Bola.com, Jakarta - Klub peserta Liga Indonesia 2017 alias Liga 1 2017 semakin gencar dalam melakukan perburuan pemain untuk menghadapi musim depan. Selain menyiapkan tim untuk mengarungi ketatnya persaingan di Liga 1, klub-klub tersebut juga aktif di bursa transfer karena ingin menghadapi turnamen pramusim Piala Presiden 2017 dengan skuat yang mumpuni.
Beberapa klub yang membidik target juara di Piala Presiden 2017 maupun Liga 1 seperti PSM Makassar, Arema FC, Madura United, dan Persib Bandung terbilang sibuk berburu pemain sejak Desember 2016.
Tiga tim tersebut memboyong pemain yang sudah punya nama besar di sepak bola Indonesia. PSM memboyong Hamka Hamzah hingga Raphael Maitimo dari Arema, Madura United mendapatkan Luiz Junior (Barito Putera) dan Greg Nwokolo (Persija Jakarta), sedangkan Persib mendatangkan Shohei Matsunaga (Persiba Balikpapan) hingga Achmad Jufriyanto (Sriwijaya FC).
Baca Juga
Praktis, hanya juara Torabika Soccer Championship (TSC) A2016 presented by IM3 Ooredoo, Persipura Jayapura yang adem ayem soal urusan transfer. Tim asuhan Alfredo Vera itu masih belum merilis skuat terbaru mereka untuk Piala Presiden 2017 dan Liga 1.
Menariknya, bursa transfer pemain musim ini diwarnai dengan kembalinya beberapa mantan pemain yang kembali ke klub yang pernah dibela. Beberapa pemain yang bisa diistilahkan dengan Cinta Lama Bersemi Kembali (CLBK) itu antara Hamka, Jupe, sapaan akrab Jufriyanto, dan juga Rudolof Yanto Basna.
Selain ketiga pemain tersebut, ada beberapa pemain lain yang CLBK dengan mantan klub jelang Piala Presiden 2017 dan Liga 1 musim depan. Berikut beberapa pemain yang memilih kembali ke pelukan mantan klub:
Hamka Hamzah
Salah satu bek terbaik di Indonesia ini memilih kembali ke klub profesional pertamanya, PSM Makassar, pada awal musim ini. Hamka memilih kembali ke PSM setelah 16 tahun bermain di luar Makassar.
Bek berusia 33 tahun ini dibesarkan PSM junior pada era 2000-an. Setelah itu, ia promosi ke tim senior dan memperkuat tim Juku Eja selama satu musim (2000-2001).
Semusim di PSM, Hamka memutuskan hengkang ke klub Jawa Timur, Persebaya Surabaya, selama satu musim. Setelah itu, Hamka kerap berganti-ganti klub mulai Persik Kediri, Persija Jakarta, Persipura Jayapura, Arema FC hingga klub Malaysia, PKNS.
Selama bertualang di luar Makassar, Hamka berhasil menempatkan namanya sebagai salah satu bek top di Tanah Air. Ia juga menjadi pemain langganan masuk Timnas Indonesia.
Hamka berhasil membawa beberapa tim yang ia perkuat meraih gelar juara seperti Persebaya tahun 2003 dan Persipura tahun 2010-2011.
Kini, Hamka akan kembali memperkuat tanah kelahiran musim 2017. Bersama putra daerah lainnya, Zulkifli Syukur, Hamka bertekad membawa tim kebanggaan publik Makassar meraih gelar yang terakhir kali diraih tahun 1999-2000.
Rudolof Yanto Basna
Pemain berusia 21 tahun ini juga masuk daftar pemain yang kembali ke pelukan mantan klub. Yanto Basna memutuskan memperkuat Laskar Wong Kito setelah batal berkostum Arema FC.
Sebelum resmi bergabung dengan Sriwijaya FC, Yanto Basna memang ramai diberitakan akan bergabung dengan Tim Singo Edan. Tetapi, pemain Timnas Indonesia di Piala AFF 2016 itu akhirnya batal bergabung dengan tim asuhan Aji Santoso.
Saat itu, Yanto Basna memutuskan pergi dari Malang karena ada urusan mendadak di Jakarta. Manajemen Arema pun kecewa dengan sikap Yanto Basna yang akhirnya mengambil keputusan untuk tidak mengontrak sang pemain.
Tak lama setelah kisruh transfer itu, Yanto Basna menerima pinangan Sriwijaya FC. Tim asuhan Widodo Cahyono Putro itu tidak asing dengan pemain asal Papua ini.
Pada 2014, Yanto Basna pernah menjadi bagian tim Sriwijaya FC U-21. Kala itu, Yanto Basna ditampung tim asal Palembang setelah mengalami cedera bersama Timnas U-19. Mantan pemain Mitra Kukar itu juga sempat memperkuat Timnas U-21 dalam turnamen COTIF di Spanyol tahun 2014.
Samsul Arif
Pemain kelahiran Bojonegoro, Jawa Timur, 32 tahun silam ini memutuskan balik ke Persela pada awal musim ini. Samsul kembali ke Persela setelah sebelumnya sempat ramai diberitakan akan bergabung dengan Bali United FC.
Samsul mengambil keputusan ini karena ia ingin melanjutkan proses pemulihan cedera tidak jauh dari kampung halamannya di Bojonegoro. Selain itu, ia juga ingin mengembalikan pamornya sebagai striker tajam setelah performanya meredup selama satu musim berkostum Persib Bandung.
Pemain bernama lengkap Samsul Arif Munip itu memang pernah begitu dieluk-elukan publik Lamongan. Hal itu terjadi pada musim 2009-2010 dan 2012-2013. Saat musim terakhirnya di Persela, Samsul berhasil mengemas 13 gol dari 30 pertandingan.
Penampilan apik itu membawa Samsul ke salah satu klub papan atas di Tanah Air, Arema Cronus (sekarang Arema FC), musim 2013. Di klub tersebut, Samsul menjelma menjadi salah satu pemain bintang bersama para pemain impor seperti Gustavo Lopez dan juga Alberto Goncalves. Ia berhasil mencetak 16 gol pada musim pertamanya di Arema.
Dua musim di Arema, Samsul memutuskan untuk mencari petualangan baru dengan bergabung di Persib. Namun, kali ini kariernya justru menurun karena gagal unjuk ketajaman dengan hanya mengoleksi empat gol dari sembilan pertandingan.
Masalah cedera dan inkonsistensi performa membuat Samsul Arif tidak berkembang di Persib. Ia pun memutuskan kembali ke tim Laskar Joko Tingkir untuk mengembalikan nama besarnya sebagai salah satu bomber lokal berbahaya di kompetisi kasta tertinggi di Tanah Air.
Achmad Jufriyanto, Supardi, dan Dedi Kusnandar
Ketiga pemain ini bukan sosok yang asing bagi Persib. Jupe, Supardi, dan Dedi adalah tiga pemain yang menjadi aktor kesuksesan tim Maung Bandung meraih gelar Indonesia Super League 2014.
Jupe dan Supardi merupakan dua pemain yang posisinya tidak tergantikan di jantung pertahanan Persib. Sedangkan Dedi perannya tidak kalah penting di lini tengah saat tim asuhan Djadjang Nurdjaman meraih gelar ISL 2014 seusai mengalahkan Persipura Jayapura di partai puncak.
Dedi memutuskan kembali ke Persib setelah satu musim memperkuat Sabah FA yang bermain di Malaysia Premier League. Penampilan Dedi juga cukup apik bersama Sabah FA walau tak mampu membawa Sabah FA promosi ke Malaysia Super League musim lalu.
Selain jadi penghuni tetap tim inti tim berjulukan The Rhinos, Dedi juga sempat dipercaya menjabat sebagai kapten tim. Hal ini membuktikan peran sentral Dado, sapaan akrab Dedi, di lini tengah tim yang finis di peringkat ke-9 MPL 2016.
Sementara itu, Jupe dan Supardi merupakan dua pemain yang perannya juga sentral di Sriwijaya FC. Jupe selalu jadi pilihan utama Widodo C. Putro di lini tengah sedangkan Supardi merupakan kapten tim Laskar Wong Kito.
Sepanjang musim lalu, peran Supardi di sektor bek kanan tak tergantikan oleh pemain lain. Adapun Jupe menjadi pemain kepercayaan Widodo di pos gelandang bertahan walau sempat beberapa kali absen karena akumulasi kartu di TSC 2016.
Zulham Zamrun
Zulham Zamrun menjadi pemain terakhir yang memutuskan kembali memperkuat mantan klub di Piala Presiden 2017 dan Liga 1. Pemain sayap berusia 28 tahun kembali ke Mitra Kukar setelah dilepas Persib Bandung.
Pemain asal Ternate itu memilih untuk kembali ke klub yang pernah ia bela selama tiga musim (2011-2014) meski ia ramai diberitakan diminati PSM Makassar. Tim berjulukan Juku Eja itu bertabur bintang setelah merekrut Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, dan Raphael Maitimo.
Zulham pun bertekad memberikan pembuktian kepada publik kalau dirinya belum habis dengan tampil apik di Mitra Kukar pada musim ini. Ia ingin membungkam nada-nada skeptis yang mencibirnya setelah dinilai tampil mengecewakan di Piala AFF 2016.
"Saya ingin mengembalikan permainan saya seperti sebelumnya. Saya ingin buktikan bahwa permainan saya belum habis," ucap Zulham.
Zulham sempat memakai kostum Mitra Kukar di ISL 2011-2012, 2012-2013 dan ISL 2013-2014. Selama tiga musim, Zulham berhasil menyumbangkan 28 gol, termasuk lima gol yang dicetak di turnamen Inter Island Cup.
Pada tahun 2015, Zulham memutuskan hengkang walau manajemen Mitra Kukar masih ingin menggunakan jasanya. Zulham lalu hijrah ke Persipura Jayapura pada ISL 2015, kemudian bergabung Persib Bandung di ajang Piala Presiden 2015 serta TSC 2016.