Bola.com, Lamongan - Sempat diisukan bakal bergabung dengan Bali United, Samsul Arif justru memilih berlabuh ke Persela Lamongan. Keputusan mantan pemain Persib Bandung ini terbilang mengejutkan, karena Persela tak pernah disebut-sebut bakal menjadi destinasi bomber kelahiran 14 Januari 1985 tersebut.
Persela sendiri bukan tim baru bagi pemain yang mengawali kariernya bersama Persibo Bojonegoro ini. Sebab, setelah hengkang dari Persibo di akhir musim 2009, Samsul mengawali petualangannya di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air di klub berjulukan Laskar Joko Tingkir ini.
Baca Juga
Di Persela pula, Samsul menjadi pujaan publik Lamongan berkat penampilan gemilangnya. Ia pun menjadi ikon baru bagi klub tersebut. Semusim di Lamongan, eks striker Timnas Indonesia ini kembali ke Bojonegoro, kemudian kembali lagi ke Persela di musim 2012-2013.
Penampilan apiknya bersama Persela pun membuat Arema Cronus kepincut untuk memboyongnya ke Malang. Di tim berjulukan Singo Edan itu, Samsul bertahan hingga dua musim, dan hijrah ke Persib di musim 2016.
Lantas, apa yang membuatnya menolak pinangan Bali United dan lebih memilih Persela? Berikut petikan wawancara Bola.com dengan Samsul Arif pada Rabu (18/1/2017):
Apa yang menjadi alasan Andah berlabuh ke Persela setelah sebelumnya disebut bakal merumput di Bali United?
Murni alasan teknis. Pertimbangan saya hanya satu, saya tidak perlu beradaptasi dengan banyak hal di Persela, karena Persela bukan tim baru bagi saya. Setidaknya, pernah dua musim membela tim ini membuat saya sangat mengenal Persela dengan sangat baik.
Kalau di Bali United, saya pasti harus beradaptasi dengan banyak hal. Terutama lingkungan di sana, rekan setim, dan beberapa hal lain yang mungkin bisa menjadi kendala bagi saya.
Yakin Bisa Dongkrak Persela
Adakah faktor lain? Ingin mendekati keluarga misalnya?
Alasan itu memang ada, tapi itu bukan alasan utama. Bagi saya bermain di mana pun tidak masalah. Jauh atau dekat dengan keluarga itu tidak terlalu saya persoalkan. Sebab itu sudah menjadi bagian dari konsekuensi profesi yang saya pilih.
Kalau letak Lamongan berdekatan dengan Bojonegoro, saya rasa itu hanya kebetulan saja. Yang jelas, saya memilih Persela murni karena faktor teknis.
Manajemen Persela berharap Anda bisa meningkatkan prestasi tim ini setelah di Torabica Soccer Championship 2016 lalu mereka berada di zona bawah. Komentar Anda?
Saya rasa itu wajar, tim ini langganan papan tengah, bahkan kerap memberikan kejutan pada tim-tim raksasa. Tanpa diminta sekali pun, kewajiban saya dan seluruh pemain Persela untuk memberikan prestasi bagus dan terhormat.
Adakah motivasi pribadi yang Anda usung di klub baru, setelah musim lalu gagal bersinar di Persib?
Saya hanya ingin tampil sebaik mungkin dan memberikan kontribusi besar bagi tim ini. Saya juga ingin mengantarkan tim ini menjadi tim yang disegani dan mengakhiri kompetisi di posisi terhormat. Artinya, bisa bersaing dengan tim-tim besar, dan mengakhiri kompetisi di lima besar, atau minimal nangkring di 10 besar.