Bola.com, Malang - Rombongan Arema FC sudah bertolak dari Solo menuju Malang, Senin (30/1/2017) dini hari. Tim kebanggaan warga Malang Raya ini pulang dengan membawa trofi juara Trofeo Bhayangkara setelah menang atas Persija Jakarta dan menahan Bhayangkara FC di Stadion Manahan, Solo.
Di balik kegembiraan itu, ada cerita menarik yang dialami Arema dengan trofi juara tersebut. Piala yang dibawa adalah trofi bergilir yang setahun terakhir sudah berada di kantor manajemen Arema. "Trofi ini sama dengan juara Bhayangkara Cup tahun lalu. Sekarang kami bawa pulang lagi ke Malang," kata Rahmat Taufik, salah satu staf manajemen Arema.
Padahal sepekan lalu, manajemen Singo Edan cukup susah payah mengirimkan kembali ke Jakarta untuk persiapan Trofeo Bhayangkara di Solo.
"Saat hendak mengirim trofi itu, kami sempat ditolak tiga kali. Pertama, saat akan lewat bagasi pesawat tapi tidak boleh karena takut ada kerusakan. Berikutnya ke jasa pengiriman lain juga ditolak. Akhirnya ada ekspedisi yang bersedia bawa ke Jakarta," ungkap Rahmat.
Baca Juga
Seperti yang disampaikan panpel Trofeo Bhayangkara, ajang itu merupakan versi singkat dari Bhayangkara Cup karena waktunya berdekatan dengan Piala Presiden sehingga trofi bergilir yang diperebutkan memang bertuliskan Bhayangkara Cup.
Artinya, Arema juga berhasil jadi juara dua kali beruntun dalam ajang yang diselenggarakan oleh Kepolisian Indonesia. "Kalau tahu juaranya Arema begini kan tidak perlu kirim trofi repot-repot ke Jakarta," canda Taufik.
Saat rombongan Arema kembali ke Malang, trofi juara seberat 20 kilogram itu dibawa khusus di dalam mobil dan dipegangi oleh staf manajemen karena manajemen takut jika dibawa dalam bus, piala itu bisa jatuh atau bergoyang mengingat di dalam bus hanya berisi pemain, pelatih, dan ofisial yang sudah kelelahan dari rangkaian tur ke Purbalingga dan Solo.
Kebetulan memang manajemen Arema mendatangkan satu mobil dari Malang awalnya untuk mengantar jersey tambahan yang akan dipakai dalam Trofeo Bhayangkara.