Bola.com, Jakarta - Memphis Depay resmi pindah dari Manchester United ke Olympique Lyon pada Jumat (20/1/2017). Depay pun melanjutkan catatan mantan top scorer Eredivisie yang gagal berkarier di Premier League.
Baca Juga
Diboyong pada awal musim 2015-2016, Depay diharapkan bisa membawa Manchester United berjaya. Apalagi, Depay merupakan permintaan langsung Louis van Gaal saat masih menjabat sebagai manajer.
Namun, Depay gagal menunjukkan tajinya. Pencetak gol terbanyak Eredivisie 2014-2015 dengan catatan 22 gol itu hanya mampu menyumbangkan dua gol pada musim pertamanya di Premier League.
Karier Depay semakin meredup setelah Jose Mourinho mengambil alih posisi Van Gaal. Depay tidak pernah mencetak gol dalam delapan laga yang sudah dijalani di berbagai ajang. Depay pun akhirnya dilego ke Lyon.
Sebelum Depay, beberapa mantan pencetak gol terbanyak Eredivisie juga pernah merasakan kegagalan. Tantangan saat ini justru diemban Vincent Janssen yang menyandang status serupa pada musim lalu dan kini berseragam Tottenham Hotspur.
Akan tetapi, tidak semua mantan bomber subur kompetisi Negeri Kincir Angin gagal bersinar di Premier League. Ruud van Nistelrooy dan Luis Suarez menjadi contoh eks striker dari Eredivisie yang mampu menjadi pencetak gol ulung di Tanah Ratu Elizabeth.
Berikut ini adalah empat eks top scorer Eredivisie yang tumpul di Premier League:
1. Mateja Kezman (Chelsea) - 4 gol dari 25 pertandingan
Kemampuan Mateja Kezman mencetak gol bersama PSV Eindhoven tidak terbantahkan lagi. Kezman mencatat 105 gol di Eredivisie hanya dalam tempo empat musim.
Kezman pun menarik minat Chelsea yang saat itu dilatih Jose Mourinho. Nomor punggung 9 langsung diberikan kepada pemain berjulukan "Batman" itu.
Namun, Kezman gagal memberikan kontribusi maksimal dalam hal gol di Chelsea. Dia hanya mencetak empat gol dari 25 pertandingan Premier League musim 2004-2005.
Karier Kezman di Premier League hanya bertahan semusim. Pemain asal Serbia itu dilepas ke Atletico Madrid pada musim selanjutnya.
Meski gagal, Kezman mengaku pengalamannya di Chelsea adalah yang terbaik sepanjang karier. "(Bermain) di Chelsea merupakan hal terbaik yang pernah saya alami," kata Kezman.
2. Afonso Alves (Middlesbrough) - 10 gol dari 42 laga
Afonso Alves menarik minat Middlesbrough saat menjadi pencetak gol terbanyak Eredivisie pada musim 2006-2007. Bomber asal Brasil itu melesakkan 34 gol dari 31 laga Heerenveen pada musim pertamanya.
Catatan itu berlanjut pada paruh pertama musim 2007-2008. Alves mampu mencetak 11 gol hanya dalam delapan pertandingan Eredivisie.
Middlesbrough pun terpincut dan rela merogoh kocek 20 juta euro pada bursa transfer 2008. Alves awalnya bisa membuktikan diri mampu beradaptasi dengan sepak bola Inggris dengan catatan enam gol dalam setengah musim.
Akan tetapi, Alves mendadak tumpul pada musim berikutnya. Dia hanya empat kali membobol gawang lawan dari 31 pertandingan Premier League. The Boro pun kecewa dan melepasnya ke Al-Sadd pada awal musim 2009-2010.
3. Wilfried Bony (Swansea City, Manchester City, Stoke City) - 34 gol dari 100 pertandingan hingga saat ini
Wilfried Bony menorehkan kesuksesan sebagai pencetak gol terbanyak Eredivisie musim 2012-2013 bersama Vitesse Arnhem. Pemain asal Pantai Gading itu mencetak 31 gol hanya dalam 30 pertandingan.
Swansea City pun datang meminang Bony pada musim 2013-2014. Bersama The Swans, karier Bony sebenarnya bagus dengan melesakkan 26 gol dalam satu setengah musim.
Namun, peruntungannya di Premier League mendadak hilang ketika berseragam Manchester City. Selama 18 bulan membela Manchester City, Bony kalah bersaing dengan Sergio Aguero dan hanya mencetak enam gol.
Kini, Bony melanjutkan petualangan bersama Stoke City sebagai pemain pinjaman The Citizens. Namun, Bony juga menjadi penghangat bangku cadangan dan baru merasakan 10 laga di Premier League.
4. Vincent Janssen (Tottenham Hotspur) - 1 gol dari 15 pertandingan hingga saat ini
Keputusan Vincent Janssen pindah dari AZ Alkmaar ke Tottenham Hotspur pada awal musim ini, bisa disebut keputusan salah. Pasalnya, Janssen sedang melalui musim-musim indah bersama AZ Alkmaar dengan menjadi pencetak gol terbanyak musim lalu.
Apalagi, Janssen dinilai akan sulit menggeser striker kesayangan publik White Hart Lane, Harry Kane. Kebiasaan manajer Mauricio Pochettino menggunakan satu striker murni, membuat Janssen kerap hanya menjadi pelapis Kane.
Pada musim ini, Janssen baru merasakan 15 laga Premier League yang kebanyakan sebagai pemain pengganti. Striker asal Belanda itu baru menceploskan satu gol di Premier League.
Kini, Janssen masih belum mengindikasikan hengkang karena jarang mendapat kesempatan bermain. Namun, bila performa Kane tetap konsisten, jangan heran jika Janssen akan mengutarakan niat pindah dalam waktu dekat.
Sumber: Berbagai sumber