Bola.com, Sleman - Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi mencabut sanksi pelaku skandal sepak bola gajah antara PSS Sleman dan PSIS Semarang pada kompetisi Divisi Utama 2014.
Keputusan pencabutan sanksi tersebut dibenarkan CEO PSIS, Yoyok Sukawi. Menurutnya, keputusan itu ditunggu-tunggu para pemain, pelatih, maupun ofisial yang dinilainya menjadi korban dalam kasus yang sempat menggemparkan sepak bola dunia tersebut.
"Memang sudah dikabulkan terkait permohonan peninjauan kembali dan diberi pengampunan. Suratnya sudah kami terima kemarin,'' kata Yoyok kepada Bola.com, Senin (23/1/2017).
Baca Juga
Anggota Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Dwi Irianto juga membenarkan soal pengampunan hukuman tersebut. Menurutnya, dengan dicabutnya sanksi maka pelaku sepak bola yang sebelumnya terlibat bisa kembali aktif di kancah persepakbolaan nasional.
Hanya, pria yang akrab disapa Mbah Putih itu enggan memberikan penjelasan detail dasar-dasar apa yang dijadikan pencabutan sanksi tersebut, lantaran hal itu bukan merupakan ranah dari Komdis PSSI.
"Kalau keputusan itu hak preogratif Pak Edy selaku ketua umum. Saya hanya bisa mengucapkan selamat dan mengapersiasi keputusan itu," ujar Mbah Putih.
Seperti diketahui, Komdis PSSI memberi hukuman berat kepada para pelaku sepak bola gajah antara PSS Sleman dan PSIS Semarang, 26 Oktober 2014.
Dalam laga babak 8 Besar Divisi Utama saat itu, PSS menang 3-2, namun kelima gol tercipta dari aksi bunuh diri.
Beberapa pelaku sepak bola kedua tim itu mulai manajer, pelatih hingga pemain mendapatkan sanksi hukuman larangan bermain sepak bola resmi selama lima tahun hingga seumur hidup. Seperti mantan kapten Timnas, Hery Kiswanto yang mendapat hukuman seumur hidup saat membesut PSS Sleman kala itu.