Bola.com, Malang - Pola perekrutan pemain Arema FC menjelang musim 2017 cukup mengejutkan. Mayoritas pemain muda didatangkan untuk mengisi deretan pemain bintang top yang hengkang dari Tim Singo Edan.
Salah satu pemain belia yang didatangkan adalah Hanif Sjahbandi. Pemain 18 tahun yang musim lalu bermain di Persiba Balikpapan itu dikontrak setelah mengikuti seleksi hanya satu hari.
Pelatih Arema FC, Aji Santoso sempat mengatakan kalau Hanif akan diproyeksikan mengisi pos yang ditinggalkan pemain naturalisasi Raphael Maitimo yang pindah ke PSM Makassar.
Baca Juga
Sebuah kepercayaan besar dari tim pelatih. Karena Hanif merupakan pemain muda pelanggan Timnas Indonesia Junior level U-13 sampai U-19.
Bakat Hanif mulai terlihat saat bermain untuk timnas U-13 Indonesia pada Festival Sepak Bola AFF 2009 di Malaysia. Ia mencuat jadi salah satu pemain terbaik.
Hanif mendapat kesempatan berharga untuk berkunjung ke markas Manchester United (MU) dan mendaftar untuk kursus sepak bola setingkat anak seusianya.
Kelihaian Hanif menggocek bola menjadikan dirinya paling menonjol di antara The Red Devils junior dari berbagai negara yang berlatih di Manchester United Soccer School. Ia lantas terpilih sebagai siswa terbaik lagi atas performa dan nilai bagusnya.
Prestasi tersebut membawanya untuk berpartisipasi di World Skills Final yang digelar bulan Oktober-November 2009. Ajang tersebut memang disediakan untuk siswa MU yang dianggap menonjol untuk menjalani sesi latihan yang lebih intensif bahkan berkesempatan melakukan tur di Theater of Dreams, merumput di Old Trafford serta menyaksikan pertandingan Premier League.
Dengan bekal pengalaman yang mentereng di level juniior, Arema FC berharap banyak pada sosok Hanif Sjahbandi. Bola.com berkesempatan melakukan sesi tanya jawab dengan sang pemain pada Rabu (25/1/2017). Berikut petikannya:
Bagaimana perasaan Anda setelah bergabung ke Arema dan diplot sebagai pengganti gelandang bertahan Raphael Maitimo yang punya reputasi mentereng?
Tentu bangga. Semoga nantinya tidak ada beban ketika dapat kepercayaan main di lapangan. Saya juga cukup terkejut ketika Coach Aji Santoso bilang kepada media kalau saya jadi pengganti Maitimo. Tapi akan saya buktikan dengan main semaksimal mungkin.
Belajar Banyak di Jepang
Hanya menjalani seleksi sehari lalu dikontrak dua tahun, sepertinya Aji Santoso terkesima dengan bakat Anda?
Rezeki saya tahun ini bisa bermain di Arema. Semoga nanti bisa menjawab kepercayaan itu dengan selalu main bagus. Tapi saya juga harus bersaing dengan gelandang lain agar bisa dapat kesempatan main.
Bukan karena aturan tim harus memainkan tiga pemain U-23 sebagai inti lalu saya santai-santai saja. Karena ini kesempatan bagus untuk membuktikan kualitas di lapangan. Jangan sampai sekedar main karena dibantu dengan aturan itu.
Apa pengalaman internasional sangat membantu Anda untuk jadi lebih matang di usia muda?
Selain pernah berlatih di tim junior Manchester United, saya pernah trial di akademi Stoke City. Tahun kemarin ke Jepang di Tokyo FC bersama Bagas Adi (kapten Timnas Indonesia U-19 dan bek Arema). Waktu seleksi di Stoke City saya masih 15 tahun jadi biasa saja.
Waktu ke Jepang, banyak pelajaran yang saya dapat. Di sana pemain latihan saja temponya sudah seperti pertandingan. Banyak benturan keras itu sudah biasa.
Ada juga sebuah cara bermain yang membuat saya merasa harus banyak belajar lagi. Main dengan tempo tinggi selama 90 menit. Di Jepang pemain seperti tidak bisa capek. Itu yang harus dibawa main di Indonesia.
Intinya skill saja tidak cukup. Harus ditunjang dengan fisik yang luar biasa. Karakter beemain Coach Aji juga mengharapkan pemain punya tenaga besar di lapangan. Agar bisa menyerang dan bertahan sama baiknya.
Arema sekarang banyak pemain muda, apakah membantu untuk adaptasi Anda dengan Tim Singo Edan?
Sangat membantu. Ada Bagas dan M. Rafli dari Timnas Indonesia U-19. Beberapa pemain yang lebih senior seperti Adam Alis, Ahmad Bustomi, Ryuji Utomo dan yang lainnya juga sempat kenal. Karena mereka bekerja sama dengan manajer saya, Muly Munial.
Seperti apa Anda memandang Arema sekarang?
Arema sekarang akan memberikan banyak kejutan. Karena Coach Aji akan menjalankan sistem rotasi. Jadi setiap pertandingan akan berbeda komposisi pemain. Dari situ nanti ada kejutan, Arema akan sulit ditebak. Kalau tahun-tahun sebelumnya Arema tidak banyak merubah komposisi starting eleven.
Kalau tentang Aremania, ada penilaian sendiri?
Semua pemain tahu Arema punya fans luar biasa. Itu jadi daya tarik pemain berlomba gabung Arema. Klub profesional saya sebelumnya Pelita Bandung Raya dan Persiba Balikpapan sebenarnya juga punya suporter fanatik. Namun tidak sebesar Arema.