Bola.com, Kudus - Djarum Foundation menggelar program pelatihan sepak bola bagi guru Sekolah Dasar (SD) untuk pengembangan sepak bola putri. Program ini dipimpin secara langsung pelatih sepak bola ternama Indonesia, Timo Scheunemann.
Program yang diberi nama MilkLife Soccer Coaching Clinic itu merupakan bentuk upaya pembinaan dan pengembangan prestasi sepak bola putri yang digagas Djarum Foundation. Pada program ini, Djarum Foundation bekerja sama dengan Global Dairi Alami atau MilkLife.
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan ihwal tercetusnya ide pengembangan sepak bola putri di lingkup wilayah Kudus ini berbarengan dengan dibangunnya Supersoccer Arena.
Pembangunan stadion yang memiliki fasilitas lapangan sepak bola, atletik, dan panahan tersebut kemudian diselaraskan dengan program pengembangan sepak bola putri pada level akar rumput.
"Sepak bola putri Indonesia pernah berjaya di era Mutia Datau, akan tetapi setelah itu program pembinaan para pesepak bola putri itu kurang berkembang," kata Yoppy.
"Tidak dibuat suatu program yang kesinambungan dan ekosistemnya tidak ada. Oleh karenanya, kami memutuskan membuat stadion ini antara lain untuk mewadahi sepak bola putri," sambungnya.
Membina Guru
Yoppy Rosimin menyebut, pengembangan sepak bola putri merupakan langkah yang tidak mudah. Sebelum membina pemain, pihaknya lebih dulu ingin memberikan pelatihan dasar terhadap guru-guru yang mengajar di Sekolah Dasar (SD).
"Siswi-siswi di bangku SD di Kudus ini kita bina. Namun, sebelum kita melangkah ke tahap pembinaan para pemain, guru-guru SD kita latih terlebih dahulu," ucap Yoppy Rosimin.
"Mulai dari teknik dasar yang baik dan benar, sehingga kemudian mereka bisa menularkan ilmu yang telah didapat dari program coaching clinic ini," tegas Yoppy Rosimin.
Sarat Pengalaman
Coaching clinic ini berlangsung selama enam hari pada 13-18 Maret 2023. Kegiatan ini diikuti 45 guru dari SD yang ada di Kudus.
Yoppy Rosimin punya alasan khusus memilih Timo Scheunemann sebagai mentor. Menurut Yoppy, pria yang akrab disapa coach Timo itu sarat pengalaman di level nasional dan internasional.
"Mengenai pemilihan jatuh kepada coach Timo itu adalah hasil survei dan diskusi kita dengan sejumlah pakar sepak bola di Tanah Air, hingga akhirnya kita dapat satu titik temu, pelatih sepak bola yang mumpuni dalam menangani program pembinaan pesepak bola putri usia dini," ucap Yoppy Rosimin.
"Ada banyak nilai plus yang dimiliki coach Timo, satu di antaranya yang menarik adalah dia fasih bahasa Indonesia dan Jowo pun iso," jelasnya.
Butuh Kedisiplinan
Pelatih Timo Scheunemann menyambut antusias penyelenggaraan MilkLife Soccer Coaching Clinic. Pada sesi teori coaching clinic tersebut, Timo membeberkan aneka wawasan dasar teknik dan taktik penguasaan bola, pergerakan, maupun penempatan posisi.
Setelah membeberkan teori, Timo mengajak para peserta untuk praktik ke lapangan rumput sintetis di Supersoccer Arena.
Pelatih asal Malang ini juga memeragakan berbagai contoh program latihan yang tepat bagi pemain usia dini, seraya menekankan pentingnya kemampuan komunikasi, kerja sama, serta kepemimpinan, bagi para guru.
"Meski masih sebatas teori dasar, seorang guru olahraga harus berusaha membuat pelatihan bagi anak-anak itu menjadi hal yang menyenangkan," ucap Coach Timo.
Dukungan Penuh
Sementara itu, MilkLife Marketing Services Senior Manager, Frandy Wirajaya S, mengatakan, pihaknya sangat mendukung upaya dan program yang dapat membantu anak-anak Indonesia agar dapat tumbuh kembang lebih sehat dan lebih kuat.
"MilkLife Soccer Coaching Clinic ini menjadi sebuah upaya kami untuk ikut serta membantu anak-anak Indonesia yang menggemari sepak bola agar dapat berkembang lebih sehat dan kelak meraih prestasi yang membanggakan," ucap Frandy.
"Satu di antaranya adalah kami juga mendorong kebiasaan baik minum susu sebagai asupan nutrisi yang penting bagi anak-anak untuk memaksimalkan pertumbuhannya," terang Frandy.