Bola.com, Jakarta - Pebulutangkis Hendra Setiawan dan Markis Kido pernah menjadi ganda putra andalan Indonesia dalam sejumlah turnamen bulutangkis. Mereka berpartner selama 13 tahun sebelum berpisah pada akhir tahun 2012 saat mereka berada di luar pelatnas PBSI.
Baca Juga
Selama berpasangan, Hendra/Kido menjadi salah satu ganda kuat di level dunia dan meraih sejumlah gelar bergengsi. Mereka merasakan gelar Juara Asian Games Guangzhou (2010), Juara Dunia (2007), dan medali emas Olimpiade Beijing (2008).
Setelah berpisah, Hendra meneruskan karier bersama Mohammad Ahsan di pelatnas PBSI. Sementara Kido tetap bermain di jalur profesional dengan pasangan yang berganti-ganti.
Keduanya bakal kembali bermain bersama di tim Berkat Abadi ajang Djarum Superliga 2017 yang dihelat di DBL Arena, Surabaya, 19-26 Februari. Sebelumnya Hendra/Kido pernah bermain bersama lagi saat memperkuat klub mereka, Jaya Raya Jakarta, pada ajang Kejurnas yang digelar di Solo, Desember 2016.
"Setelah lama tidak main bersama tentu kami harus adaptasi lagi. Ada lupa dan ingatnya juga. Kami sempat bermain dalam dua pertandingan. Dua-duanya menang. Tapi setelah itu Hendra tidak lagi dimainkan berpasangan dengan saya," kata Kido.
Pada ajang Djarum Superliga 2017, meski berada dalam tim yang sama keduanya belum tentu dipasangkan. Pasalnya ada pemain spesialis ganda lain seperti Marcus Fernaldi, Angga Pratama, Rian Agung Saputro yang ada dalam tim. Belum lagi kehadiran pemain asing seperti Tan Boon Heong (Malaysia) dan Yoo Yeon Seong (Korsel) yang juga berada dalam tim Berkat Abadi yang berasal dari Banjarmasin.
Hendra mengaku siap berpasangan dengan siapapun, termasuk dengan pasangan barunya, Tan Boon Heong. Sebagai pemain ganda, Hendra memang cukup bisa menyesuaikan diri karena juga pernah berpartner dengan Rian Agung Saputro.
"Memang pasti saya perlu penyesuaian dengan pasangan main. Namun pada dasarnya bermain dengan siapa saja saya siap," tegas Hendra Setiawan.