Bola.com, Miami - Bayangkan jika bintang NBA menandatangani perpanjangan kontrak dengan cara yang sama seperti pelatih NBA, yaitu di bawah radar dan tanpa gembar-gembor.
Ya. Pengelola liga tentu tak ingin mendengar itu.
Baca Juga
Tapi itulah yang terjadi di Miami, di mana pelatih Erik Spoelstra memperpanjang kontraknya bersama Miami Heat tanpa keributan ataupun siaran pers. Tim mengonfirmasi pada Jumat (30/12/2016), Spoelstra akan meneruskan posisinya sekarang untuk masa mendatang.
Berbicara sebelum pertandingan Heat di Boston, Spoelstra menyatakan terima kasih kepada pemilik Micky Arison dan presiden Pat Riley untuk kesempatan dan dukungan mereka.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Arison dan Pat atas kepercayaan mereka kepada saya dan staf saya dan meletakkan kepercayaan kepada saya sebagai pelatih kepala," ujar Spolestra. "Ini luar biasa, 22 tahun menjadi bagian dari keluarga Miami Heat dan kami akan melanjutkan tujuan kami memenangi kejuaraan NBA."
Spoelstra, 46 tahun, pernah diuntungkan, juga dihadapkan dengan tantangan, saat era Miami Big Three dari 2010 hingga 2014, ketika LeBron James dan Chris Bosh berkerja sama dengan Dwayne Wade di Heat. Menyeimbangkan permainan yang kuat dan kepribadian dari ketika pemain tersebut, Spoelstra membantu Heat tampil di empat laga final dan memenangi kejuaran pada 2012 dan 2013.
Dengan kembalinya James ke Cleveland Cavaliers pada 2014, dan Bosh absen akibat masalah kesehatan dan kepindahan Wade ke Chicago Bulls pada musim panas lalu, Heat dan Spoelstra mengalami kesulitan. Kekalahan mereka dari Boston Celtics pada Jumat kemarin, membuat mereka kini memegang rekor 10-24, rekor terburuk ketiga di Wilayah Timur, dan mereka juga meraih tujuh kekalahan dalam delapan pertandingan mereka.
Berurusan dengan ego pemain bintang adalah salah satu cara pelatih untuk mendapatkan gajinya. Memimpin Heat pada saat masa sulit adalah hal yang lain. Sayang syarat perpanjangan kontrak Spoelstra tak dirilis.
"Saya disegarkan oleh itu, terlepas dari apa catatan yang ada," kata Spoelstra berbicara soal pekerjaannya, beberapa jam sebelum pertandingan Jumat. "Kami bisa melangkah mundur dengan perspektif dan melihat gambaran besar dan orang-orang menjadi lebih baik, tim ini semakin baik. Kami membentuk sebuah identitas bahwa kami akan lebih konsisten.
"Kami belum bisa menutup permainan dan saya pikir itu mungkin menjadi hal yang paling membuat frustrasi. Tapi saya pikir dalam prinsip pembelaan, kami belajar bagaimana untuk menang dan belajar bagaimana membuat permainan yang bisa mempersembahkan kemenangan, kadang ketika Anda memiliki pemain veteran banyak yang dipahami. Dengan tim seperti ini, itu harus dikembangkan. Itu proses penyegaran."