Bola.com, Semarang - Kompetisi Divisi Utama 2017 akan berlangsung berat. Sebab, PSSI memastikan sekitar 30 dari total 60 klub akan tersingkir dari kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia di akhir musim.
Pasalnya, Divisi Utama 2018 hanya diikuti 24 tim. Sedangkan tiga tim terbaik berhak meraih tiket promosi ke Indonesian Super League (ISL).
Salah seorang anggota Komite Eksekutif PSSI, Yoyok Sukawi, menjelaskan klub yang lolos ke babak 16 besar dipastikan bertahan di Divisi Utama.
Terkait hal itu, pria yang juga bos PSIS Semarang itu memastikan akan ada penambahan kasta di bawah Divisi Utama untuk menampung puluhan klub yang terdegradasi. Kompetisi yang disebut Liga Tiga itu dikatakan Yoyok memang sudah disepakati seluruh voter saat Kongres Tahunan PSSI di Bandung, 8 Januari 2016.
"Jadi istilahnya, kompetisi liga tiga nanti sebagai transisi dari klub amatir menuju profresional. Artinya saat masuk di Divisi Utama, klub benar-benar sudah profesional termasuk sisi pengelolaan," kata Yoyok kepada Bola.com.
Yoyok menjelaskan pertimbangan utama adanya penambahan kasta kompetisi didasari selama ini banyak klub yang belum benar-benar profesional seperti adanya badan hukum.
Dengan demikian, tim yang berada di kasta ketiga nantinya akan mempersiapkan diri dengan matang dengan pengelolaan profesional sebelum nantinya menginjak ke Divisi Utama.
Yoyok menambahkan pemangkasan peserta juga akan berdampak positif di musim 2018. "Artinya, dengan hanya diisi 24 klub, kompetisi akan berjalan lebih ideal dan tidak terlalu panjang," ujar pria yang juga anggota DPRD Provinsi Jateng itu.
Lalu bagaimana dengan enam kontestan Liga Nusantara yang merebut tiket promosi tahun 2017? "Mereka langsung ke Divisi Utama, tidak di liga tiga," ungkapnya.
Tidak hanya soal regulasi degradasi-promosi, seluruh peserta Divisi Utama juga mendapat aturan maksimal menggunakan pemain dengan usia di atas 25 tahun. Selain itu, klub dilarang menggunakan jasa pemain asing.
Baca Juga
Timnas Indonesia Dituntut Harus Bersatu dan Bertarung untuk Sisa 4 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Belum Tanda Kiamat, Memecat Shin Tae-yong Bukan Solusi Bijak
Erick Thohir ke Reuters: Kami Akan Lanjutkan Program untuk Mengangkat Raksasa yang Tertidur Ini ke Peta Sepak Bola Dunia