Bola.com, Rio de Janeiro - Pada 23 Desember 2016, pelatih Madura United Gomes de Oliveira kembali ke Brasil. Kepulangannya kali ini untuk menjalani kursus kepelatihan lisensi A pro. Sebagai rangkaian program ini, Gomes akan mendapatkan kesempatan magang di salah satu klub raksasa Brasil, Flamingo.
Rencananya, pelatih yang diperpanjang kontraknya oleh Madura United ini menjalani kursus kepelatihan sampai 22 Januari 2017 mendatang. “Semoga ilmu yang ia dapatkan dari kursus itu bermanfaat bagi Madura United,” harap Haruna Soemitro, manajer Madura United.
Baca Juga
Tugas Gomes di Madura United musim depan memang lebih berat ketimbang di TSC 2016. Pasalnya, arsitek berkebangsaan Brasil ini dibebani target juara oleh manajemen tim berjulukan Laskar Sape Kerrab tersebut.
Butuh kemampuan lebih bagi Gomes untuk mewujudkan target itu. Maklum, pada musim lalu, Madura United dikenal sebagai tim yang mengusung permainan menyerang. Namun di sisi lain, soliditas lini belakang tim ini masih kurang. Buktinya, Madura United masih keropos.
“Saya harus melakukan perbaikan di semua lini. Tidak hanya belakang, tapi juga tengah dan sektor depan. Karena itu, saya harus menempuh kursus kepelatihan yang lebih tinggi, supaya saya memiliki keilmuan yang lebih bagus lagi,” kata Gomes.
Buktinya, meski mereka tercatat sebagai tim paling produktif diantara tiga tim yang berada di tiga besar klasemen akhir dengan torehan 56 gol, tapi Madura United juga menjadi tim yang paling banyak kebobolan dibanding Persipura (27 kemasukan) dan Arema Cronus (22 kemasukan).
Menggalang pertahanan yang kukuh menjadi sebuah keharusan bagi Madura United jika ingin juara. Sebab, jumlah memasukkan dan kemasukan bisa menjadi penentu bagi mereka jika di akhir kompetisi poin dan head to head mereka sama dengan tim lain.