Bola.com, Bandung - Gelandang Pusamania Borneo FC, Ponaryo Astaman, melihat ada sisi positif dari regulasi pemain asing yang akan digunakan dalam kompetisi kasta tertinggi Indonesia musim 2017. Ponaryo melihat regulasi 2+1 itu akan memberikan dampak yang bagus bagi pesepak bola Indonesia
Kompetisi kasta tertinggi di Indonesia yang akan dimulai pada 26 Maret 2017 menggunakan sejumlah regulasi baru terkait pemain klub. Setiap klub hanya boleh menggunakan dua pemain asing non-Asia dan satu pemain Asia. Bahkan pemain asing yang boleh bermain, usianya tidak boleh lebih dari 35 tahun.
Baca Juga
Selain regulasi mengurangi jumlah pemain asing di Indonesia itu, setiap klub juga harus memberikan perhatian kepada pemain-pemain muda Indonesia. Setiap klub wajib memiliki lima pemain muda di bawah usia 23 tahun dengan syarat tiga pemain masuk dalam tim inti saat bertanding.
Ponaryo Astaman melihat kebijakan baru PSSI ini sebagai angin segar bagi para pesepak bola Indonesia untuk mendapatkan jam terbang yang lebih baik dan bisa bermuara ke Timnas Indonesia yang lebih kuat. Menurutnya, pemain lokal Indonesia perlu mendapatkan kesempatan jauh lebih banyak dari klub yang telah mempekerjakan mereka.
"Kita ambil sisi baiknya dari regulasi ini, artinya dengan demikian slot pemain lokal di dalam satu klub akan bertambah dan dengan begitu jam terbang untuk pemain lokal juga akan semakin baik. Mereka bisa bermain lebih sering di kompetisi dan imbasnya Indonesia memiliki pemain yang siap dalam hal jumlah dan lebih baik dalam hal kualitas," ujar Ponaryo Astaman.
Kuota pemain asing di level ISL dikurangi satu di setiap klub dinilai cukup efisien karena bakal ada pengurangan 18 pemain asing di kompetisi tertinggi.
Dampak dari kondisi tersebut adalah pemain lokal, khususnya di lini depan yang selama ini lebih banyak mengandalkan tenaga asing, diharapkan bisa membuka persaingan dan kesempatan lebih banyak lagi untuk pemain lokal.
Melihat hal ini, tidak hanya kasta tertinggi yang mengalami pengurangan pemain asing. Namun, PSSI juga memutuskan untuk klub Divisi Utama tidak lagi boleh menggunakan tenaga pemain asing pada kompetisi 2017.