Bola.com, Bangkalan - Manajer Madura United, Haruna Soemitro, meyakini kompetisi musim depan operator kompetisi akan memberlakukan plafon belanja bagi seluruh klub kasta tertinggi. Itulah mengapa, soal anggaran belanja, Madura United musim depan dipastikan bakal menyesuaikan dengan plafon yang akan ditentukan.
Jika di musim ini setiap klub peserta Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo diberi batasan terendah Rp 5 miliar dan tertinggi Rp 10 miliar, Haruna yakin untuk musim depan plafon belanja setiap klub akan dibatasi Rp 6 miliar yang terendah, dan Rp 12 miliar untuk yang tertinggi.
"Kami belum tahu berapa estimasi anggaran belanja kami musim depan. Yang pasti tidak akan keluar dari salary cap yang sudah diatur oleh operator kompetisi. Kami akan membahas lebih lanjut riil besaran yang kami butuhkan untuk musim baru nanti," jelas Haruna.
Baca Juga
Meski belum menentukan di kisaran berapa anggaran yang disiapkan Madura United, bisa jadi tim berjulukan Laskar Sape Kerrab itu akan menggunakan plafon harga tertinggi untuk anggaran belanja pemain dan biaya operasional selama mengarungi kompetisi nanti.
Hal ini mengacu pada kegagalan mereka memenuhi ambisi menjuarai TSC 2016. Maklum, kegagalan itu sangat mengecewakan manajemen Madura United lantaran mereka sempat lama memuncaki klasemen sementara, sebelum akhirnya disalip Arema FC dan Persipura yang akhirnya bertengger di posisi runner-up dan juara.
Kompetisi musim depan bisa jadi akan menjadi ajang pelampiasan Madura United atas kegagalan meraih gelar yang sangat mereka dambakan. Untuk itu, kecenderungan manajemen Madura United untuk membuat anggaran besar sangat memungkinkan. Apalagi secara bisnis, Madura United saat ini sudah menjual.
"Semua tergantung target yang kami sasar nanti. Kami tak akan terburu-buru menentukan besaran anggaran. Yang jelas, kami ingin berikan yang terbaik untuk tim ini, suporter, dan masyarakat Madura," imbuh Haruna.
Manajemen Madura United juga belum membuat keputusan soal berapa pemain lama yang akan dipertahankan dan yang dilepas. Sebab, hingga kini manajemen belum menerima laporan hasil evaluasi terakhir dari pelatih Gomes de Oliveira.
Dari hasil evaluasi pelatih asal Brasil itulah, manajemen Madura United akan mengetahui kebutuhan dana yang harus mereka belanjakan selama semusim nanti.