Bola.com, Jakarta - Kabid Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, menyatakan bakal menindak tegas praktik pencurian umur di bulutangkis yang ditengarai masih terjadi pada berbagai level, dari tingkat daerah hingga nasional. Menurut peraih medali emas Olimpiade Barcelona tersebut, praktik pencurian umur jika dibiarkan bakal penghambat pembinaan bulutangkis di Indonesia.
Baca Juga
"Untuk memperlancar program pembinaan bulutangkis nasional, jangan lagi ada pencurian umur. Kalau ada yang mencuri umur kan merugikan pemain lain yang seharusnya di umur itu. Jadi secara langsung memang mengganggu program pembinaan," ujar Susy Susanti, di sela-sela acara "Refleksi Akhir Tahun 2016 dan Semangat Menyongsong Tahun 2017 yang Lebih Baik" di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (30/12/2016).
Bagi pemain yang mencuri umur, PBSI bakal menerapkan kebijakan pemutihan. Mereka diminta secara jujur mengungkapkan umur yang sebenarnya, kemudian naik ke level sesuai usia mereka. Susy minta para pemain, klub, maupun pelatih bersikap kooperatif dalam pengungkapan pencurian umur tersebut.
"Jadi, kami akan menyosialisasikan tentang program pemutihan pencurian umur itu. Lalu, buat pemain yang merasa mencuri umur tinggal mengungkapkan umur mereka sebenarnya. Jika mereka kooperatif mereka tidak akan mendapat sanksi apapun," beber Susy.
Namun, atlet yang mencuri umur tak bersikap kooperatif, maka PBSI sudah menyiapkan langkah tegas. Susy mengatakan PBSI bakal memberikan sanksi keras kepada pemain yang tak mau mengaku sudah melakukan pencurian umur.
"Kalau tidak ngaku, tapi terbukti melakukan pencurian umur, ya kami akan siapkan sanksi tegas. Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memberantas praktik pencurian umur ini, mulai Kementerian Pendidikan, Kementerian Dalam Negeri hingga pihak Kepolisian," tegas Susy Susanti.