Bola.com, Gresik - Di ajang kompetisi tak resmi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, Persegres Gresik United dan Persela Lamongan tercecer di papan bawah nyaris sepanjang musim. Kondisi itu membuat kedua klub trauma.
Persegres hanya finis di urutan ke-17 klasemen akhir. Sementara itu, Persela ada di posisi 13.
Dua klub dengan basis pendukung besar di Jawa Timur punya ambisi tinggi pada musim 2017. Mereka tak ingin jatuh ke lubang yang sama di pentas kompetisi resmi garapan PSSI.
Baca Juga
“Kami menyasar target minimal papan tengah ke atas. Musim 2017 mulai berlaku sistem promosi dan degradasi. Kami tentu tidak ingin terlempar dari peredaran kasta utama,” ujar Bagoes Cahyo Yuwono, manajer Persegres kepada Bola.com pada Selasa (3/1/2017).
“Kami melakukan perbaikan di semua posisi, supaya kinerja tim ini lebih baik. Karena musim ini bukan lagi turnamen, tapi kompetisi yang memberlakukan degradasi. Kami harus bisa bersaing dengan klub-klub lain,” imbuh manajer Persela, Yunan Achmadi.
Maka itulah, kedua tim melakukan perombakan besar di pramusim ini dengan merekrut pelatih serta pemain yang lebih berkualitas. Sebagai catatan, Persegres dan Persela sama-sama mencari pelatih baru untuk menggantikan arsitek sebelumnya yang memilih hengkang ke klub lain.
Kedua tim juga berambisi mendatangkan pemain baru yang memiliki kemampuan lebih baik ketimbang materi musim lalu.
Yunan Achmadi menyatakan, dengan perombakan yang mereka lakukan pada skuatnya, Persela Lamongan diharapkan bisa meraih prestasi lebih baik. Sebab, persaingan di kompetisi musim depan diyakini lebih ketat dan sengit, karena semua tim berlomba-lomba untuk menghindari zona merah. Tak terkecuali Laskar Jaka Tingkir tentunya.