Bola.com, Purbalingga - Ahmad 'Jhon' Alfarizi resmi ditunjuk sebagai kapten utama Arema FC. Dia sudah menjalankan tugas awal untuk memimpin rekan-rekannya dalam uji coba kontra Purbalingga (Braling) FC di GOR Goentoer Darjono Kamis (26/1/2017) sore.
Sebuah pengalaman besar dirasakannya karena ini merupakan kali pertama dia menjabat kapten utama meskipun dalam uji coba itu, Jhon, sapaan akrabnya, hanya bermain di babak pertama. Pada babak kedua jebolan Akademi Arema itu digantikan oleh Junda Irawan. Pelatih Aji Santoso merotasi zemua pemain untuk mencari komposisi tim terbaik.
Baca Juga
Meski hanya setengah babak, bek 26 tahun melakukan tugasnya sebagai kapten tim dengan baik. Jhon juga bermain seperti karakter aslinya. Dia tak terbebani dengan jabatan kapten. Padahal bapak satu anak itu juga harus selalu berkoordinasi dengan pemain lain sekaligus memberikan motivasi di lapangan.
Kepada Bola.com, Jhon menceritakan perasaanya setelah menjalani debut sebagai kapten utama tim. Berikut wawancaranya.
Di Purbalingga, pelatih Aji Santoso menunjuk Anda sebagai kapten utama. Apakah memang sudah ada pembicaraan sebelumnya? Atau penunjukan itu mendadak?
Saya juga baru tahu waktu acara makan malam sebelum uji coba itu. Kaget juga karena pembawa acara sebelumnya sudah menyebut Ahmad Bustomi sebagai kapten tim. Tapi coach Aji langsung menyebut saya sebagai kapten utama tim. Saya maju saja, malu juga kalau celingak-celinguk tidak maju.
Bagaimana rasanya setelah debut sebagai kapten?
Biasa saja. Artinya saya main normal seperti pertandingan biasanya. Jadi kapten tim juga tidak dijadikan beban. Malah jadi kacau mainnya kalau merasa terbebani.
Bedanya saya harus lebih banyak berteriak untuk komunikasi dengan teman-teman di lapangan. Selain itu, ada juga rasa risih ketika ada ban kapten di lengan karena seperti ada alat yang buat mengukur tensi darah dilengan rasanya. Hehehe. Tapi nanti lama-lama juga terbiasa.
Tetap Hormati Senior
Apa tidak ada rasa segan ketika jadi kapten tim tapi masih banyak pemain senior di tim?
Di lapangan tidak boleh ada rasa segan karena itu juga bisa merusak permainan. Saya juga bilang kepada pemain yang lebih muda agar tidak segan kepada yang senior. Sepak bola kerja tim, harus sama-sama membantu dan membutuhkan. Kalau di luar lapangan tetap menghormati senior. Ada juga waktunya bercanda biar lebih akrab.
Jadi kapten apa pengalaman baru dalam karier Anda? Atau sebelumnya pernah jadi kapten?
Dulu di tim Arema U-21 pernah jadi kapten tim. Waktu uji coba juga pernah jadi kapten pengganti saja.
Adakah kendala yang dialami ketika jadi kapten utama tim?
Ya pelan-pelan proses untuk terus komunikasi dengan teman-teman, pelatih, dan manajemen karena fungsi kapten juga mewakili teman-teman untuk komunikasi dengan semua elemen di tim.
Hingga saat ini, Anda terus dirayu klub lain untuk pindah. Apakah jabatan kapten tim membuat anda merasa punya tanggung jawab untuk bertahan di Arema?
Insya Allah saya tetap di Arema. Kemarin juga sudah komunikasi dengan bos (CEO Arema Iwan Budianto) untuk bertahan. Ya doakan saja yang terbaik untuk karier saya.