Iwan Setiawan Tak Puas dengan Performa 3 Pemain Seleksi Persebaya

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 07 Feb 2017, 13:41 WIB
Pelatih Persebaya, Iwan Setiawan, tak puas dengan performa pemain yang mengikuti seleksi di timnya. (Bola.com/Fahrizal Arnas)

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya kembali kedatangan dua pemain baru. Mereka adalah mantan pemain Pra PON Jatim, Imam Mahmudi dan Obet Choiri. Kedua pemain tersebut baru mengikuti seleksi, Selasa (7/2/2017), di Lapangan Karanggayam, Surabaya.

Pada kesempatan pertama ini, pelatih Persebaya, Iwan Setiawan, mengaku puas dengan Imam. Pemain yang berposisi asli sebagai bek tengah ini dinilai tampil cukup bagus. Namun, karena kebutuhan timnya bukan di posisi stoper melainkan di bek kanan.

Maka itulah, rencananya pada seleksi selanjutnya yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Imam akan dicoba bermain sebagai bek kanan lantaran kebutuhan Persebaya saat ini di posisi tersebut.

"Dia lumayan, Imam memahami prinsip bermain sebagai bek tengah. Besok (8/2/2017) akan saya coba main di bek kanan. Karena itu saya kasih kesempatan dia sampai Sabtu nanti," tutur Iwan.

Advertisement

Penilaian berbeda diterima rekan Imam di tim Pra PON Jatim yang sempat memperkuat Persegres Gresik United di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, Obet Choiri. Iwan menganggap Obet tidak sesuai dengan tuntutan kualitas seorang pemain yang akan memperkuat Persebaya di Liga 2.

Iwan tampaknya tidak lagi memberi kesempatan yang sama pada Obet sehingga kemungkinan besar Obet tidak bisa melanjutkan seleksi di Persebaya.

"Dia tidak memahami hal-hal mendasar dalam bermain atau tidak mengerti prinsip bermain. Dia tadi tampil jelek saat bertahan. Dia tidak melakukan apa yang seharusnya dia lakukan," jelas Iwan.

Selain Obet, dua pemain seleksi yang baru bergabung pada Senin (6/2/2017), Muhammad Fani Aulia (eks Persiraja Banda Aceh/sayap) dan Irfan Afandi (PON Sulsel/striker), juga dianggap masih kurang dari ekspektasi.

"Irfan sebagai striker harus bekerja lebih keras saat bertahan. Tampaknya pemahaman dia, seorang striker hanya bekerja saat menang bola. Padahal sepak bola sekarang, striker harus ikut membantu pertahanan ketika kalah bola sementara Fani butuh adaptasi lebih lama," kata Iwan Setiawan, menyusul penampilan keduanya yang kurang maksimal di seleksi hari kedua ini.