Bola.com, Jakarta - Muncul, tertatih-tatih, mulai menanjak, meraih poin pertama, tertimpa tragedi, hampir bangkrut, bangkit, dan akhirnya gulung tikar. Itulah rangkuman kisah singkat perjalanan Manor Racing, tim yang pernah diperkuat pebalap Indonesia Rio Haryanto, di F1.
Usia Manor di sirkus jet darat hanya tujuh tahun. Namun, ketimbang dua tim lain yang juga masuk ke F1 pada 2010, Lotus Racing dan Hispania Racing Team, tim yang bermarkas di Banbury, Inggris, itu terbilang paling awet.
Baca Juga
Hanya, Manor tak pernah bisa menghapus status mereka sebagai tim papan bawah. Dengan bujet terbatas, Manor sulit berprestasi. Hingga tahun keempat di F1, pebalap mereka jadi langganan di baris belakang pada hampir setiap lomba.
Manor mulai memperlihatkan kemajuan pada 2014. Jules Bianchi mempersembahkan poin pertama hasil finis kesembilan pada GP Monako. Namun, euforia Manor tak bertahan lama. Pada pengujung musim, Bianchi mengalami kecelakaan maut di Jepang. Pebalap asal Prancis itu mengalami cedera kepala parah hingga akhirnya meninggal dunia.
Sempat terpuruk pada 2015, Manor bangkit lagi pada 2016 setelah mengganti power unit dari Ferrari ke Mercedes. Akan tetapi, gara-gara disalip Sauber pada pengujung musim, Manor kehilangan hadiah uang yang cukup signifikan.
Menjelang musim 2017, Manor dihantam krisis keuangan dan masuk proses administrasi pada awal Januari 2017. Pihak administrator mendapat waktu tiga pekan untuk mencari calon investor.
Konsorsium dari Asia, Capital GF (CGF), sempat dikabarkan berminat mengakuisisi Manor. Perusahaan yang didirikan di Indonesia itu bahkan disebut-sebut akan menjadikan Rio Haryanto sebagai salah satu pebalap utama pada F1 2017 jika jadi membeli Manor. Namun, hingga batas waktu yang telah ditentukan kesepakatan tak terealisasi. Manor pun harus gulung tikar dan menghilang dari grid.
Berikut ini adalah catatan kiprah Manor di F1 sejak 2010 hingga 2016:
2010
Nama: Virgin Racing
Sasis: VR-01
Mesin: Cosworth
Pebalap: Lucas di Grassi (Brasil) dan Timo Glock (Jerman)
Hasil Terbaik: Finis ke-14 (Di Grassi di Malaysia dan Glock di Jepang)
Klasemen Konstruktor: 12 (dari 12 tim)
Poin: 0
2011
Nama: Marussia Virgin Racing
Sasis: MVR-02
Mesin: Cosworth
Pebalap: Timo Glock (Jerman) dan Jerome d'Ambrosio (Belgia)
Hasil Terbaik: Finis ke-14 (D'Ambrosio di Australia dan Kanada)
Klasemen Konstruktor: 12 (dari 12 tim)
Poin: 0
2012
Nama: Marussia F1 Team
Sasis: MR01
Pebalap: Timo Glock (Jerman) Charles Pic (Prancis)
Hasil Terbaik: Finis ke-12 (Glock di Singapura dan Pic di Brasil)
Klasemen Konstruktor: 11 (dari 12 tim)
Poin: 0
2013
Nama: Marussia F1 Team
Sasis: MR02
Mesin: Cosworth
Pebalap: Jules Bianchi (Prancis) dan Max Chilton (Inggris)
Hasil Terbaik: Finis ke-13 (Bianchi di Malaysia)
Klasemen Konstruktor: 10 (dari 11 tim)
Poin: 0
2014
Nama: Marussia F1 Team
Sasis: MR-03
Mesin: Ferrari
Pebalap: Max Chilton (Inggris), Jules Bianchi (Prancis), Alexander Rossi (AS)
Hasil Terbaik: Finis kesembilan (Bianchi di Monako)
Klasemen Konstruktor: 9 (dari 11 tim)
Poin: 2
2015
Nama: Manor Marussia F1 Team
Sasis: MR-03B
Mesin: Ferrari
Pebalap: Will Stevens (Inggris), Roberto Merhi (Spanyol), Alexander Rossi (AS)
Hasil Terbaik: Finis ke-12 (Merhi di Inggris dan Rossi di AS)
Klasemen Konstruktor: 10 (dari 10 tim)
Poin: 0
2016
Nama: Manor Racing MRT
Sasis: MRT-05
Mesin: Mercedes
Pebalap: Rio Haryanto (Indonesia), Pascal Wehrlein (Jerman), Esteban Ocon (Prancis)
Hasil Terbaik: Finis ke-10 (Wehrlein di Austria)
Klasemen Konstruktor: 11 (dari 11 tim)
Poin: 1