Bola.com, Munchen - Manajer Arsenal, Arsene Wenger dan eks bek The Gunners, Martin Keown, sepakat, kehilangan Laurent Koscielny menjadi satu di antara faktor utama kekalahan dari Bayern Munchen, Rabu (15/2/2017) atau Kamis (16/2/2017) dini hari WIB.
Pada laga di Stadion Allianz Arena, Arsenal tumbang dari Bayern Munchen dengan skor 1-5. Lima gol yang bersarang di gawang Arsenal berasal dari aksi Arjen Robben pada menit ke-11, Robert Lewandowski (53'), Thiago Alcántara (56', 63') dan Thomas Muller (88'). Satu gol balasan Arsenal lahir via Alexis Sanchez (30').
Baca Juga
Hasil dari Leg 1 Babak 16 Besar Liga Champions 2016-2017 tersebut membuat Arsenal harus bekerja keras ditambah butuh keajaiban agar bisa lolos ke fase perempatfinal. Arsenal harus menang dengan minimal skor 4-0.
Mantan bek Arsenal, Martin Keown memberikan ulasan terkait tiga gol dalam rentang 10 menit. Menurutnya, kehilangan Laurent Koscielny menjadi penyebab longgarnya area pertahanan Arsenal.
Ketiadaan Koscielny sekaligus membuat sistem organisasi di lini belakang Arsenal menjadi kocar-kacir. Komunikasi antara kuartet bek dan dua gelandang bertahan, tak berjalan lancar. Akibatnya, para pemain Bayern Munchen leluasa memainkan bola di seluruh area yang mereka inginkan.
Arsenal kehilangan Laurent Koscielny pada menit ke-49. Sang kapten tim mendapat cedera hamstring, yang membuatnya harus menepi. Sang pengganti, Gabriel, memberi lubang menganga di area tengah pertahanan Arsenal.
Akibatnya, empat gol bersarang ke gawang David Ospina pada babak kedua. "Koscielny tangguh dalam segala hal. Dia sanggup menjaga keseimbangan lini pertahanan, terutama cara berkomunikasi setiap pemain yang bertahan, sehingga tergolong tangguh. Gol pertama Robben murni kemampuan individu sang pemain. Sebelum Koscielny pergi, area penalti Arsenal aman dari penetrasi atau marabahaya aksi penggawa Bayern Munchen," jelas Keown.
Komposisi Tak Ideal
Komposisi awal pertahanan Arsenal membuat kreasi serangan Bayern Munchen bak menemui batu karang. Duet bek tengah, Laurent Koscielny dan Shkodran Mustafi, menjadi tembok yang tak mudah ditembus Robert Lewandowski, Arjen Robben, Douglas Costa maupun Arturo Vidal.
Area kiri dan kanan tergolong aman berkat kerja keras Kieran Gibbs dan Hector Bellerin. Jalinan komunikasi yang bagus, membuat kerja para gelandang bertahan lebih efektif. Francis Coquelin dan Granit Xhaka menjadi lawan tangguh bagi pergerakan area tengah Bayern Munchen.
"Saat itu benar-benar seimbang, dan Bayern Munchen bisa saja frustasii andai komposisi tak berubah. Sayang, kehilangan Koscielny membuat lini pertahanan Arsenal limbung. Kondisi tersebut menjadi pekerjaan rumah yang tak mudah diselesaikan menuju pertemuan kedua," sebut Keown.
Manajer Arsenal, Arsene Wenger sepakat dengan analisis Martin Keown. Wenger mengungkapkan, Koscielny menjadi pilar utama setiap variasi sistem pertahanan Arsenal. Semua itu tak berjalan setelah pemain berkebangsaan Prancis tersebut keluar lapangan.
"Masalah terbesar datang setelah gol ketiga. Kami kehilangan penataan organisasi di lini pertahanan, dan hal itu berimbas pada mental pemain. Selain itu, kami tak memiliki respons cepat terkait gol-gol mereka," tegas Wenger.
Ia menambahka, seluruh situasi tak mengenakkan tersebut, membuat Arsenal mengalami malam mengerikan pada 25 menit terakhir.
Sumber: ESPN, Arsenal
Baca Juga
Kejutan, Kode Keras Erick Thohir Tegaskan Rela Mundur dari Ketum PSSI, jika...
Panas Usai Dihajar Jepang, Ini 5 Hot News Timnas Indonesia yang Bikin Perasaan Fans Campur Aduk : Curhat Kevin Diks sampai Ancaman Evaluasi
Bikin Geger, Pengakuan Shin Tae-yong dan Sindiran Keras Malaysia Setelah Timnas Indonesia Disikat Jepang, Ini 5 Hot News Tim Garuda