Bola.com, Jakarta - Sepak bola Indonesia kembali bergairah sepanjang 2016. Berawal dari sejumlah turnamen yang diakhiri dengan Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo, Indonesia lepas dari sanksi FIFA dan kemudian Timnas Indonesia bisa berkompetisi di Piala AFF 2016.
Kembali bergairahnya sepak bola Indonesia pada 2016 juga diiringi dengan cukup banyaknya pemain muda yang semakin mendapatkan kepercayaan dari klub-klub sepak bola yang tampil di TSC 2016. Pemain muda semakin banyak dimainkan karena sejumlah besar klub yang juga memang ingin memaksimalkan potensi para pemain muda, seperti Bali United, Persija Jakarta, dan Persib Bandung.
Baca Juga
Kesempatan besar kepada pemain muda tidak hanya diberikan di TSC 2016. Pelatih Timnas Indonesia yang ditunjuk kembali untuk mempersiapkan tim menuju Piala AFF 2016, Alfred Riedl, memilih membawa sejumlah pemain muda untuk bermain di turnamen sepak bola Asia Tenggara itu. Sebut saja Evan Dimas Darmono, Rudolof Yanto Basna, Hansamu Yama Pranata, Teja Paku Alam, dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.
Bahkan sejumlah pemain muda Indonesia juga sempat menjalani pemusatan latihan bersama Tim Garuda dalam persiapan menuju Piala AFF 2016. Septian David Maulana, Ichsan Kurniawan, dan Muhammad Hargianto adalah contoh-contoh pemain muda cemerlang di Indonesia yang sempat mendapatkan kesempatan dari Alfred Riedl sebelum dicoret.
Teori sebab akibat terlihat dalam perjalanan sepak bola Indonesia setelah lepas dari sanksi FIFA. TSC 2016 dan kebijakan banyak klub yang harus memainkan para pemain muda membuat Tim Garuda pun mampu bicara banyak di Piala AFF 2016 dengan perpaduan pemain senior dan junior.
Bola.com pun memilih tujuh pemain muda yang tampil cemerlang selama TSC 2016, baik di level klub maupun ketika bertanding bersama Timnas Indonesia.
Evan Dimas Darmono
Mantan kapten Timnas Indonesia U-19 ini memperkuat Bhayangkara FC di TSC 2016. Gelandang tengah muda kebanggaan Indonesia ini selalu menjadi motor serangan yang sangat baik saat membela timnya, terutama ketika Bhayangkaora ra FC menang telak 4-0 atas Sriwijaya FC di Gelora Sriwijaya Jakabaring, dan menang 4-1 atas Persib di Gelora Delta, Sidoarjo.
Begitu pentingnya Evan Dimas Darmono bagi tim yang dibelanya, seperti halnya ketika masih ditangani Indra Sjafri di skuat Garuda Jaya, pemain berusia 21 tahun asal Surabaya itu menjadi langganan Alfred Riedl saat beberapa kali melakukan pemusatan latihan dan uji coba Timnas Indonesia dalam persiapan menuju Piala AFF 2016. Evan Dimas tak pernah absen satu kali pun dalam agenda Timnas Indonesia pada 2016.
Lantaran keterlibatannya bersama Timnas Indonesia, Evan Dimas akhirnya hanya bermain 19 kali untuk Bhayangkara FC di TSC 2016. Evan juga mencetak lima gol atas namanya sendiri dan memberikan satu assist sepanjang keikutsertaannya di TSC 2016.
Begitu berbahayanya Evan Dimas di lapangan hijau, selama 19 kali memperkuat Bhayangkara FC di TSC 2016, sebanyak 27 kali pemain muda ini dilanggar oleh lawannya. Namun, itu bisa dimengerti karena Evan Dimas adalah pemain tengah berbahaya yang sukses menyelesaikan operannya dengan persentase 85 persen.
Satu hal lain yang membuat Evan Dimas layak disebut sebagai salah satu pemain muda terbaik yang dimiliki oleh Indonesia adalah sikapnya dalam bermain di lapangan hijau. Sepanjang bermain di TSC 2016, Evan Dimas tak sekali pun mendapatkan kartu kuning atau pun kartu merah dari wasit.
Teja Paku Alam
Kiper muda Sriwijaya FC ini merupakan calon kiper masa depan Timnas Indonesia. Kiper berusia 22 tahun ini tampil dalam 24 dari 34 laga TSC 2016 karena memiliki performa yang membuat pelatih Widodo C. Putro merasa sangat yakin dengan kemampuan Teja untuk mengawal gawang Laskar Wong Kito.
Kiper yang kemudian berhasil menjadi kiper andalan SFC selepas kepergian Dian Agus Prasetyo ini tampil cemerlang dengan sempat tercatat menjadi kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak pada paruh pertama TSC 2016 hingga menjadi pemain terbaik TSC 2016 versi Labbola. Bahkan Teja Paku Alam tercatat selalu melakukan tekel yang bersih kepada pemain lawan yang berhasil masuk ke dalam kotak penalti Sriwijaya FC.
Kecemerlangan Teja Paku Alam membuat Alfred Riedl tidak bisa menolak membawanya ke Piala AFF 2016 setelah Jandia Eka Putra tidak dilepaskan oleh Semen Padang dan cedera yang dialami Dian Agus Prasetyo beberapa hari sebelum keberangkatan ke Filipina. Namun, Teja tidak sempat mendapatkan kesempatan untuk tampil dalam tujuh pertandingan yang dijalani Timnas Indonesia di Piala AFF 2016.
Namun, tidak perlu diragukan lagi Teja Paku Alam akan menjadi kiper andalan Timnas Indonesia di masa depan. Kiper muda kelahiran Painan, Sumatra Barat itu, diperkirakan bakal menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Indonesia saat Timnas Indonesia U-22 tampil di SEA Games 2017 yang akan digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, pada pertengahan Agustus 2017.
Miftahul Hamdi
Pemain muda dalam skuat Bali United ini cukup menarik perhatian saat Serdadu Tridatu bertandang ke Stadion Pakansari, Cibinong, menghadapi PS TNI. Pemain sayap kiri ini seperti dinaungi keberuntungan besar dalam pertandingan tersebut.
Miftahul Hamdi sukses mencetak empat gol dalam pertandingan tersebut, menorehkan catatan luar biasa sebagai pemain kedua yang mencetak quattrick setelah Alberto Goncalves dari Sriwijaya FC. Pemain yang mengidolakan Cristiano Ronaldo itu merasa sangat bahagia dengan prestasinya di Stadion Pakansari itu.
Pemain muda berusia 21 tahun itu secara total bermain 23 kali di TSC 2016 dengan mencetak lima gol dan dua assist. Kecepatan kaki serta kemampuan membawa bola yang sangat baik dari sisi kiri membuat Miftahul Hamdi menjadi salah satu pemain yang harus diwaspadai dalam skuat asuhan Indra Sjafri itu.
Kemampuannya dalam mengalirkan bola tidak perlu diragukan lagi. Secara statistik, 82 persen dari operan yang dilepaskan kepada rekan setimnya sukses dilakukan.
Bahkan Indra Sjafri merasa senang memiliki Hamdi dalam skuatnya, pemain yang diklaimnya menjadi pencetak gol termuda yang dimiliki Bali United. Manajemen Bali United pun tidak butuh waktu lama untuk memastikan memberikan kontrak baru kepada Hamdi untuk mengamankan jasanya untuk musim 2017.
Andik Rendika Rama
Bek kiri Persija Jakarta ini begitu cepat beradaptasi bersama Macan Kemayoran. Baru bergabung dengan Persija dari Persela Lamongan, Andik Rendika Rama langsung menjadi andalan di sisi kiri pertahanan Macan Kemayoran. Hal tersebut terlihat dari 31 pertandingan yang dijalaninya di TSC 2016.
Rendika Rama seakan tidak tergantikan di skuat utama Macan Kemayoran. Baik Paulo Camargo ataupun Muhammad Zein Alhadad seakan tidak ragu melihat kemampuannya sebagai bek kiri yang mampu membantu lini serangan dari sisi kiri formasi Persija Jakarta.
Kemampuan Rendika Rama dalam membantu penyerangan Persija cukup baik. Sebanyak 72 persen dari jumlah operannya berhasil sempurna dan sebagian besar dilakukannya saat membantu lini serang Persija yang terbilang merosot performanya pada musim 2016.
Sementara perannya sebagai pengawal sisi kiri pertahanan Macan Kemayoran tidak perlu diragukan lagi. Rendika Rama tidak ragu ketika memutuskan melakukan tekel kepada pemain lawan yang berusaha menerobos masuk ke pertahanan Macan Kemayoran. 62 persen dari semua tekel yang dilakukannya dinyatakan bersih.
Ridwan Tawainella
Gelandang muda milik PSM Makassar ini semakin mengilap setelah pelatih Robert Alberts menggeser posisinya dari gelandang tengah menjadi gelandang sayap kanan. Sang pelatih awalnya merasa Ridwan Tawainella memiliki kecepatan bagus untuk membantu tim asuhannya memainkan serangan dari sisi sayap.
Ternyata kepercayaan Roberts Alberts dibayar dengan baik oleh pemain asal Tulehu itu. Ridwal sama sekali tidak mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan posisi barunya dan semakin mendapatkan banyak menit bermain bersama tim berjulukan Juku Eja itu.
Dari 34 pertandingan yang dijalani oleh PSM Makassar di TSC 2016, Ridwan Tawainella mendapatkan lebih dari 70 persen kesempatan untuk tampil di lapangan. Tipe permainan Ridwan yang merupakan team player pun sangat membantu PSM ketika menyusun serangan dari sisi kanan.
Tiga gol dan satu assist dibukukan oleh Ridwan di TSC 2016, di mana satu gol dicetaknya ke gawang Bali United yang membawa timnya meraih kemenangan 4-0 saat bermain di Stadion Andi Mattalatta. Bicara soal perannya sebagai seorang gelandang kanan, Ridwan tidak bermain egois dan akurasi operan yang dilakukannya di lapangan mencapai 75 persen.
Osvaldo Ardiles Haay
Mungkin bergabungnya Boaz Solossa ke Timnas Indonesia adalah salah satu penyebab positif hadirnya Osvaldo Ardiles Haay di skuat Mutiara Hitam di TSC 2016. Pelatih Persipura, Angel Alfredo Vera, mengakui jika Mutiara Hitam memiliki pengganti sang kapten dan itu diperlihatkan oleh Osvaldo Ardiles Haay.
Persipura memiliki begitu beberapa pilihan untuk lini serangnya. Absennya Boaz Solossa ke Piala AFF 2016 bisa dibilang tidak terlalu memengaruhi tim. Ada Ricardinho, Edward Wilson, dan Ferinando Pahabol, yang merupakan pemain-pemain yang juga mampu memberikan kemenangan bagi Persipura di TSC 2016.
Namun, harus diakui bila Osvaldo Ardiles Haay berhasil muncul sebagai pemain yang memukau penggemar Persipura di TSC 2016. Osvaldo Haay berhasil mencetak gol ke gawang Arema Indonesia pada Oktober 2016 dan membuat nama pemain berusia 18 tahun itu berkibar di tim utama Persipura.
Osvaldo Haay mendapatkan 17 kali kesempatan bertanding bersama Persipura di TSC 2016. Dalam 17 pertandingan tersebut, pemain berusia 18 tahun itu berhasil mencetak lima gol dan satu assist bagi tim berjulukan Mutiara Hitam itu. Angel Alfredo Vera pun merasa puas dengan performa pemain muda itu.
Bicara soal statistik penampilan di lini depan Persipura, Osvaldo Haay menorehkan catatan yang cukup cemerlang sepanjang 17 pertandingan yang dimainkannya di TSC 2016. Sebagai pemain muda, Osvaldo masih berusaha beradaptasi dengan tim yang dibelanya.
Namun, 75 persen akurasi operan yang berhasil dicatatnya, jelas Osvaldo memiliki visi bermain yang sangat baik sebagai team player. Sementara bicara soal akurasi tembakan ke gawang lawan, pemain muda ini berhasil menorehkan catatan 73 persen tembakan mengarah ke gawang.
Febri Hariyadi
Dari Persib Bandung muncul nama Febri Hariyadi sebagai salah satu pemain muda yang cemerlang di TSC 2016. Lincah dan energik. Itulah penampilannya Febri Hariyadi yang disebut sebagai calon rising star Persib Bandung. Dalam beberapa pertandingan bersama Persib, ketika ia kembali diberi kepercayaan oleh pelatih Djadjang Nurdjaman, Febri tampil istimewa.
Pemain berusia 20 tahun mampu menyumbang gol saat kontra Persegres Gresik United dan PSM Makassar. Pujian banyak terlontar dari para bobotoh fanatik Maung Bandung.
Para bobotoh menilai, Febri merupakan pemain masa depan yang bisa diandalkan Persib pada masa depan. Febri Hariyadi, si polos pilar Persib U-21 dan Tim PON Jabar ini, jadi satu pemain muda yang cukup menjadi perhatian tim-tim lawan pada ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo.
Penampilan agresif Febri juga menjadi bukti, para pemain muda bisa langsung bersaing dengan para senior. Febri menunjukkan Persib bukanlah momok bagi pemain muda yang gabung di tim senior, asal bermental baja dan mau bekerja keras.
Pergerakan yang diperlihatkannya, baik saat bermain di posisi aslinya yaitu gelandang kanan, ataupun ketika diplot mengisi sayap kiri, sangat baik. Bahkan saat menghadapi Persegres Gresik United pada pekan ke-25 TSC 2016, Febri Hariyadi memperlihatkan performa luar biasa yang didukung kecepatan kakinya. Satu gol yang dicetaknya membantu Persib menang 2-0.
Salah satu momen menarik yang didapatkan Febri Hariyadi pada TSC 2016 adalah ketika harus mendapatkan tendangan kungfu pemain Persija, Amarzukih, tepat di dadanya. Tendangan itu membekas seperti bekas cakar di dadanya.
Febri Hariyadi tercatat tampil 14 kali selama TSC 2016. Pemain berusia 20 tahun itu menyumbang tiga gol dan dua assist selama 14 pertandingan tersebut. Sebagai gelandang sayap, Febri cukup baik dalam menyalurkan bola kepada rekan-rekan setimnya. Ia tercatat memperoleh 70 persen operan yang sukses dilepaskannya.
Baca Juga
3 Penggawa PSBS yang Menonjol dalam Kebangkitan Mereka di BRI Liga 1: Semakin Nyaman Berkreasi
Deretan Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia yang Sebaiknya Main di Piala AFF 2024: Ngeri-ngeri Sedap Kalau Gabung
Mengulas Rapor Buruk Shin Tae-yong di Piala AFF: Belum Bisa Bawa Timnas Indonesia Juara, Edisi Terdekat Bagaimana Peluangnya?