Bola.com, Padang - Pelatih kiper Semen Padang, Zulkarnain Zakaria, angkat bicara seputar keputusannya memainkan penjaga gawang anyar, Muhammad Ridwan, dalam tiga laga di babak penyisihan Grup 5 Piala Presiden di Pamekasan, Madura.
Zulkarnain Zakaria menyebut bukan tanpa alasan mengapa ia memberikan kepercayaan penuh kepada Ridwan, eks kiper ketiga Persib Bandung itu.
"Saat ini kondisi Jandia Eka Putra masih belum 100 persen. Ia masih dalam penyembuhan cedera lutut yang sebenarnya didapatnya sudah lama, namun kambuh lagi. Saya hanya menurunkan kiper yang benar-benar siap 100 persen dalam setiap pertandingan," sebut Ijul sapaan Zulkarnain.
Dengan cederanya Jandia, satu-satunya penjaga gawang yang dari sisi pengalaman dan jam terbang yang jauh lebih baik adalah M. Ridwan. Itulah mengapa kiper dengan rambut bercat kuning itu selalu dipercaya masuk starting eleven.
Baca Juga
Sementara menyangkut kualitas kedua kiper tersebut, Ijul menilai baik Jandia maupun Ridwan kemampuannya hanya berbeda tipis. Jika tidak cedera, Jandia sebut Ijul, juga tidak kalah bagusnya.
Hal itu terbukti dengan dipanggilnya penjaga gawang berambut gondrong itu memperkuat dalam seleksi Timnas Indonesia proyeksi Piala AFF 2016.
"Saya menilai penampilan keduanya sebelas dua belas alias hampir sama. Semen Padang bersyukur bisa memiliki dua kiper yang kemampuannya hampir sama," ujarnya.
Hadirnya Ridwan di Semen Padang seolah menghadirkan kembali persaingan di bangku penjaga gawang. Sebelumnya, Jandia juga mendapat saingan dari penjaga gawang asal Aceh, Fakhrurazi. Namun, Rozi tidak lama berseragam Kabau Sirah. Pasalnya, Rozi itu menderita sakit hingga harus pulang ke kampung halamannya.
"Dulu persaingan di posisi kiper juga sangat ketat. Kadang Rozi mengisi pos pemain utama, kadang juga Jandia. Saya menurunkan mereka berdasarkan kondisi yang benar-benar siap. Nah, saat ini situasinya juga sama. Jika Jandia pulih, saya bisa melakukan seleksi siapa yang nantinya turun sebagai starter," pungkas mantan penjaga gawang utama Semen Padang itu mengakhiri pembicaraan.