Bola.com, Jakarta - PSSI mendapatkan bantuan uang tunai sebesar USD 250 ribu, atau sekitar Rp 3,3 miliar dari AFC setiap tahunnya. Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, menegaskan bahwa prioritas penggunaan dana tersebut akan disalurkan untuk Timnas Indonesia dan juga pembangunan infrastruktur lapangan sepak bola di Indonesia.
Sekjen AFC, Dato Windsor Jhon, menegaskan AFC memberikan sejumlah bantuan tunai kepada PSSI untuk beberapa hal terkait perkembangan sepak bola Indonesia. Uang tunai sebesar USD 250 ribu atau Rp 3,3 miliar disalurkan kepada PSSI setiap tahunnya untuk semua pembiayaan operasional PSSI.
Sementara itu, AFC memberikan USD 300 ribu, atau hampir Rp 4 miliar, kepada Indonesia untuk pembangunan lapangan kecil untuk grassroot, tapi penyaluran dananya tidak melalui PSSI. Lalu akan ada bantuan USD 50 ribu, atau Rp 666 juta, untuk keperluan membeli peralatan yang dibutuhkan dalam pengembangan sepak bola Indonesia.
Baca Juga
"Dana tunai USD 250 ribu per tahun akan kami berikan kepada PSSI dan itu bisa digunakan untuk keperluan membayar staf, melakukan kursus, atau apa pun yang menjadi pengeluaran PSSI. Dana USD 250 ribu itu harus diaudit, harus masuk dalam satu akun terpisah milik PSSI yang digunakan khusus untuk menerima dana dari AFC dan FIFA.
"Nanti dana tersebut harus diaudit dan hasilnya harus diserahkan ke AFC. Jika AFC tidak menerima hasil audit, tahun berikutnya PSSI tidak akan menerima bantuan lagi," ujar Sekjen AFC, Dato Windsor Jhon, di kantor PSSI, Selasa (7/2/2017).
"Sementara dana sebesar USD 300 ribu akan digunakan untuk keperluan mini pitch. Dananya akan disalurkan kepada lembaga yang mengurus lapangan tersebut. AFC tidak akan memberikan dana tersebut melalui PSSI."
"Sementara yang ketiga ada USD 50 ribu untuk PSSI yang bisa digunakan untuk keperluan membeli peralatan untuk sepak bola di Indonesia. Contohnya, Timnas Indonesia ingin membeli peralatan medis, PSSI bisa menggunakan dana ini untuk membeli peralatan tersebut. Apa saja sebenarnya, termasuk bola, jersey," lanjut Dato Windsor Jhon.
Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, pun menegaskan bahwa penggunaan dana tersebut, terutama bantuan tahunan sebesar USD 250 ribu, akan diprioritaskan untuk Timnas Indonesia, di mana pada 2017 akan ada pembentukan tiga kategori usia dalam Tim Merah-Putih.
Selain itu, prioritas Edy Rahmayadi adalah membangun lapangan sepak bola milik PSSI untuk keperluan Timnas Indonesia.
"USD 250 ribu itu berarti ada sekitar Rp 3 miliar. AFC membantu kami. Prioritasnya pun harus kami siapkan, yang pertama tentu untuk pembentukan Timnas Indonesia. Pada 2017 ini akan ada tiga strata usia pada Timnas Indonesia yang akan berlaga di Piala AFF U-16, Piala AFF U-19 dan yang terpenting adalah SEA Games 2017 di Kuala Lumpur," ujar Edy Rahmayadi.
Selain itu, kami juga akan menggunakan dana untuk menyiapkan lapangan sepak bola. PSSI belum memiliki lapangan sepak bola yang layak, maka dana itu akan kita gunakan untuk infrastruktur," timpalnya lagi.
Sekjen AFC, Windsor Jhon, datang bersama tujuh Direktur AFC untuk membicarakan mengenai kerja sama yang bisa dibangun dengan PSSI terkait perkembangan sepak bola di Asia. Windsor Jhon dkk. berada di Indonesia sejak Senin (6/2/2017) dan sepakat untuk memprioritaskan Indonesia dalam kegiatan AFC.