak bisa tenang mainnya," kata Debby seperti dikutip dari situs resmi PBSI.
Memasuki gim kedua, Praveen Jordan/Debby Susanto tampil lebih baik. Sama seperti gim pertama, mereka mampu memimpin pertandingan. Bedanya, kali ini Praveen/Debby lebih konsisten sehingga sukses membalas kekalahan pada gim pertama untuk memaksakan rubber game.
Akan tetapi, penampilan Praveen/Debby malah antiklimaks pada gim penentuan. Mereka tampak terlalu berhati-hati dalam mengembalikan shuttlecock dan kerap melakukan kesalahan yang menguntungkan lawan. Jordan/Debby akhirnya kalah telak.
"Pada gim pertama dan kedua kami mainnya bisa ketat, tapi pas gim ketiga pukulan kami banyak yang kurang yakin. Jordan juga tampil kurang lepas dan tak bisa mengontrol permainannya di lapangan. Banyak pukulan lawan yang tak terlalu menyulitkan tapi kami mati," ujar Debby.
Dengan kandasnya Praveen Jordan/Debbby Susanto maka Indonesia dipastikan tanpa gelar pada BWF Super Series Finals 2016 karena tak berhasil meloloskan wakil ke partai puncak. Pada edisi 2015, Tim Merah-Putih merebut satu titel lewat ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.