Bola.com — Kiper Liverpool, Loris Karius, menjadi perbincangan hangat setelah menuai berbagai kritik karena dianggap tidak tampil konsisten di bawah mistar The Reds. Hal tersebut bahkan diberitakan bisa mengancam masa depan sang kiper di Anfield.
Baca Juga
Loris Karius bergabung dengan Liverpool dari Mainz pada musim panas 2016. Ia awalnya diprediksi akan menjadi saingan berat Simon Mignolet, yang juga sempat mendapat kritik dari para suporter Liverpool.
Namun, pada akhirnya, Loris Karius gagal memenuhi ekspetasi besar tersebut. Menurut catatan Transfermarkt, pada musim 2016-2017, Loris Karius telah tampil dalam 11 pertandingan, dengan rincian 10 laga pada ajang Premier Laegue dan satu di turnamen Piala Liga Inggris.
Dari jumlah penampilan itu, Loris Karius sudah kebobolan 12 kali. Alhasil, Loris Karius pun harus menerima kenyataan duduk di bangku cadangan, sedangkan Simon Mignolet kembali mengambil alih sebagai kiper utama.
Menilik sejarah, Loris Karius bukan kiper pertama yang mengalami pasang surut karier di Liverpool. Sejak era 1970-an, Liverpool sudah dikenal sering membongkar pasang posisi penjaga gawang, mulai dari era Ray Clemence, Bruce Grobbelaar, hingga Davd James.
Berikut ini adalah enam kiper yang pernah menghuni posisi di bawah mistar gawang Liverpool:
1. Ray Clemence
Ray Clemence disebut sebagai kiper terbaik yang pernah dimiliki Liverpool. Ia dijadikan sabagai tolok ukur bagi kiper-kiper Liverpool berikutnya. Pemain yang mencatatkan 665 penampilan bersama The Reds ini, merupakan kiper yang mampu tampil konsisten.
Clemence mempunyai atribut yang lengkap sebagai seorang kiper. Ia mempunyai respons yang cepat, andal dalam mengantisipasi umpan silang, mampu mendistribusikan bola dengan baik dan sanggup memberi arahan untuk lini pertahanan.
Pada saat Liverpool menjuarai Liga Inggris pada musim 1978-1979, gawang Clemence hanya kebobolan 16 gol dari 42 pertandingan yang mereka jalani. Clemence mengawal gawang Liverpool pada periode 1967 hingga 1981.
Bruce Grobbelaar
2. Bruce Grobbelaar
Bruce Grobbelaar datang ke Liverpool sebagai suksesor Ray Clemence yang hengkang ke Tottenham Hotspur pada 1981. Grobbelaar merupakan kiper asal Zimbabwe yang memiliki tingkah unik dan menghibur.
Aksi unik Grobbelaar yang paling dikenang adalah ketika Liverpool menghadapi AS Roma pada pertandingan final Liga Champions 1981. Pada saat adu penalti setelah bermain 1-1 hingga babak tambahan, Grobbelaar membuat aksi unik yang dikenal sebagai "spaghetti leg".
Saat menghadapi dua eksekutor penalti AS Roma, Bruno Conti dan Francesco Graziani, Grobbelaar menggerakan kakinya seperti orang sedang kehilangan keseimbangan. Cara itu pun ternyata berhasil memecah konsentrasi kedua eksekutor tersebut sehingga gagal menyarangkan bola.
Liverpool akhirnya keluar sebagai juara setelah menang 4-2 lewat babak adu penalti. Aksi ikonik Grobbelaar dalam pertandingan itu pun dikenang hingga saat ini. Selama berkostum Liverpool dari 1981 hingga 1994, Grobbelaar mencatatkan 628 penampilan.
David James
3. David James
David James bergabung ke Liverpool pada 1992 dan menjadi bayang-bayang bagi Grobbelaar. Kehadiran James membuat kiper veteran asal Zimbabwe tersebut kehilangan posisi di bawah mistar gawang Liverpool.
Selama membela Liverpool, James dikenal sebagai kiper yang kerap membuat blunder. Para suporter Liverpool menyebut James sebagai 'Spice Boys' karena dianggap lebih suka berpesta daripada fokus memberikan gelar untuk Liverpool.
James pun akhirnya dilepas ke Aston Villa pada 1999 setelah mencatatkan 277 penampilan bersama Liverpool.
Sander Westerveld
4. Sander Westerveld
Sander Westerveld didatangkan Liverpool dari Vitesse Arnhem sebagai pengganti David James. Pada awal karier bersama The Reds, Westerveld menunjukkan performa yang solid dengan mengantarkan Liverpool meraih lima gelar.
Pada 2001, Westerveld kehilangan tempat utama karena sering membuat blunder. Liverpool ketika itu membeli dua kiper sekaligus, yaitu Jerzy Dudek dan Chris Kirkland sebagai pengganti Westerveld yang dilepas ke Real Sociedad pada Desember 2001. Selama membela Liverpool, Westerveld mencatatkan 103 penampilan.
Jerzy Dudek
5. Jerzy Dudek
Jerzy Dudek hijrah ke Liverpool pada 2001. Ia memperebutkan tempat utama dengan Chris Kirkland yang saat itu tengah menanjak. Dudek berhasil mengamankan tempat utama berkat penampilan impresif.
Namun penampilan Dudek juga tidak sempurna karena kerap membuat blunder. Pencapaian puncak Dudek bersama Liverpool terjadi pada 2005 ketika mengantarkan The Reds meraih gelar Liga Champions dengan mengalahkan AC Milan melalui drama adu penalti.
Setelah menjuarai Liga Champions, Dudek kehilangan tempat utama di skuat Liverpool seiring kedatangan Pepe Reina. Kiper asal Polandia tersebut hengkang ke Real Madrid pada 2007 untuk menjadi cadangan Iker Casillas. Dudek mencatatkan 184 penampilan selama berseragam Liverpool.
Pepe Reina
6. Pepe Reina
Pepe Reina dibeli Liverpool dari Villarreal pada 2005. Ia langsung menjadi kiper utama menggantikan Jerzy Dudek yang mengalami cedera. Penampilan solid Reina membuat ia menjadi satu di antara pemain andalan Liverpool pada era kepemimpinan Rafael Benitez.
Reina berhasil memecah rekor Ray Clemence dengan mencatatkan jumlah kebobolan lebih sedikit pada 50 pertandingan pertama untuk Liverpool (Reina 29 gol, Clemence 32 gol).
Pada akhir musim 2012-2013, Reina dikabarkan akan hengkang ke Barcelona sebagai pengganti Victor Valdes. Reina sudah mencapai kesepakatan pribadi untuk bergabung dengan Barcelona, namun kepindahan urung terjadi karena Valdes tidak jadi meninggalkan Barcelona.
Karena Liverpool sudah memboyong Simon Mignolet, Reina pun kehilangan posisi utama dan kemudian dipinjamkan ke Napoli pada 2013, sebelum hengkang ke Bayern Munchen pada musim berikutnya. Selama berkostum Liverpool, Reina total mencatatkan 394 penampilan.
Sumber: The Daily Telegraph