Bola.com, Jakarta - Diawali di Jayapura, berakhir di Jayapura. Situasi itu mungkin tepat untuk menggambarkan perjalanan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM2 Ooredoo, secara khusus yang dialami Persipura Jayapura.
Seperti diketahui pada Minggu (18/12/2016), TSC 2016 tuntas digelar setelah menjalankan 34 partai untuk setiap tim peserta. Persipura keluar sebagai juara secara dramatis karena kepastian harus ditentukan di pertandingan terakhir pada pekan ke-34, Minggu (18/12/2016).
Persipura mengunci gelar juara setelah mengalahkan PSM Makassar 4-2 di Stadion Mandala, Jayapura. Hasil itu membuat perolehan 68 poin, tidak lagi terkejar oleh Arema Cronus yang selama beberapa pekan terakhir terus menekan dalam perburuan gelar juara TSC 2016.
Dengan kemenangan atas PSM itu, apapun hasil yang ditorehkan Arema saat menjamu Persib, Minggu malam ini di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, sudah tidak lagi berpengaruh dalam upaya mereka meraih gelar juara TSC 2016.
Baca Juga
Praktis, perburuan gelar juara sudah terhenti di Jayapura, bersamaan dengan usainya duel Persipura vs PSM. Hal ini cukup menarik karena kembali ke delapan bulan lalu, tepatnya 29 April 2016, Presiden Joko Widodo membuka turnamen jangka panjang untuk mengisi kevakuman akibat sanksi FIFA, TSC 2016, di Stadion Mandala, Jayapura.
Pembukaan ditandai dengan laga Persipura menjamu Persija Jakarta. Tim tuan rumah tidak beruntung dan hanya mampu meraih satu poin setelah ditahan 1-1 oleh Persija. Hasil itu bak pertanda bila perjalanan tim Mutiara Hitam selanjutnya dalam mengarungi turnamen akan tertatih-tatih.
Faktanya, selepas itu Persipura gagal meraih poin penuh dalam dua laga beruntun termasuk ditahan tanpa gol Bali United di Jayapura dan kalah dari Semen Padang. Tim yang kala itu dilatih Jafri Sastra baru menang di pertandingan keempat saat bertandang ke markas Persela Lamongan. Itu pun dengan skor kurang meyakinkan, 1-0.
Pada tiga pertandingan selanjutnya, Persipura mulai unjuk gigi sebagai tim besar di pentas sepak bola nasional. Tiga partai itu dimenangi Boaz Solossa dkk. Hanya, terselip ketidakpuasan karena kemenangan itu diperoleh dengan skor tipis. Jafri Sastra dianggap masih belum bisa membawa Persipura ke permainan aslinya.
Pergantian Pelatih
Sejak ditunjuk sebagai nakhoda baru Persipura menggantikan Osvaldo Lessa pada awal April 2016, sejumlah nada pesimisme sudah terdengar menyertai langkah pelatih asal Sumbar itu. Jafri dianggap kurang pas meracik tim asal Papua.
Grafik naik-turun pun terlihat. Setelah menang di tiga laga beruntun, Persipura tak bisa menang di dua laga berikutnya. Namun, mereka mampu menahan kandidat juara lainnya, Arema, tanpa gol di Stadion Kanjuruhan (26/6/2016). Hasil 0-0 itu kelak akan sangat berguna bagi perebutan gelar juara dengan tim Singo Edan.
Persipura tampil meyakinkan saat menghajar tuan rumah Pusamania Borneo FC di Samarinda dengan skor 3-0. Di saat Persipura dianggap mulai menunjukkan identitas aslinya, inkonsistensi permainan muncul lagi. Pada pekan ke-11 (21/7/2016), Persipura dipermalukan Persib 0-2 di Stadion Mandala.
Kekalahan itu tampak memengaruhi kondisi internal tim sehingga dalam dua laga selanjutnya, Ferinando Pahabol dkk. keok di tangan lawan.
Teriakan pergantian pelatih pun bermunculan. Jafri Sastra akhirnya dicopot, digantikan Angel Alfredo Vera. Terkaitan pencopotan itu, kepada Bola.com, Jafri menegaskan ia tidak dipecat melainkan kedua pihak setuju mengakhiri kerja sama.
Tidak butuh waktu lama bagi Jafri mendapatkan pelabuhan baru karena ia langsung berlabuh ke klub lamanya, Mitra Kukar. Persipura juga tidak butuh waktu lama beradaptasi dengan pelatih anyar. Hanya berselang tiga hari sejak diperkenalkan sebagai arsitek Mutiara Hitam baru, Angel Alfredo Vera membawa Persipura mengalahkan Bhayangkara FC di Sidoarjo (5/8/2016).
Kemenangan dengan skor 2-1 itu sekaligus jadi titik balik kebangkitan Persipura. Klub pemegang tiga kali juara ISL itu tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan beruntun! Dari delapan partai itu, mereka mampu mengumpulkan 20 poin hasil dari enam kemenangan dan dua hasil imbang.
Persipura pun mulai nongkrong di papan atas, mengancam keberadaan Madura United (juara paruh musim) dan Arema yang belum tergeser dari papan atas klasemen sementara.
Persipura sempat kembali "jatuh ke bumi" ketika dikalahkan sesama tim Papua, Perseru, 0-2, di Serui (8/10/2016). Namun, lagi-lagi mereka bangkit dan tidak terkalahkan dalam lima partai selanjutnya.
Momen Krusial
Salah satu momen krusial Persipura terjadi saat mereka mengalahkan Arema 2-0 di Jayapura (24/10/2016). Kemenangan pada pekan ke-25 itu membuat kedua tim mengoleksi poin sama 46, namun Persipura unggul dalam hal head to head sehingga mereka mampu menggeser Arema dari posisi kedua di klasemen.
Hanya, Persib, yang mampu mengalahkan di putaran pertama, kembali jadi batu sandungan. Tim Mutiara Hitam lagi-lagi takluk saat bersua lagi dengan tim Maung Bandung di putaran kedua, juga dengan skor 0-2 (12/11/2016).
Momen penting lain dalam langkah Persipura menjuarai TSC 2016 adalah ketika menumbangkan Madura United 2-0 pada partai kandang di Jayapura (26/11/2016) pada pekan ke-30.
Kemenangan itu membuat Persipura menipiskan selisih poin dengan Arema yang berada di puncak klasemen sementara, menjadi hanya dua poin saja, yakni 56 (Persipura) dan 58 (Arema), sementara Madura United melorot ke urutan ketiga.
Tim Mutiara Hitam akhirnya menggusur Arema dan menguasai puncak klasemen pada pekan ke-31 setelah mengalahkan Bhayangkara FC di Jayapura 2-1 pada 2 Desember 2016 dan Arema ditahan 2-2 oleh Bali United (3/12/2016).
Sejak itu, Persipura kukuh di puncak kendati peluang Arema menyodok masih terbuka. Namun, Persipura di atas angin karena selain unggul selisih gol, mereka juga unggul dalam hal head to head.
Persipura membuktikan sangat termotivasi memenangi gelar juara TSC 2016 karena mereka bak sprint menjelang garis finis. Tercatat, Imanuel Wanggai dkk. mengukir 100 persen kemenangan dalam enam partai terakhir, termasuk mengalahkan PSM di laga pamungkas, Minggu ini.
Tanpa kehadiran sang kapten, Boaz Solossa, yang bergabung dengan Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 sejak September 2016, Persipura tetap tangguh. Pergantian nakhoda tim dianggap sebagai kunci sukses. Begitu pula masuknya pemain baru di putaran kedua, semisal Edward Wilson Junior serta Ricardo Silva, yang makin menghidupkan permainan tim Mutiara Hitam.
Kembalinya pemain yang cedera, semisal Ruben Sanadi dan Imanuel Wanggai, ke permainan terbaik juga memberi andil atas keberhasilan memenangi gelar juara. Begitu pula dengan keberadaan pemain-pemain muda, seperti Osvaldo Haay, M. Tahir, Marinus Mariyanto, dan Prisca Womsiwor, yang menjawab dengan tuntas kepercayaan yang diberikan sang pelatih.
Alhasil, Persipura dianggap pantas jadi kampiun Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo. Selamat, Persipura!
Statistik Persipura di TSC 2016
Total Poin: 68
Poin Kandang: 40
Poin Tandang: 28
Gol: 53
Kebobolan: 27
Operan: 10010