Bola.com, Bangkok - Pelatih timnas Thailand, Kiatisuk Senamuang, tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya bila Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) dijatuhi sanksi oleh AFF terkait keberadaan flare yang menyala di Stadion Rajamangala, Bangkok, saat timnas Thailand menjamu Timnas Indonesia pada leg kedua final Piala AFF 2016 pada 17 Desember 2016.
Kiatisuk khawatir, sanksi yang dijatuhkan itu membuat skuatnya harus bermain tanpa dukungan penonton saat bertanding di sisa laga kandang putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 Grup B Zona Asia.
Baca Juga
Seperti dilansir dari The Nation, AFF diperkirakan akan menyidangkan kasus flare yang dinyalakan oleh oknum suporter timnas Thailand ini pada pekan pertama Januari 2017. Bila dinyatakan melanggar regulasi, kemungkinan hukuman yang akan dijatuhkan berkisar dari denda hingga larangan menggelar pertandingan dengan penonton.
"Bila kami harus menjamu lawan tanpa kehadiran penonton sebagai akibat insiden oknum suporter yang menyalakan flare, itu akan jadi pukulan telak buat kami. Kami berharap bisa mengumpulkan tambahan enam atau tujuh poin dari tim-tim di Timur Tengah, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Irak," kata Kiatisuk Senamuang.
Kendati kans Thailand untuk lolos otomatis ke putaran final Piala Dunia 2018 sudah dipastikan tertutup, begitu pula play-off dengan finis di peringkat ketiga Grup B, Kiatisuk Senamuang mengungkapkan Thailand tetap akan bermain semaksimal mungkin untuk mengakhiri kampanye menuju Piala Dunia 2018 dengan bermartabat.
Saat ini Thailand jadi juru kunci Grup B dengan koleksi poin satu dari lima pertandingan yang sudah dijalani. Tanaboon Kesarat dkk. masih punya lima laga lagi, dengan tiga di antaranya berstatus laga kandang.
Kiatisuk Senamuang menegaskan akan jadi kemunduran bila AFF memberlakukan larangan bagi pendukung timnas Thailand untuk menghadiri pertandingan The War Elephants karena ia mengakui dukungan suporter sangat penting untuk membantu Teerasil Dangda cs. menyelesaikan rangkaian pertandingan di kualifikasi dengan baik.