Bola.com, Jakarta - Pemain asing menjadi bagian penting dari klub yang bertarung dalam turnamen maupun TSC 2016. Meski bukan kompetisi resmi, pemain asing dari berbagai negara menyerbu klub Indonesia.
Baca Juga
Sebanyak 54 pemain asing tersebar di 17 klub kontestan TSC. Satu klub yang tak memakai pemain asing adalah PS TNI. Dari total 54 pemain, 12 di antaranya terdepak pada putaran pertama dan 19 pemain yang diperpanjang kontrak oleh klub setelah TSC berakhir.
Seperrti tahun-tahun sebelumnya, pemain asing masih mendominasi daftar pencetak gol terbanyak. Pada TSC 2016, delapan pemain menguasai daftar 10 pencetak gol terbanyak.
Alberto Goncalves berada di urutan pertama striker asing paling subur di TSC dengan torehan 24 gol. Beto juga masuk dalam nominasi pemain terbaik TSC.
Siapa saja pemain asing yang tampil brilian dalam TSC 2016?
1. Alberto Goncalves
Kemampuan Alberto Goncalves sebagai striker tajam masih terbukti. Beto dalam usia 35 tahun masih menjadi ancaman para bek klub kontestan TSC 2016. Beto menyandang sebagai striker paling subur dengan torehan 25 gol dan 5 assist dalam 30 penampilan.
Mantan pemain Persipura dan Arema juga masuk daftar calon pemain terbaik TSC 2016. Kegemilangan Beto tak hanya mempertahankan Sriwijaya FC dalam posisi lima besar klasemen akhir, tapi membuat Laskar Wong Kito jadi klub paling banyak mencetak gol bersama Pusamania Borneo FC (62 gol).
Gelar top scorer TSC 2016 membuktikan kualitas Beto belum tergerus usia. Insting mencetak gol dan keganasan di kotak penalti menjadi ciri khas mantan pemain Penang FA.
Selama memperkuat klub Indonesia, selain di TSC 2016, Beto telah menyandang gelar pencetak gol terbanyak dalam empat ajang, yakni Piala Indonesia 2007, Inter Island Cup 2011, ISL 2011-2012, dan Piala Gubernur Kaltim 2016.
2. Marcel Silva Sacramento
Top scorer Semen Padang menjadi pesaing Alberto Goncalves dalam urusan mencetak gol. Striker asal Brasil mengoleksi 21 gol dan enam assist untuk Kabau Sirah. Daya ledak Marcel membuat Semen Padang jadi salah satu tim yang belum terkalahkan di kandang.
Marcel Silva tak hanya menjadi pemecah kebuntuan Semen Padang, dia juga berkontribusi sebagai pembuat kans dengan akurasi tembakan 59 persen dari total 333 percobaan yang dilakukan Semen Padang sepanjang TSC.
Penampilan Marcel Silva juga mendapat pujian dari Nilmaizar, sehingga namanya masuk dalam 19 pemain yang dipertahankan untuk musim 2017.
3. Yoo Jae-hoon
Yoo Jae-hoon adalah tembok kukuh Persipura Jayapura pada TSC 2016. Meski absen dalam sembilan laga akibat cedera, Yoo membawa Persipura jadi tim nomor dua yang paling sedikit kebobolan (27 gol).
Sukses Yoo Jae-hoon dan deputinya menjaga gawang Persipura mengantarkan tim Mutiara Hitam menjuarai TSC 2016, terutama pada enam laga terakhir. Tim besutan Gomes de Oliveira memenangi enam duel tersebut. Dalam enam partai itu, Yoo Jae-hoon hanya kebobolan empat kali.
Yoo Jae-hoon yang pernah memperkuat Bali United dan Pusamania Borneo FC juga memiliki ikatan kuat dengan Persipura. Itu sebabnya, dia memprioritaskan bertahan di Jayapura pada kompetisi mendatang.
4. Esteban Vizcarra
Arema FC adalah salah satu tim yang paling moncer soal pemain asing. Pada awal TSC 2016, Arema mendatangkan penyerang Semen Padang, Esteban Vizcarra, gelandang Pusamania Borneo FC Srdjan Lopicic, dan bek Goran Gancev, serta striker asal Australia Gustavo Giron
Dari keempat pemain itu, hanya Vizcarra yang dipertahankan untuk kompetisi musim depan. Gelandang asal Argentina mencetak tujuh gol dan lima assist dalam 31 penampilan.
Satu nilai lagi adalah, pemain berusia 30 tahun bisa menempati beberapa posisi, yakni penyerang sayap, gelandang sayap kiri, dan playmaker. Kelincahan Vizcarra membuatnya jadi salah satu penyerang yang paling sering dilanggar lawan, yakni sebanyak 107 kali.
5. Goran Gancev
Duet Goran Gancev dengan Hamka Hamzah membuat Arema FC jadi tim yang paling sulit ditembus lawan. Singo Edan hanya kebobolan 22 kali selama TSC 2016 dan tak pernah kebobolan lebih dari tiga gol dalam satu laga.
Goran Gancev memang tak diperpanjang Arema, namun sepak terjangnya meninggalkan kesan manis. Apalagi, saat awal bergabung, dia mendapat tekanan karena menggantikan Kiko Insa yang didukung oleh Aremania, sehingga Goran terkesan disepelekan.
Goran membuktikan diri sebagai bek andal dan taktis dalam 28 penampilan. Akurasi dribel pemain asal Macedonia mencapai 100 persen. Sementara, akurasi operan 78 persen dan sukses tekel 79 persen. Goran juga menyumbangkan satu gol untuk Sindo Edan.
Baca Juga
5 Pelatih yang Layak Dapat Pujian Sepanjang 2024: Berperan Dongkrak Perkembangan Sepak Bola Indonesia
3 Fakta Miring Timnas Indonesia Selama Fase Grup yang Membuat Pasukan STY Limbung Lalu Hancur di Piala AFF 2024
Deretan Hal yang Membuat Rekam Jejak Timnas Indonesia Layak Dapat Pujian Meski Gagal di Piala AFF 2024