Bola.com, Jakarta - Pergelaran Piala AFF 2016 menjadi medium etalase para pemain Timnas Indonesia menjual diri pada musim 2017. Performa penggawa Tim Garuda menjadi pusat perhatian klub-klub Tanah Air, yang mulai sibuk berburu pemain menyongsong kompetisi resmi Indonesis Super League (ISL) musim depan.
Tampil membela Timnas Indonesia, banderol pemain ikut terkerek. Harga pasaran mereka naik, lebih tinggi di atas rata-rata pemain lokal lain.
Baca Juga
Keberhasilan tim asuhan Alfred Riedl lolos ke final Piala AFF 2016 banjir pujian. Timnas Indonesia yang hanya menggeber persiapan selama dua bulan saja plus tak berlaga di pentas internasional selama setahun karena sanksi FIFA ke PSSI, menjadi kuda hitam yang mengejutkan banyak pihak.
Timnas Indonesia sendiri gagal juara setelah kalah agregat 2-3 melawan Thailand. Sempat menang 2-1 di kandang, selanjutnya Tim Merah-Putih digasak Tim Gajah Putih dengan skor 2-1.
Walau gagal, penampilan penggawa Garuda tetap dipuji. Boaz Solossa dkk. memberi pembelajaran ke publik, apa arti kerja keras, semangat juang, dan kebersamaan.
Menurut pengamatan Bola.com ada sejumlah pemain yang tampil trengginas di Piala AFF 2016 dan kini jadi incaran banyak klub ISL. Siapa-siapa saja mereka? Dan klub mana saja yang berpeluang mendapatkan tandatangan sang pemain?
Hansamu Yama
1. Hansamu Yama
Stoper belia yang satu ini awalnya tidak masuk lingkaran skuat inti Tim Merah-Putih di Piala AFF 2016. Pada fase penyisihan Alfred Riedl lebih senang memasang duet Yanto Basna dan Fachrudin Aryanto di jantung pertahanan.
Hansamu yang merupakan veteran Timnas Indonesia U-19 saat memenangi gelar Piala AFF 2016, baru dicobai kemampuannya saat Yanto dan Basna absen karena akumulasi kartu pada duel semifinal pertama melawan Vietnam.
Duel tersebut jadi momentum bagi Hansamu Yama unjuk kebolehan. Tak hanya tampil solid mengawal lini belakang Tim Merah-Putih, pemain asal Mojokerto tersebut menyumbang sebiji gol buat Timnas Indonesia. Dalam laga yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, timnas kita menang 2-1.
Setelah pertandingan itu, posisi Hansamu tak tergantikan. Hebatnya sang pemain juga kembali mencetak gol pada duel leg pertama final Piala AFF 2016, lewat sundulan yang menjadi kelebihannya.
Jangan heran selepas Piala AFF 2016, pemain yang musim ini membela klub Barito Putera jadi rebutan banyak klub. Stoper yang saat ini tercatat sebagai polisi tersebut kabarnya tengah didekati Madura United, Bhayangkara FC, Persija Jakarta.
Barito Putera masih berkeras ingin mempertahankannya, namun melihat prestasi klub yang ada di zona papan bawah Indonesia Socccer Championship 2016, amat mungkin Hansamu Yama ingin mencari pengalaman baru di klub yang lebih mapan.
Manahati Lestusen
2. Manahati Lestusen
Sosok Manahati Lestusen jadi kartu truf skema bertahan yang digeber Alfred Riedl di laga-laga krusial Piala AFF 2016. Memulai debut pada duel penutup Grup A kontra Singapura, pemain serbabisa jebolan SAD Uruguay itu tampil oke sebagai bek kiri. Laga tersebut dimenangi 2-1 oleh Timnas Indonesia sekaligus mengamankan satu tiket ke semifinal.
Alfred kemudian mencoba kemampuan Manahati di dua laga semifinal versus Vietnam. Ia bermain di dua posisi berbeda di laga tersebut, sebagai stoper dan gelandang bertahan.
Kehadiran pemain berusia 23 tahun tersebut terbukti membuat lini pertahanan Timnas Indonesia lebih sulit ditembus. Jangan heran di partai final melawan Thailand, Manahati tak tergantikan sebagai pemain inti. Ia bahkan ditunjuk oleh Alfred sebagai eksekutor penalti kedua setelah Boaz Solossa.
Manahati Lestusen yang musim 2016 bermain di PS TNI belakangan dikaitkan dengan Persija Jakarta. Ia saat ini memang aktif berdinas sebagai TNI, namun tidak ada regulasi yang melarang Manahati untuk pindah klub.
Hanya ia tidak bisa asal pindah klub. Sang pemain harus memilih klub yang markasnya dekat lokasi dia berdinas sebagai tentara.
Selain Persija, beberapa klub lain juga mengintai Manahati. Mereka siap melakukan proposal peminjaman ke PS TNI.
Rizky Rizaldi Pora
3. Rizky Rizaldi Pora
Bicara soal popularitas, Rizky Rizaldi Pora, kalah dibandingkan winger Tim Garuda lain macam Zulham Zamrun, Andik Vermansah, atau Bayu Gatra. Gelandang sayap kelahiran Ternate, 22 November 1989 itu lebih banyak berkarier di klub semenjana.
Terakhir ia tercatat sebagai pemain Barito Putera. Saat duel-duel uji coba jelang Piala AFF 2016 Rizky lebih banyak menjadi pemain serep. Namun, saat memasuki ajang sebenarnya posisinya tak tergantikan di sektor sayap kiri Tim Merah-Putih.
Mencetak gol saat final pertama melawan Thailand, performa Rizky sepanjang turnamen amat stabil. Ia jadi pemain penguat sisi ofensif Timnas Indonesia lewat passing dan crossing yang memanjakan para penyerang.
Persib Bandung jadi klub pertama yang mengumumkan ke media rencana mereka menggaet Rizky Rizaldi Pora. Tim Maung Bandung rela mengeluarkan kocek menembus Rp 1 miliar guna mendapatkan servis sang pemain.
Persib bakal bersaing dengan Sriwijaya FC serta Persipura Jayapura yang juga ngebet mendatangkan Rizky. Pelatih Barito Putera, Jacksen F. Tiago, bakal kerja ekstra keras melobi Rizky agar tetap bertahan di klubnya.
Lerby Eliandry
4. Lerby Eliandry
Pada awalnya Lerby Eliandry diragukan bisa menjadi pemain pengganti Irfan Bachdim, yang cedera mendadak beberapa hari jelang Piala AFF 2016. Sang striker terlihat mandul di empat laga uji coba yang dilakoni Timnas Indonesia. Beda jauh dengan duet Boaz Solossa dan Irfan yang sama-sama telah mengoleksi tiga gol.
Namun, Lerby yang jadi satu-satunya penyerang bertipe target man membuktikan kalau ia pantas menghuni sektor depan Timnas Indonesia. Pada laga pertama penyisihan Grup A ia langsung menyumbang gol bersama Boaz.
Kala itu Tim Garuda memang kalah 2-4 melawan Tim Gajah Putih, tapi penampilan Lerby dipuji. Ia dinilai bisa menyajikan kengerian bagi skuat asuhan Kiatisuk Senamuang.
Pada laga-laga selanjutnya Lerby Eliandry memang tidak selalu jadi pemain inti Timnas Indonesia. Namun, ia selalu konsisten turun di setiap laga yang dijalani tim asuhan Alfred Riedl di Piala AFF 2016.
Kehadirannya membuat variasi serangan Tim Merah-Putih lebih berwarna. Bomber jangkung kelahiran 21 November 1991 diklaim pemilik klub Pusamania Borneo FC tengah didekati salah satu klub elite Thailand.
Namun, kepada Bola.com sang pemain mengklarifikasi kalau pada musim 2017 ia akan tetap bermain di Indonesia. Ia menyebut sudah mendapat banyak tawaran. Namun, Lerby Eliandry memberi sinyal kalau ia akan memilih klub yang dekat dengan kampung halamannya,. Sulawesi dan Jawa.
Stefano Lilipaly
5. Stefano Lilipaly
Publik sepak bola Tanah Air dibuat terpesona oleh penampilan Stefano Lilipaly, yang diplot sebagai gelandang serang di Timnas Indonesia sepanjang Piala AFF 2016. Pemain naturalisasi kelahiran Belanda tersebut jadi pemain paling produktif kedua setelah Boaz Solossa dengan lesakan dua gol.
Ditempa akademi elite Negeri Kincir Angin, Utrecht FC, gaya bermain pemain blasteran Belanda-Ambon tersebut seperti kebanyakan pemain Eropa. Berskill tinggi dan pintar.
Stefano Lilipaly saat ini bermain di klub Divisi II Belanda, SC Telstar. Kontraknya baru berakhir pada akhir musim panas depan. Ia jadi pemain inti di klub tersebut.
Godaan mulai datang ke sang pemain dari klub-klub Indonesia. Persib Bandung, Sriwijaya FC, Persipura Jayapura, Arema Cronus, kabarnya rela membayar uang transfer ke klub Lilipay saat ini.
Pemain kelahiran 10 Januari 1990 tersebut pada pengujung tahun 2014 sempat bergabung dengan Persija Jakarta. Namun, karena merasa kecewa gajinya tertunggak pada bulan Februari 2015 ia pilih mudik ke Belanda.
Stefano Lilipay mengaku belum kapok bermain di Indonesia. Ia hanya minta jaminan klub yang merekrutnya berlaku profesional, membayar hak-haknya tepat waktu.