Bola.com, Malang - Menyongsong kompetisi kasta elite musim 2017, Arema FC harus menerima kenyataan pahit. Deretan pemain inti musim lalu memutuskan hengkang. Setelah Hamka Hamzah mengumumkan kalau dirinya pindah ke PSM Makassar pada Selasa (17/1/2017), sehari berselang giliran Raphael Maitimo yang pamitan. Bagaimana respons manajemen Tim Singo Edan?
Pada Rabu (18/1/2017) pemain naturalisasi Raphael Maitimo yang pamit dari tim Singo Edan. Lewat akun instagramnya, gelandang 32 tahun itu menyampaikan salam perpisahan dengan Arema. Dia pun menyusul Hamka Hamzah, Juan Revi, dan Ahmad Nufiandani yang lebih dulu hengkang.
Padahal mereka masuk dalam skuat yang dipertahankan untuk tahun ini. Namun, manajemen Arema FC tak bisa menghalangi Raphael Maitimo, karena sejatinya kontraknya dengan Tim Singo Edan sudah berakhir.
Baca Juga
"Mungkin Maitimo ingin suasana baru di klub lain. Yang jelas proses negosiasi sudah dilakukan jauh-jauh hari. Tapi kedua belah pihak tidak menemukan titik temu. Kami yakin Maitimo punya rencana besar untuk dirinya. Dan kami harus mendukungnya meski tidak bergabung dengan Arema," kata Media Officer Arema, Sudarmaji.
Bisa dikatakan kalau manajemen Arema dan Maitimo tidak menemui kata sepakat terkait nominal kontrak yang baru. Sebab, pemain naturalisasi memang selalu punya banderol tinggi. Namun kerugian besar juga dialami Arema. Karena mereka kehilangan gelandang dengan kemampuan impor namun berpaspor lokal.
Kontribusi Raphael Maitimo dalam TSC 2016 kemarin juga cukup besar. Selain menyumbangkan dua gol, gelandang kelahiran Belanda itu jadi pemilik assist paling tinggi bersama Esteban Vizcarra. Yaitu lima assist.
Rencananya, posisi Maitimo akan digantikan oleh gelandang lokal. Karena di tim saat ini ada Ahmad Bustomi, Hendro Siswanto, Adam Alis, hingga pemain muda seperti Dio Permana dan Okky Derry.
Pastinya reaksi negatif bermunculan dari kelompok suporter Aremania. Mereka merasa kehilangan salah satu pemain kunci di lini tengah. "Sayang jika sampai Raphael Maitimo lepas. Karena musim lalu permainannya konsisten di Arema. Penggantinya harus sepadan jika ingin permainan tetap stabil," kata Awang, Aremania Korwil Kanjuruhan.