Bola.com, Jakarta Tahun 2016 jadi tahun kebangkitan sekaligus keterpurukan bagi gelandang bertahan, Hendro Siswanto. Bersama Arema FC, dia sempat jadi andalan sekaligus kapten Tim Singo Edan saat awal pergelaran Torabika Soccer Championship (TSC)2016 presented by IM3 Ooredoo.
Namun, semua itu berbalik 180 derajat di pertengahan kompetisi. Sang pemain mengalami cedera lutut kanan dan absen hingga TSC 2016 rampung.
Baca Juga
Saat belum pulih 100 persen, dia justru dikagetkan dengan kabar Madura United mengklaim namanya masuk daftar rekrutan terbaru. Padaha, ia sudah kerasan tinggal di Malang. Kepada Bola.com, pada Jumat (23/12/2016) Hendro mencurahkan isi hatinya. Berikut petikannya:
Dari mana Anda pertama kali tahu bahwa Madura United sudah mengumumkan Anda sebagai pemain baru mereka?
Saya justru dapat kabar itu dari Pak Kapten (Hamka Hamzah). Dia tanya apa benar saya sudah resmi ke Madura United? Saya kaget dan bingung waktu itu. Karena memang tidak ada teken kontrak atau pembicaraan dengan manajemen Arema. Sampai sekarang rasanya status belum jelas.
Madura United pernah menghubungi Anda?
Pernah. Pak Haruna Soemitro (manajer Madura United) sempat telepon saya dan tanya nilai kontrak di Arema. Tapi baru sebatas tanya. Beliau enggak bilang kalau Madura United mau merekrut saya. Manajemen Arema sampai sekarang juga tidak kasih info apa-apa. Jadi rasanya sekarang masih pemainnya Arema mungkin ya.
Kepada media, manajemen Arema mengaku sudah sepakat melepas Anda ke Madura United. Sekarang hanya tinggal persoalan waktu saja. Bagaimana pendapat Anda?
Saya pasrah dan ngikuti saja apa kata manajemen Arema.
Penyembuhan Cedera Ditanggung MU
Kabarnya Madura United akan menanggung biaya penyembuhan cedera lutut Anda. Terkesan tim lain lebih peduli ketimbang Arema. Apa benar?
Sekarang memang masih ada biaya yang saya tanggung sendiri. Tidak kecil memang. Tapi kalau Madura United mau menanggung tentu saya berterimakasih. Itu saja yang bisa saya sampaikan.
Anda sempat berkelahi dengan Engelberd Sani gelandang Madura United saat TSC 2016 lalu. Nantinya dia akan jadi rekan setim, apa masih bermusuhan sekarang?
Saya dengan Engelbert Sani sudah tidak ada masalah. Waktu Madura main di Malang dia juga meminta maaf kepada saya. Kami ini kan teman pernah main di Timnas Indonesia U-23 dan Arema. Jadi mudah untuk menjalin hubungan baik ke depannya.
Lima tahun anda bermain di Arema. Akhirnya pindah ke klub lain juga. Apa kenangan baik dan buruk yang Anda dialami selama di Tim Singo Edan?
Lebih banyak kenangan baiknya. Sekarang saya sudah jadi warga Malang. Dapat istri dan akhirnya tinggal di Malang juga. Selain itu, dengan pemain Arema seperti keluarga.
Kalau kenangan buruk, ya cedera lutut sekarang ini. Karena cedera paling panjang dan membuat saya harus keluar dari Arema.Tapi meski nantinya main di Madura, saya masih tetap orang Malang kok. Karena rumahnya di kota ini (sambil tertawa)