Kerja Sama Jabar - Gyeongsanbuk-Do Lanjut demi Juara di PON 2020

oleh Erwin Snaz diperbarui 28 Des 2016, 20:40 WIB
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (kiri) mengatakan sejak menjalin kerja sama dengan Gyeongsanbuk-Do, Korea Selatan, prestasi olahraga Jabar meningkat. (Bola.com/Erwin Snaz)

Bola.com, Bandung - Pemprov Jawa Barat berencana memperpanjang kerja sama dengan Provinsi Gyeongsanbuk-Do, Korea Selatan di bidang keolahragaan hingga 2020, atau hingga PON 2020 di Papua.

Indikasi perpanjangan kerja sama itu mencuat setelah pertemuan yang dilakukan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan KONI Jabar, serta Wakil Ketua 1 KONI Gyeongsanbuk-Do, Korea Selatan Kim Ha Young beserta rombongan di Gedung Sate, Jalan Diponegoro Kota Bandung, Selasa (27/12/2016).

Advertisement

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan sejak menjalin kerja sama dengan Gyeongsanbuk-Do, Korea Selatan, pada 2010, prestasi olahraga Jabar meningkat. Pada PON 2012 di Riau, Jabar mampu menjadi runner-up dengan selisih 10 medali emas dari juara umum PON 2012, DKI Jakarta.

"Walaupun hanya sebagian olahraga yang kerja sama dengan Korea, tapi hasilnya Alhamdulillah memuaskan karena merebut juara umum PON 2016 di Jabar," ujar Aher sapaan akrab orang nomor satu di Jabar ini.

Bahkan Aher menilai pada PON 2016 bisa dikatakan Jabar tak menemui kesulitan lantaran perolehan medali cukup spektakuler setelah mampu menyabet 217 dari total 756 medali emas yang diperebutkan. "Artinya Jabar meraih 28 persen jika dipersentasekan dan ini tentunya raihan terbesar sepanjang sejarah PON," jelas Aher.

Aher berharap Jabar mampu mempertahankan gelar juara umum pada PON 2020 di Papua, apalagi mempertahankan lebih sulit daripada merebut gelar juara umum.

"Karena itu kami akan memperpanjang kerja sama dengan Gyeongsanbuk-Do, Korea, tapi fokus pada cabang olahraga olimpik yang dipertandingkan di Papua nanti," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saefudin membenarkan ada tawaran baru dalam kerja sama yang dilakukan dengan provinsi Gyeongsanbuk-Do, Korea Selatan. Selain kepelatihan atlet dan pelatih, faktor pendidikan juga jadi bahan pembahasan.

Selain pendidikan, kebutuhan peralatan pertandingan juga menjadi perhatian, terlebih Gyeongsanbuk-Do, Korea Selatan memiliki produk yang kerap digunakan untuk menunjang kepelatihan para atlet andalan Jabar.

Ahmad berharap pada pertengahan 2017 pihak Pemprov Jabar dan Gyeongsanbuk-Do, Korea Selatan segera melakukan kesepakatan, sehingga formula yang telah dicanangkan bisa segera dijalankan.

"Jadi Jabar Kahiji tetap kami usung pada PON 2020 di tanah Papua. Jayalah Kahiji," tegas Ahmad.