Bola.com — Real Madrid mengakhiri 2016 dengan sempurna setelah meraih trofi Piala Dunia Antarklub setelah mengalahkan Kashima Antlers, 4-2, di Yokohama International Stadium, Minggu (18/12/2016). Sejumlah media ternama dari beberapa negara pun menyambut keberhasilan Los Blancos.
Baca Juga
Kemenangan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan atas Kashima Antlers ditentukan gol Karim Benzema pada menit kesembilan dan Cristiano Ronaldo (60', 97', 104'), sedangkan sepasang gol Kashima Antlers tercipta berkat torehan Gaku Shibasaki (44', 52').
Hasil ini membuat Real Madrid total mengoleksi total tiga gelar sepanjang 2016, yakni Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. Di ajang Liga Champions, Real Madrid memastikan diri sebagai juara setelah mengalahkan Atletico Madrid, sedangkan Sevilla jadi "korban" El Real pada pertandingan final Piala Super Eropa.
Keberhasilan Real Madrid ini menjadi judul di halaman depan beberapa media di dunia. Berikut ini adalah empat media yang menjadikan pemberitaan Los Blancos menjadi juara Piala Dunia Antarklub 2016 sebagai topik utama.
1. L'Equipe (Prancis)
L'Equipe menuliskan judul, "Real Madrid Mendominasi Dunia" dalam halaman depan kolom olahraga. Harian ternama asal Prancis itu juga secara khusus membahas kegemilangan Cristiano Ronaldo yang mencetak hattrick, serta menjadi top scorer turnamen tersebut.
"Mereka memenangi Piala Dunia Antarklub setelah menjalani pertandingan dramatis melawan Kashima Antlers. Cristiano Ronaldo mencetak hattrick pada final, sedangkan Karim Benzema juga menorehkan gol.
Namun, pertandingan sempat berjalan sulit bagi Merengues. Lolos ke turnamen dengan status sebagai tuan rumah, klub Jepang mampu membuat juara Liga Champions kerepotan.
Benzema mencetak gol pada menit kesembilan, yang sekaligus menjadi gol ke-171 bersama real Madrid. Gol itu juga membuat dia menyamai catatan Emilio Butragueno sebagai pencetak gol terbanyak kesembilan dalam sejarah klub.
Cristiano Ronaldo mengalami masa keemasan pada 2016: memenangi Liga Champions bersama Real Madrid dan Piala Eropa bersama Portugal.
Striker tersebut membuat Real Madrid kembali bersuka cita, enam hari menerima penghargaan Ballon d'Or keempatnya. Jejak kakinya kini meninggalkan sejarah besar dalam dunia persepakbolaan."
La Gazzetta dello Sport
2. La Gazzetta dello Sport (Italia)
La Gazzetta dello Sport membahas keberhasilan Real Madrid memenangi Piala Dunia Antarklub 2016. Namun, meski juga menilai 2016 adalah tahunnya El Real, media asal Italia tersebut menyoroti langkah wasit yang tidak jadi memberikan kartu kuning kedua untuk Sergio Ramos.
"CR7 menorehkan hattrick untuk mengalahkan Kashima dan membuat Los Blancos ke puncak dunia.
Wasit memaafkan Ramos untuk hukuman kartu kuning kedua. Wasit sempat memasukkan tangannya ke dalam kantong dan dia berubah pikiran tanpa intervensi resmi dari VAR.
Pada babak tambahan, peraih Ballon d'Or (Cristiano Ronaldo) memastikan kemenangan timnya meraih trofi dengan mencetak dua gol."
Ole (Argentina)
3. Ole (Argentina)
"Inilah Raja dari Para Juara". Demikian judul yang dituliskan Harian asal Argentina, Ole. Secara khusus, Ole pun membahas soal total raihan gelar internasional Real Madrid dengan pencapaian rival mereka di La Liga, Barcelona.
"Dengan keberhasilan meraih Piala Dunia Antarklub, Real Madrid menjadi klub yang jumlah total gelar terbanyak, 23 trofi. Mereka melewati Barcelona (22) dan juga menjadi klub yang paling banyak memenangi Piala Dunia Antarklub (5).
Zizou melejit. Dia adalah pemenang. Dia meraih gelar ketiga pada tahun ini, sekaligus memperpanjang rekor tidak terkalahkan menjadi 37 pertandingan, serta juga membuat rekor tidak terkalahkan sejak awal musim ini."
Mirror (Inggris)
4. Mirror (Inggris)
Harian asal Inggris, Mirror, tidak ketinggalan mengangkat topik keberhasilan Real Madrid di Jepang. Bahkan, Mirror sampai menyinggung status sebagai salah satu klub terkaya di dunia dengan cara Los Blancos memenangi pertandingan lewat aksi comeback.
"Sebagai klub terkaya di dunia, mereka tidak ingin membuat hidup terasa mudah bagi mereka sendiri. Ini adalah gelar lain yang diraih dengan "cara" Madrid.
Lebih dari sepak bola indah yang sering diperagakan Barcelona, esensi Madridsmo adalah tidak pernah menyerah dan beberapa seri "remontadas" (comeback) telah jauh terjadi sebelumnya dalam buku sejarah klub.
Kemenangan melawan Kashima mungkin tidak sebesar malam bersejarah di Liga Champions melawan Atletico Madrid, Inter Milan, dan bahkan Celtic dalam beberapa tahun lalu. Meski begitu, suporter Real Madrid jelas lebih menyukai tim bertabur uang mereka menguji mental sebelum kembali berteriak untuk menang, karena untuk kali ketiga dalam tiga final pada musim ini, Real Madrid harus menjalani babak tambahan untuk menyelesaikan tugas mereka."
Sumber: AS