Bola.com, Surabaya - Status Persebaya Surabaya hingga kini tak menentu. Eksistensi tim berjulukan Bajul Ijo di pentas kompetisi Tanah Air ada di tangan pemegang hak suara yang hadir di Kongres Tahunan PSSI pada 8 Januari 2017 mendatang.
Jika merujuk pada kongres sebelumnya, masih ada kemungkinan upaya Persebaya untuk mendapatkan pengakuan melalui forum Kongres Tahunan terpental. Sebab, pemulihan status Persebaya berpotensi menimbulkan persoalan baru bagi sepak bola Indonesia.
Masalah Persebaya memang cukup pelik. Pasalnya, jika status Persebaya dipulihkan, akan ada dua klub yang menggunakan nama yang sama, karena di keanggotaan PSSI, Bhayangkara FC masih tercatat dengan nama Persebaya.
Baca Juga
Menyikapi eksistensi Persebaya yang masih mengambang, beberapa legenda hidup The Green Force pun angkat bicara.
“Saya rasa para voters tidak punya alasan menolak pemulihan status Persebaya. Karena dasar hukum yang dimiliki Persebaya di bawah naungan PT Persebaya Indonesia cukup kuat,” tutur Ferryl Raymond Hattu, legenda hidup Persebaya era 1990-an saat dikontak Bola.com pada Kamis (29/12/2016).
Baginya, kelayakan Tim Bajul Ijo mendapatkan haknya kembali bersifat mutlak. Sebab, Persebaya mengantongi hak merek atas nama dan logo Persebaya dari Departemen Hukum dan HAM. Mereka juga memenangi gugatan yang diajukan PT Mitra Muda Inti Berlian di pengadilan niaga.
Hal senada juga disampaikan oleh Mat Halil. Salah satu pemain yang setia tetap bermain di Persebaya walau status keanggotaannya dibekukan PSSI menyatakan, masih kaburnya status Persebaya cukup memprihatinkan.
Pasalnya, jika mengacu pada semua fakta yang ada, sudah selayaknya status Persebaya dipulihkan di kongres nanti.
Karena itu, ia mengetuk hati para pemegang hak suara di PSSI agar menyepakati pengembalian hak keanggotaan Persebaya agar bisa kembali meramaikan kompetisi elite.
“Saya berharap voters membuka hatinya. Matinya klub ini sama dengan menghancurkan kebanggaan kota ini karena klub ini melekat kuat di hati masyarakat Surabaya. Persebaya Surabaya lebih dari sekadar ikon Kota Surabaya, lihat saja betapa besarnya dukungan masyarakat Surabaya pada tim ini,” kata Mat Halil.