Bola.com, Jenewa - Usain Bolt kehilangan satu dari sembilan medali emas Olimpiade miliknya setelah salah satu rekan setimnya di Timnas Jamaika, Nesta Carter, terjerat kasus doping. Komite Olimpiade Internasional (IOC), Rabu (25/1/2017), menyatakan dalam tubuh Carter positif mengandung methylhexaneamine yang merupakan salah satu stimulan yang dilarang.
Baca Juga
Sampel tersebut diambil saat Carter memperkuat Jamaika di Olimpiade Beijing 2008. Dia menjadi anggota tim Jamaika yang mempersembahkan medali emas pada nomor estafet 4 x 100 meter putra. Menurut aturan IOC, seluruh anggota tim terkena diskualifikasi dan dicabut medalinya jika salah satu dari pelari terbukti doping.
Pada Olimpiade Beijing 2008, Carter bersama Bolt, Michael Frater dan Asafa Power, meraih emas setelah mencatat rekor dunia, dengan catatan waktu 37,10 detik. Carter menjadi pelari pertama, sedangkan Bolt mendapat giliran ketiga.
"Tim Jamaika didiskualifikasi. Medali, pin medali, dan ijazah dicabut dan harus dikembalikan," ujar pernyataan resmi IOC, seperti dilansir AP.
Menurut pernyataan resmi IOC, Carter mengaku menggunakan suplemen tersebut berdasar saran dari pelatihnya, Stephen Francis.
Selain kehilangan satu medali emas olimpiade, Carter--yang tak tampil di Olimpiade Rio de Janeiro 2016--juga terancam mendapat sanksi larangan bertanding dari Federasi Atletik Internasional (IAAF).
Sementara itu, medali emas nomor estafet 4 x 100 meter putra Olimpiade 2008 kemungkinan bakal jatuh kepada Trinidad Tobago. Jepang yang meraih medali perunggu kemungkinan besar berhak mendapat medali perak, sedangkan perunggu diprediksi menjadi milik Brasil.
Dengan keputusan ini, Usain Bolt harus rela kehilangan rekor triple-triple pada cabang atletik. Sebelum satu medali emas dicabut, Usain Bolt mencatatkan diri sebagai atlet cabang atletik yang pertama kali mampu memenangi tiga medali emas di tiga olimpiade beruntun, yaitu di nomor 100 meter, 200 meter, dan estafet.